Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bukan Mimpi Indah yang Manusia Butuhkan
10 Juni 2023 13:59 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Shofaa Nurhaliza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Jangan mimpi indah, tidur yang nyenyak saja," begitu kalimat yang dikirimkan oleh salah satu member NCT, Lee Haechan pada dalam aplikasi LYSN Bubble pada 28 Maret 2021 terlihat sederhana tetapi ternyata memiliki makna yang dalam.
ADVERTISEMENT
Mungkin sekilas, ketika kita membaca kalimat yang dikirimkan oleh Lee Haechan itu terlihat biasa saja. Namun, ternyata kalimat sederhana itu memiliki makna tersirat yang sangat dalam dan dapat menyentuh hati.
Menurut WHO, bunuh diri adalah penyebab kematian terbesar keempat di antara orang-orang berusia 15-29 tahun di seluruh dunia pada tahun 2019. Kemudian merujuk data SRS tahun 2018, yang sudah disesuaikan dengan estimasi kelengkapan survei 55 persen, angka kematian akibat bunuh diri di Indonesia sebesar 1,12 per 100.000 penduduk.
Menurut Bank dunia, jumlah penduduk Indonesia pada 2018 adalah 267,1 juta jiwa. Ini berarti ada 2.992 kasus kematian akibat bunuh diri di tahun 2018.
Saking merasa lelah hidup di dunia, manusia sampai membayangkan hal baik dan indah sebelum pergi tidur dengan harapan dapat bertemu mimpi yang indah. Dengan bermimpi indah, setidaknya manusia dapat merasakan hal yang menyenangkan dan bahagia walau terjadi hanya di mimpi saja.
ADVERTISEMENT
Padahal sebenarnya, bukan mimpi indah yang manusia butuhkan, bukan bahagia di alam mimpi yang manusia butuhkan. Ternyata manusia hanya membutuhkan tidur yang nyenyak untuk membuatnya bahagia.
Dengan tidur yang nyenyak, manusia akan merasakan tubuhnya terasa segar kembali ketika bangun nanti karena energinya sudah terisi kembali setelah kemarin terkuras habis seharian. Selain itu, dengan tidur nyenyak manusia juga akan memiliki pikiran positif dan suasana hati yang baik ketika bangun dari tidurnya.
Berbeda ketika manusia hanya bermimpi indah, saat bangun nanti manusia akan merasa kecewa dan ada rasa kekosongan dalam hatinya karena menyadari bahwa semua hal indah yang baru saja dia rasakan ternyata hanya sekadar terjadi di alam mimpi saja, Sehingga membuat manusia merasa sedih dan tidak bersemangat dalam menjalani aktivitasnya pada hari itu.
ADVERTISEMENT
Sesungguhnya bukan tidak diperbolehkan untuk berharap bertemu dengan mimpi yang indah, tetapi bukankah lebih indah ketika kita mampu menikmati tidur yang nyenyak dan kembali bangun dengan tubuh segar, pikiran positif serta suasana hati yang baik? Sehingga kita menjadi bersemangat dan mampu menyelesaikan segala jenis pekerjaan pada hari itu dengan baik dan tepat waktu.
Maka jangan bermimpi indah, tidur yang nyenyak saja. Itu sudah cukup untuk membuat kita bahagia karena bisa menikmati tidur yang nyenyak walau hanya sebentar. Tidak perlu hal besar untuk mendapatkan keindahan, dengan cara sederhana kita juga bisa mendapatkan kebahagiaan.
Misalnya dengan memakan makanan kesukaan, membuat lelucon untuk melihat orang lain tertawa, sedikit memberikan bantuan pada orang lain, bahkan hanya dengan mengucapkan maaf, tolong dan terima kasih sudah cukup membuat kita dan orang yang mendengarnya merasakan kebahagiaan.
ADVERTISEMENT
Bertahanlah hidup di dunia untuk hal-hal kecil, bertahanlah untuk merasakan tidur nyenyak, bertahanlah untuk merasakan makanan kesukaan, bertahanlah untuk menyenangkan diri sendiri, bertahanlah sebentar lagi.
Sejatinya dunia hanyalah sementara, maka hanya perlu menunggu waktu sebentar lagi untuk pergi dan mengakhiri semua tanggung jawab di dunia. Berharaplah dapat merasakan keindahan di dunia nyata, bertahanlah dan wujudkan harapan-harapan indah itu.
Jika lelah istirahatlah, makan sehat dan tidur yang nyenyak, kumpulkan kembali energi, lakukan hal-hal yang disukai untuk memperbaiki suasana hati, dan kembali