Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Monthly Magazine Home: Makna dan Kepemilikan Rumah
10 Agustus 2021 17:29 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Shofiyatun tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Umur 40 tahun tidak punya rumah? begitulah kira-kira cuitan seorang finansial planner di twitter. Dan tentu saja cuitan ini amat sangat menuai kontroversi di kalangan netizen. Saya pun hanya membatin sambil nonton drakor Monthly Magazine Home. Perjuangan tokoh utamanya dalam mengelola gaji mirip-mirip dengan saya.
ADVERTISEMENT
Kemudian tangan saya gatal ingin membahas drama ini. Sebenarnya sudah dari kemaren-kemaren keinginan tersebut ada. Tapi rasa malam lebih mendominasi sampai akhirnya saya terpancing cuitan tersebut.
Drama ini berjudul Monthly Magazine Home, diperankan oleh Kim Ji Suk sebagai Yu Ja Seong dan Jung So Min sebagai Na Young Won. Tayang di saluran network JTBC. Untuk kita di Indonesia bisa menikmatinya di layanan streaming Iqiyi.
Tentang dua orang yang memiliki persepsi berbeda akan makna rumah, kemudian menghabiskan waktu bersama. Begitu premis secara keseluruhannya.
***
Jadi apa makna rumah bagi teman-teman? Kalau untuk saya saat ini makna rumah adalah tempat ketika saya bisa bebas menjadi diri sendiri dan tempat untuk pulang ketika lelah yang amat sangat melanda. Ketika capek akan semua permasalahan dunia, pulang kampung menjadi healing tersendiri.
ADVERTISEMENT
Dan ini yang menjadi inti dari drama ini. Dikarenakan lead female-nya, Na Young Won masih anak kosan, jadi adegan di episode awal-awal adalah usaha-usaha yang dilakukan agar bisa membeli sebuah rumah. Mulai dari menghitung pengeluaran harian, presentase di masing-masing pengeluaran dan biaya-biaya apa saja yang bisa dipangkas agar bisa lebih berhemat. Setelah itu, berdasarkan hasil akhir perhitungan kemudian diakumulasikan ke perhitungan berapa tahun lagi rumah bisa terbeli.
Dan dari perhitungan Na Young Won, rumah tersebut baru bisa terbeli dalam rentang waktu 20 tahun lagi. Sedang saya kemudian mencoba jejak si mbak, menghitung gaji saya perbulan, pengeluaran rutin berapa, biaya yang bisa dipangkas apa saja, serta tabungan yang tidak seberapa. Dalam rentang masa 20 tahun pun rumah impian saya juga tetap tidak bisa terbeli. Boro-boro terbeli. terkumpul buat DP sepertinya juga mustahil.
ADVERTISEMENT
Bukan apa, sudah bukan rahasia lagi kenaikan properti tidak berbanding lurus dengan kenaikan gaji budak korporat seperti saya? Kemudian apakah keinginan punya rumah sendiri pudar? tentu saja tidak. Hanya saja sudah tidak terlalu ngoyo dan menurunkan ekspektasi.
Urusan rumahpun sekarang sering menjadi obrolan di kalangan saudara-saudara saya. Terutama kalau lebaran Idul Fitri datang. Pertanyaan kapan punya rumah sendiri bersaing dengan kapan menikah? Pertanyaan: masak gaji tidak cukup bersaing dengan mbok cari suami jangan pilih-pilih. Saya hanya bisa tersenyum sambil nahan diri buat ndak lempar sandal.
***
Balik ke drama ini lagi, premis drama ini dimulai dengan diusirnya Na Young Won dari kosan. Selain karena unit rumah kos yang ditempatinya sudah dijual juga dikarenakan mau ada pembangunan baru. Malang tak dapat ditolak untung tak dapat diraih, si ibu kospun kemudian kabur dengan membawa uang deposit. Seperti kita tahu, system kos/kontrak di Korea bukan dengan bayaran perbulan tapi sekali bayar di depan. Misal rencana ngontrak 2 tahun, jadi langsung bayar di depan untuk total 2 tahun, dan ketika nanti habis masa kontrak uang tersebut dikembalikan penuh lagi.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya Na Young Won tahu terkait pembangunan baru tersebut, namu dikarenakan bu kos belum mengembalikan uang deposit. Na Young tidak segera pindah sampai akhirnya datang tim petugas penggusuran.
Sudah jatuh tertimpa tangga juga. Begitulah nasib Na Young Won. Di tengah badai prahara yang menimpa, akhirnya Na Young Won mendapatkan kosan dengan uang deposit murah. Kosan murah tersebut terletak di sebuah basement nan lembab. Namun apa mau dikata ini kosan yang paling masuk budget keuangan saat ini.
Sering kita menyaksikan di drama-drama, kosan murah terletak di basement dan juga di rumah atap. Untuk rumah atap makin diromantisasi dengan bisa melihat Namsan tower dari jauh, bisa menyaksikan kota Seoul yang penuh gemerlap di malam hari dari atap. Padahal kenyataannya rumah-rumah seperti ini rawan kejahatan. Di drama-dramapun sering digambarkan. Untuk rumah basement selain pengap karena tidak ada cahaya masuk juga rawan jendelanya dikencingi orang mabuk. Belum lagi kalau banjir seperti di film Parasite.
ADVERTISEMENT
***
Urusan kosan kelar, sekarang urusan pekerjaan. Sebelum diusir dari kosan lama, Na Young Won dipecat dari pekerjaannya sebagai editor. Jadi sekarang kondisinya sebagai mba-mba pengangguran. Untunglah tidak lama kemudian dia mendapat tawaran pekerjaan dari Uie Jo sunbae. Salah satu senior Na Young di kantor lama.
Kantor baru Na Young adalah sebuah perusahaan penerbitan majalah bernama Monthly Magazine Home. Di mana nantinya Na Young bertugas untuk menulis artikel tentang rumah-rumah yang akan dijual oleh sang CEO Monthly Magazine Home.
Dan inilah yang kemudian menjadi penghubung kisah antara episode satu dan lainnya. Makna rumah akan satu per satu muncul seiring dengan permasalahan masing-masing staf di perusahaan tersebut dan artikel yang akan terbit.
ADVERTISEMENT
Ada yang makna rumah adalah status (sosial) yang tak bisa disembunyikan.
Ada juga yang rumah adalah investasi. Beli di harga rendah jual di harga tinggi.
Ada juga yang bermakna terseok-seok demi bisa mendapatkan "subscription". Saya agak kurang paham kalau di bahasa Indonesia diartikan gimana. Mungkin bisa dianalagikan dengan BI checking untuk KPR kali ya?
Ada makna rumah yang paling mendasar yaitu di mana kita bisa melepas lelah dan penat setelah seharian bekerja.
Namun pada akhirnya makna rumah adalah wadah yang menampung kehidupan “Container that holding life”.
Love + House = Home. (chop)