Konten dari Pengguna

Menyembuhkan dan Melindungi Diri Melalui Garam Ruqyah: Apakah Benar Efektif?

Shyfa Aulia
Seorang mahasiswi S1 Farmasi Universitas Airlangga,
24 Desember 2024 16:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shyfa Aulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di era modern ini, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan telah membawa banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Namun di sisi lain, fenomena kepercayaan terhadap benda-benda spiritual masih berkembang subur di masyarakat. Salah satu produk yang sering di cari warga saat ini adalah garam ruqyah, yang diklaim memiliki kemampuan menyembuhkan dan melindungi diri dari berbagai gangguan, baik fisik maupun spiritual.
ADVERTISEMENT
Banyak pihak yang memasarkan produk seperti garam ruqyah dengan klaim bahwa barang tersebut telah melalui proses khusus, seperti diruqyah oleh ulama tertentu atau "diisi" dengan energi spiritual. Tidak jarang pula, para penjual menyertakan foto ulama yang sudah tiada untuk memperkuat penjualan produk mereka. Pertanyaannya adalah, sejauh mana keampuhan klaim tersebut dapat dipercaya?

Contoh Poster Produk Garam Ruqyah Ruqyaho (oleh: Shyfa Aulia)
Garam Ruqyah dalam Perspektif Ilmiah
Secara ilmiah, garam adalah senyawa kimia sederhana yang memiliki banyak kegunaan praktis, mulai dari bahan masakan hingga pengawet makanan. Dalam dunia kesehatan, garam dikenal memiliki sifat antiseptik yang dapat membantu membersihkan luka ringan. Namun, klaim bahwa garam dapat menyembuhkan penyakit atau melindungi dari gangguan spiritual tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.
ADVERTISEMENT
Ruqyah, di sisi lain, adalah metode doa dalam Islam yang bertujuan untuk memohon perlindungan dan kesembuhan kepada Allah. Proses ini biasanya melibatkan pembacaan ayat-ayat Al-Qur'an dan doa tertentu. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa "meruqyah" benda seperti garam dapat memberikan efek khusus di luar manfaat psikologis yang dirasakan oleh individu yang beriman.
Aspek Psikologis dan Sugesti
Kekuatan sugesti sering kali menjadi faktor utama di balik pengalaman positif yang dirasakan oleh pengguna garam ruqyah. Ketika seseorang percaya bahwa suatu benda memiliki kekuatan khusus, pikiran mereka dapat mempengaruhi persepsi dan reaksi tubuh mereka. Fenomena ini dikenal sebagai efek plasebo, efek yang meyakinan pengguna bahwa benda tersebut dapat menghasilkan perubahan subjektif, meskipun secara objektif tidak ada perubahan nyata yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Potensi Penyalahgunaan
Sayangnya, klaim spiritual terhadap benda seperti garam ruqyah sering kali dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan. Dengan memanfaatkan rasa takut dan harapan masyarakat, produk-produk seperti ini dijual dengan harga yang jauh lebih tinggi daripada nilai sebenarnya. Penyertaan foto ulama yang sudah tiada atau nama-nama tokoh agama juga sering kali digunakan sebagai taktik pemasaran yang manipulatif.
Sebagai konsumen, penting untuk bersikap kritis terhadap produk-produk seperti ini. Jangan mudah terpengaruh oleh klaim yang tidak memiliki dasar yang jelas, terutama jika produk tersebut dijual dengan harga mahal atau disertai janji-janji yang berlebihan.
Gambar Garam Dapur (oleh: Shyfa Aulia)
Garam ruqyah, seperti benda spiritual lainnya, dapat memiliki nilai simbolis bagi mereka yang percaya. Namun, klaim bahwa benda tersebut dapat menyembuhkan atau melindungi diri secara supranatural harus dilihat dengan skeptis, terutama jika tidak ada bukti ilmiah yang mendukung. Sebagai umat yang beragama dan berakal, penting untuk selalu mengedepankan rasionalitas dan tidak mudah terpengaruh oleh produk-produk yang menjual harapan kosong.
ADVERTISEMENT
Ruqyah sebagai doa adalah sesuatu yang mulia dan dapat memberikan ketenangan jiwa. Namun, menempatkan benda-benda seperti garam sebagai medium utama kesembuhan dan perlindungan dapat menyesatkan. Oleh karena itu, sikap bijak dan kritis sangat diperlukan dalam menyikapi fenomena ini.