Konten dari Pengguna

Dampak Covid-19 Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Indonesia

Sheva Widianti Putri
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
22 Juni 2020 21:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sheva Widianti Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: sumeks.co
zoom-in-whitePerbesar
sumber: sumeks.co
ADVERTISEMENT
Wabah Covid-19 membawa berbagai dampak untuk kehidupan bermasyarakat. Dampak ini tidak hanya dialami dalam bidang kesehatan dan perekonomian saja tetapi juga dalam bidang pendidikan, adanya wabah ini sangat memberikan dampak besar yang lebih mengarah ke negatif. Tak hanya itu saja, di Indonesia tempat-tempat ibadah kini mulai kosong, kebanyakkan orang melakukan pekerjaan dari rumah atau Work From Home, karena pemerintah telah membuat peraturan yang mana kalau dilanggar pasti akan mendapat hukuman.
ADVERTISEMENT
Penyebaran Covid-19 yang semakin hari kian meluas memaksa pemerintah untuk mengambil langkah secepatnya, akhirnya sejak 16 Maret 2020 pemerintah mengambil keputusan agar pelajar dan mahasiswa seluruh Indonesia untuk melakukan pembelajaran dari rumah disebut juga pembelajaran online (daring). Tentunya pemerintah berharap cara ini dapat mengurangi kontak sosial pelajar dan mahasiswa sehingga dapat membantu menekan angka penyebaran Covid-19. Dalam pelaksanaan setelah kebijakan itu diputuskan ternyata banyak kendala yang dialami pelajar dan orang tua mengenai pembelajaran online (daring). Dampak lainnya virus ini bagi pendidikan Indonesia yaitu, pemerintah mengumumkan Ujian Nasional (UN) di tahun ini resmi ditiadakan. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi resah karena faktanya bahwa pendidikan menjadi salah satu bidang yang sangat terdampak oleh virus Covid-19. ABC News tanggal 07 Maret 2020 melaporkan penutupan sekolah terjadi di lebih dari puluhan negara. Menurut data Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO), sekitar 290,5 juta siswa di seluruh dunia yang aktivitas belajarnya terganggu karena kebijakan penutupan sekolah. Kebijakan lockdown atau karantina dilakukan sebagai upaya nyata pemerintah dengan mengurangi interaksi langsung sesama individu yang mungkin saja memberi akses pada penyebaran virus ini. Dalam wawancara Najwa Shihab dengan Nadiem Makarim (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan), Pak Menteri mengatakan, “Pembelajaran jadi tidak optimal. Tentu karena wabah ini mengharuskan dilakukan pembelajaran daring. Pembelajaran tatap muka langsung memang jauh lebih efektif”.
ADVERTISEMENT
Apa itu motivasi belajar? Motivasi didefinisikan sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Menurut Sadiman (1988), motivasi belajar ialah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu tercapai. Bentuk-bentuk motivasi belajar siswa tumbuh dan berkembang dalam diri seseorang, secara umum dengan jalan sebagai berikut:
a. Datang dalam diri individu (motivasi belajar intrinsik), jenis ini timbul akibat dari dalam diri individu tanpa ada paksaan dan dorongan dari orang lain tetapi atas kemauannya sendiri.
b. Datang dari lingkungan (motivasi belajar ekstrinsik), jenis ini timbul akibat pengaruh dari luar individu, bisa karena ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi seperti itu ia akhirnya mau belajar.
ADVERTISEMENT
Baik siswa maupun mahasiswa banyak yang memperoleh dampak negatif dan merasa dipaksa untuk belajar. Padahal tidak semua siswa dan mahasiswa terbiasa dengan pembelajaran online. Menurut Zapalska (2006), jika seseorang siswa tertentu belajar terbaik dengan cara tertentu, ia harus dihadapkan pada berbagai pengalaman belajar untuk menjadi pembelajar online (daring) yang lebih fleksibel. Kebutuhan belajar siswa dan lingkungan belajar online adalah sama dan sebangun. Menurut Butler (2012), penawaran kursus di sekolah menengah setempat terbatas, menghasilkan kebosanan dan kurangnya tantangan. Menurut Lewis (2015), seiring meningkatnya peluang pembelajaran online dalam masyarakat saat ini, pustakawan perlu mempertimbangkan cara-cara tambahan untuk merancang instruksi online secara efektif.
Seberapa besar virus ini berdampak pada dunia pendidikan Indonesia? Apakah langkah pembelajaran dari rumah (daring) sudah efektif dalam keadaan sekarang ini? Berikut penjelasan mengenai dampak dari Covid-19 bagi motivasi belajar siswa. Belum lama ini, kebijakan pembelajaran online dikritik oleh masyarakat karena tidak mungkin semua pelajar dan mahasiswa memiliki fasilitas pembelajaran online yang memadai. Kendala selanjutnya tidak adanya budaya pembelajaran jarak jauh yang dimiliki pelajar dan mahasiswa, karena selama ini pelajar dan mahasiswa selalu melakukan pembelajaran dengan tatap muka langsung di kelas. Mereka yang biasanya berinteraksi langsung di dalam kelas dengan individu lainnya kini diubah peraturannya di mana mereka melakukan pembelajaran sendiri-sendiri dan juga di rumah masing-masing. Karena itulah mereka butuh beradaptasi dengan perubahan ini dan secara otomatis ini mempengaruhi daya serap materi dan motivasi mereka dalam melakukan pembelajaran online (daring) ini. Karena faktor berkurangnya interaksi dan penutupan sekolah yang cukup lama, akhirnya siswa merasa bosan/jenuh karena berada di rumahnya masing-masing terlalu lama dan tidak bisa berinteraksi dengan teman-temannya seperti biasa. Ini juga berdampak pada berkurang atau malah menghilangnya jiwa sosial tiap siswa karena karantina di rumah terlalu lama. Peran orang tua juga penting dalam mengawasi kegiatan pembelajaran online (daring) siswa, dukungan orang tua juga ampuh untuk keberhasilan pembelajaran online (daring) ini. Selanjutnya, peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dalam keadaan sekarang ini. Peran orang tua dalam keadaan ini lebih tepatnya sebagai seorang fasilitator yang menyediakan fasilitas terbaik untuk anak-anak mereka. Contohnya jaringan internet yang cepat, karena pembelajaran online (daring) ini memerlukan koneksi ke jaringan internet dan ini juga membebani orang tua terkait pengeluaran mereka yang semakin besar. Lalu, ada peran orang tua yang mengharuskan untuk lebih meluangkan waktu untuk mengawasi ketika anaknya sedang dalam kelas pembelajaran online (daring).
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang mahasiswa yang ikut merasakan dampak dari virus ini, saya hampir menyerah karena keterbatasan materi yang didapat dan pecahnya fokus ketika melakukan pembelajaran online (daring). Suasana rumah yang seringnya tak kondusif dan tidak banyak bantuan materi yang bisa saya dapatkan dari keluarga saya makin menyulitkan saya. Karantina dalam rumah semakin menjadi beban ketika baik guru ataupun dosen memberikan tugas yang tenggat waktunya sempit, belum lagi tugas yang diberikan guru ataupun dosen yang lain.
Pengajaran dan pembelajaran yang sukses tergantung pada semua peserta yang memiliki sikap yang diperlukan untuk berhasil di lingkungan online. Dampak paling mendominasi dari virus ini terhadap motivasi belajar siswa adanya kejenuhan yang dirasakan siswa karena tidak bisa berinteraksi dengan teman-temannya seperti ketika pembelajaran tatap muka dilangsungkan. Karena kejenuhan itu motivasi belajar siswa jadi berkurang seperti melaksanakan pembelajaran online (daring) dengan bermalas-malasan dan semakin terkikisnya rasa dorongan dalam diri untuk menyerap materi pembelajaran.
ADVERTISEMENT