Konten dari Pengguna

Langkah Wow Mahasiswa KKN Undip Ubah Cabai Kering Jadi Chipow!

Edna Sicillia
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro
18 Agustus 2024 14:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Edna Sicillia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tim II KKN Universitas Diponegoro Bersama Kelompok Wanita Tani Desa Sukomarto pada saat pelaksanaan program kerja “Chipow!: Inovasi Cabai Bubuk Untuk Meningkatkan Komoditas Cabai Desa Sukomarto”. Sumber: Dokumentasi pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Tim II KKN Universitas Diponegoro Bersama Kelompok Wanita Tani Desa Sukomarto pada saat pelaksanaan program kerja “Chipow!: Inovasi Cabai Bubuk Untuk Meningkatkan Komoditas Cabai Desa Sukomarto”. Sumber: Dokumentasi pribadi.
ADVERTISEMENT
TEMANGGUNG - Selasa (6/8) Mahasiswa anggota Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro di Desa Sukomarto, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung menjadikan cabai kering naik kelas lewat inovasi berupa produk olahan cabai bubuk. Inovasi produk olahan cabai bubuk yang diberi nama Chipow! atau chilli powder ini merupakan hasil dari salah satu program multidisiplin KKN Desa Sukomarto yang berjudul “Chipow!: Inovasi Cabai Bubuk Untuk Meningkatkan Komoditas Cabai Desa Sukomarto”. Program ini turut menggandeng para perempuan yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Toyomerto, Desa Sukomarto.
Perkebunan cabai milik warga setempat di Desa Sukomarto, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung. Sumber: Dokumentasi pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Perkebunan cabai milik warga setempat di Desa Sukomarto, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung. Sumber: Dokumentasi pribadi.
Cabai sebagai komoditas unggulan Desa Sukomarto adalah tanaman non-musiman yang dapat ditanam sepanjang tahun. Adanya kondisi tersebut didukung pula dengan masa tanam cabai yang relatif singkat, yakni 3-4 bulan sekali, sehingga hasil panen cabai Desa Sukomarto selalu melimpah volumenya. Akan tetapi, keberlimpahan hasil panen cabai yang ada belum termanfaatkan secara maksimal, sebab ia masih dijual dalam bentuk mentah tanpa melalui proses pengolahan menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Pada saat yang bersamaan, mayoritas ibu rumah tangga di Desa Sukomarto memiliki banyak waktu luang disamping menjadi ibu rumah tangga. Kondisi tersebut ditambah dengan keberadaan hasil tani cabai yang melimpah menjadi sebuah kombinasi yang mendorong munculnya inisiasi Tim KKN Undip Desa Sukomarto untuk membuat suatu program kerja yang mampu mengangkat potensi asli desa berupa cabai, sekaligus memberikan rangsangan kepada masyarakat desa agar lebih produktif.
Poster program kerja "Chipow!: Inovasi Cabai Bubuk Untuk Meningkatkan Komoditas Cabai Desa Sukomarto”. Sumber: Arsip pribadi.
Inovasi produk olahan cabai “Chipow!” atau cabai bubuk dipilih sebagai program kerja karena sifatnya yang relatif dapat tahan lama dan mudah dari segi pembuatan. Selain itu, program ini memiliki potensi keberlanjutan karena turut menyasar para perempuan anggota KWT yang diharapkan mampu meneruskan strategi pengolahan serta pemasaran dari program kerja ini.
ADVERTISEMENT
Program kerja ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penyuluhan sosialisasi pada tanggal 6 Agustus 2024 di Dusun Toyomerto. Dalam kegiatan ini, perempuan anggota KWT Dusun Toyomerto diajak untuk mengenal lebih jauh mengenai potensi cabai Desa Sukomarto, apa itu produk Chipow! dan bagaimana cara pembuatannya, penghitungan HPP dan laba-rugi, pembagian produk Chipow!, serta testing rasa produk.
Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Toyomerto, Desa Sukomarto pada saat pelaksanaan program "Chipow!: Inovasi Cabai Bubuk Untuk Meningkatkan Komoditas Cabai Desa Sukomarto". Sumber: Dokumentasi pribadi.
Kegiatan yang diikuti oleh kurang lebih 20 anggota KWT ini mendapatkan respon yang luar biasa. Para anggota KWT sangat antusias dalam menyimak pemaparan mengenai produk Chipow!. Antusiasme ini juga tampak ketika memasuki sesi tanya jawab, di mana para anggota banyak menunjukkan keingintahuan serta ketertarikan untuk turut serta membuat dan mengembangkan olahan cabai bubuk.
ADVERTISEMENT
Program kerja pengolahan cabai menjadi produk cabai bubuk ini nantinya diharapkan mampu menumbuhkan ketertarikan bagi perempuan-perempuan di Desa Sukomarto, terkhusus para anggota KWT, untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh desa menjadi suatu produk yang memiliki nilai tambah tinggi. Lebih dari itu, keberlanjutan program ini perlu untuk senantiasa didukung, sehingga dapat membantu menghidupkan roda perekonomian masyarakat dan desa secara umumnya.