Kelaparan Di Afrika Yang Memiliki Efek Bagi Domestik Dan Solusi Untuk Pemerintah

ilustrasi orang afrika | photo by: unsplash.com

Tantangan yang saat ini sedang dialami oleh negara Afrika ialah Kelaparan di Afrika. Meningkatnya harga pangan di Afrika yang menyebabkan kelaparan bagi domestik. Inflasi pangan di Afrika menjadi masalah serius yang dipicu oleh gangguan dalam rantai pasokan, perubahan lingkungan, dan rentannya benua ini terhadap perubahan iklim. AfCFTA dianggap sebagai salah satu solusi potensial yang dapat meningkatkan perdagangan, melibatkan komunitas lokal, dan mengadaptasi diri terhadap perubahan iklim.

PBB dan African Union (AU) mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap peningkatan kasus kelaparan di Afrika, kelangkaan pangan, dan kekurangan gizi di Afrika. Hal ini terutama dipicu oleh dampak pandemi COVID-19, konflik Rusia-Ukraina, serta perubahan iklim yang mengganggu produksi dan distribusi pangan.

FAO juga melaporkan bahwa lebih dari satu miliar orang di Afrika menghadapi kesulitan dalam membeli makanan sehat, dengan 46 juta orang mengalami kelaparan dalam dua tahun terakhir akibat konflik, perubahan iklim, dan ketergantungan pada impor pangan.

Dengan populasi Afrika yang terus bertambah, diprediksi akan terjadi peningkatan permintaan pangan yang mungkin mempengaruhi keamanan pangan di masa mendatang.

ilustrasi krisis pangan | photo by: unsplash.com

Kerjasama internasional menjadi kunci untuk membangun sistem pangan yang lebih kuat di Afrika dan mencegah penderitaan kemanusiaan. Di wilayah Afrika Barat dan Sahel, kondisi pangan dan gizi menurun karena krisis keamanan di wilayah perbatasan negara, yang juga memengaruhi daya beli rumah tangga dan seluruh aspek sosial-ekonomi.

Kondisi saat ini menuntut tindakan yang terkoordinasi dari tingkat lokal hingga internasional guna mengatasi masalah inflasi pangan, kelaparan, dan kekurangan gizi yang semakin memburuk di Afrika.

Beberapa solusi yang bisa diimplementasikan untuk mengatasi meningkatnya harga pangan di Afrika yang menyebabkan kelaparan domestik meliputi:

• 1. Penguatan Produksi Lokal: Mendorong produksi pangan lokal dengan memberikan dukungan kepada petani, baik dalam hal teknologi pertanian, infrastruktur, atau akses ke pasar. Ini bisa meningkatkan ketersediaan pangan secara lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor pangan yang mahal.

• 2. Diversifikasi Pertanian: Mendorong diversifikasi tanaman dan praktik pertanian yang berkelanjutan. Hal ini dapat membantu menangani ketidakstabilan hasil pertanian akibat perubahan iklim dan memperluas ragam sumber pangan.

• 3. Investasi dalam Infrastruktur: Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung rantai pasokan pangan, termasuk sistem transportasi yang efisien dan penyimpanan yang baik. Hal ini dapat mengurangi pemborosan pangan yang rusak karena kondisi infrastruktur yang buruk.

• 4. Peningkatan Akses Terhadap Teknologi: Memberikan akses yang lebih baik terhadap teknologi pertanian inovatif dan praktik terbaik kepada petani untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi kerugian hasil panen.

• 5. Kebijakan Pemerintah yang Berkelanjutan: Pembuatan kebijakan yang mendukung pertanian lokal, investasi dalam kesejahteraan petani, dan pengaturan harga pangan yang adil untuk mengatasi masalah inflasi pangan.

• 6. Kemitraan Internasional: Kolaborasi dengan organisasi internasional, negara-negara mitra, dan lembaga donor untuk mendukung program-program pangan dan keamanan pangan di Afrika.

• 7. Pendidikan dan Pelatihan: Mendorong pendidikan dan pelatihan di bidang pertanian, manajemen sumber daya alam, dan teknologi pertanian untuk memperkuat kemampuan lokal dalam menghadapi tantangan pangan.

Penting untuk mencatat bahwa setiap solusi harus disesuaikan dengan kondisi lokal, kebutuhan masyarakat, dan faktor-faktor lingkungan yang ada di setiap wilayah di Afrika. Kombinasi dari beberapa solusi di atas dengan dukungan yang kuat dari pemerintah, organisasi internasional, dan masyarakat lokal dapat membantu mengurangi dampak inflasi pangan dan mengatasi kelaparan domestik di Afrika