Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Keuangan Generasi Sandwich Tetap Stabil Karena Perencanaan
19 Juni 2024 8:59 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Sherlen Theanza Azzahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Generasi sandwich atau generasi yang diibaratkan seperti roti lapis karena seperti dihimpit adalah generasi yang menanggung biaya diri sendiri, orang tua dan juga anak atau bisa juga adik.
ADVERTISEMENT
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020, sebanyak 71 juta penduduk Indonesia merupakan generasi sandwich dan dilansir dari halaman web Otoritas Jasa Keuangan (OJK) generasi sandwich terjadi pada seseorang baik pria maupun wanita yang memiliki rentan umur dari 30 hingga 40 tahun. Namun ada pula yang menyebutkan rentang umur antara 30 hingga 50 tahun
Menjadi seseorang yang merupakan generasi sandwich memang menjadi tantangan, jika dilihat dari beban nya saja, generasi ini memiliki beban yang cukup berat karna menghadapi risiko finansial yang lebih besar dibandingkan dengan generasi lain dengan harus membiayai hidup lebih dari satu orang. Maka dari itu mengatur keuangan bukanlah hal yang mudah tetapi penting untuk generasi sandwich mengatur keuangan dengan baik agar mencapai stabilitas keuangan dan menghindari dari berbagai resiko keuangan.
ADVERTISEMENT
Banyak faktor yang menyebabkan terlahirnya generasi sandwich, walaupun pada umumnya banyak yang mengatakan karna kurangnya persiapan finansial dari orang tua, namun hal seperti ini tidak bisa disalahkan kepada orangtua sepenuhnya, tetapi jika orangtua tidak bisa merencanakan keuangannya dengan baik maka bisa berpotensi untuk membuat anaknya menjadi generasi sandwich. Selain faktor lainnya bisa disebabkan oleh kenaikan biaya hidup seperti inflasi, biaya bahan pokok naik, biaya pendidikan dan kesehatan yang mahal sampai biaya hidup dikota besar dikarenakan perbedaan harga antara desa dan kota yang lebih mahal.
Berikut langkah- langkah yang dapat diambil untuk perencanaan keuangan ditengah mempunyai tanggung jawab yang lebih dari satu:
1. Memahami Kondisi Keuangan
ADVERTISEMENT
Dengan memahami kondisi keuangan dapat membuat keputusan keuangan yang terinformasi, bisa dengan cara membuat daftar pengeluaran dan pemasukan serta kekayaan bersih. Dengan ini kita dapat megetahui berapa uang yang kita punya dan kemana uang tersebut digunakan, hal ini penting agar pengeluaran keuangan terkontrol dan mengidentifikasi bagian yang pengeluarannya berlebihan. Setelah memahami kondisi keuangan bisa menentukan tujuan aliran keuangan, seperti jangka pendek yang dapat dicapai untuk memiliki dana darurat atau menabung bahkan bisa untuk membayar tunggakan. Sedangkan untuk jangka panjang bisa menentukan seperti pensiunan, persiapan setelah berkeluarga atau bahkan pendidikan anak.
2. Mengatur Anggaran Dengan Realistis dan Bijak.
Mengatur anggaran dengan realistis dan bijak dengan cara memprioritaskan kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, transportasi hingga kesehatan serta alokasikan anggaran untuk pendidikan jika ada anggota keluarga yang bersekolah. Membatasi pengeluaran dengan tidak membeli barang yang sekiranya tidak dibutuhkan dan mencoba untuk berhemat atau mencari alternatif yang lebih murah seperti makan masakan sendiri.
ADVERTISEMENT
3. Melakukan Investasi
Investasi dapat menjadi sumber pendapatan yang stabil untuk generasi sandwich. Mereka dapat memulai menyisihkan dana investasi dengan modal kecil dan mengelola risiko keuangan dengan baik.Konsisten adalah kunci utama untuk mencapai kesuksesan finansial walaupun dimulai dengan jumlah yang kecil tetapi berinvestasi bisa membuat generasi sandwich menjadi masa depan yang lebih terjamin. Dengan berinvestasi bisa membuat beban finansial kedepannya tidak terlalu berat karena mempunyai tabungan berupa investasi.
4. Mengembangkan Literasi Keuangan
Literasi keuangan yaitu pengetahuan terhadap resiko atau informasi yang akan membuat keputusan dalam konteks keuangan dalam menstabilkan dan kesejahteraan finansial.Literasi keuangan ini sangat penting, menurut otoritas jasa keuangan (OJK) literasi keuangan penting dalam pemberdayaan dan kesejahteraan individu serta tentang peningkatan inklusi keuangan. Jika sudah memiliki literasi keuangan yang baik maka pengelolaan keuangan lebih baik dan mampu mengambil keputusan keuangan yang bijak serta keamanan dan stabilitas keuangan terjaga.
ADVERTISEMENT
5. Menyiapkan Asuransi dan Dana Darurat
Asuransi dapat membantu meminimalisir resiko finansial, walaupun premi asuransi harus dibayar setiap bulan atau setiap tahun tapi asuransi bisa membantu kelak jika menghadapi permasalahan yang tak terduga seperti biaya kesehatan atau biaya pendidikan.Menyisihkan dana darurat untuk berjaga-jaga membutuhkan dana yang harus segara digunakan. Jika memungkinkan hindari utang dengan jumlah besar, karena jika susah untuk membayarnya kembali akan menjadi permasalahan baru keuangan.
6. Mencari Penghasilan Tambahan
Mencari penghasilan tambahan seperti pekerjaan sampingan, freelance atau bisnis kecil, jika sekiranya mempunyai waktu luang yang tidak mengganggu pekerjaan utama.Selain itu jika susah untuk membagi waktu untuk pekerjaan sampingan bisa dengan cara meningkatkan keterampilan dan kinerja untuk mendapatkan peluang kenaikan gaji atau promosi jabatan. Meningkatkan penghasilan tidak selalu harus bekerja atau memaksakan diri kepada pekerjaan yang berat, dengan menggunakan keahlian, hobi dan teknologi dapat menjadi cara untuk menambah penghasilan untuk mencapai kestabilan keuangan.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perencanaan keuangan untuk generasi sandwich bisa dilakukan dengan cara memahami kondisi keuangan, mengatur anggaran dengan realistis dan bijak, melakukan investasi, mengembangkan literasi keuangan, menyiapkan asuransi dan dana darurat dan mencari penghasilan tambahan.