Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pestisida Ajaib dan program CSR AQUA di Kampung Tabrik, Desa Gekbrong, Jawa Barat.
26 Oktober 2017 14:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Sigit Ezra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pak Udin sedang menuang Asap Cair (Foto: Ridho Robby/kumparan) link
ADVERTISEMENT
“Kami memakai Asap Cair sebagai pestisida, bisa diminum juga untuk obat kuat dan stamina” cerita pak Udin salah seorang petani Ecofarming. Hah asap kok cair? Pertanyaanku heran dalam hati. Usai Pak Udin menerangkan panjang lebar, ternyata Asap Cair adalah sulingan limbah bambu yang dibakar dalam sebuah instalasi yang sudah dirancang sedemikian rupa. Asap dari pembakaran bambu tersebut akan menguap dalam suhu tertentu hingga berembun, embun tersebut akan menetes hingga menjadi air berwarna kehitaman. Aroma asap sangat pekat ketika kita mencium air dari Asap Cair itu.
“Wah ini serius bisa diminum pak?” tanya saya terheran-heran. “Bisa, kami rutin minum ini, hari ini saja sudah dua botol”. Saya semakin penasaran dibuatnya, “Mau pak, saya mau coba”. Hal ini membuat kaget tim Kumparan Factory Visit. “Wah git, jangan macem macem, Git” seru mba Nin. Diambilkan sebuah cangkir kemudian Asap Cair dituangkan dengan takaran seloki. Saat saya menghirup aroma Asap Cair tersebut saya sempat mikir dua kali untuk tidak meminumnya, sudah terlanjur diambilkan, dengan sebuah keberanian yang lumayan nekat, saya tenggak habis Asap Cair tersebut. Seketika, raut muka saya berantakan tidak karuan, “Uhhh mantaap” saya telah meminum saripati asap. Sebuah pengalaman yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
Sebelum itu hujan telah usai di pabrik AQUA Cianjur, kami tim Kumparan Factory Visit bersama pak Michael dari AQUA bergegas menuju kampung Tabrik, desa Gekbrong, Jawa Barat. Sebuah lokasi dimana terdapat petani Ecofarming. Pak Jarot, Koordinator Corporate Social Responsibility (CSR) AQUA sudah tiba terlebih dahulu di lokasi. Kampung Tabrik tersebut tidak jauh dari pabrik, kira kira 15 menit dengan mobil. Sampailah kita di lokasi Ecofarming, terlihat beberapa petani mengenakan kaus lengan panjang bertuliskan Ecofarming, terlihat pula para ibu ibu yang sedang membungkus paprika dan tomat.
Foto : Sebelah kiri adalah Pak Jarot dan di tengah adalah Pak Udin
Sambutan hangat diberikan oleh Pak Udin dan kawan-kawan petani Ecofarming lainnya. Disana juga ada Pak Ade Hilman perwakilan dari Dompet Duafa yang telah menjembatani kerjasama antara AQUA dengan petani Kampung Tabrik hingga terbentuk sebuah komunitas yang dinamakan HIPOCI (Himpunan Petani Organij Cianjur). Kami duduk melingkar dan mendengarkan Pak Udin bercerita tentang pengalamannya menjadi petani organik.
ADVERTISEMENT
“Dulu saya pernah keracunan pestisida, sekarang semenjak menerapkan Ecofarming Alhamdulillah sudah tidap pernah keracunan pestisida lagi” seru Pak Udin. Disaat ini pula Pak Udin bercerita mengenai Asap Cair sebagai pestisida organik . Ini adalah sebuah kondisi yang mengherankan saya, ketika dahulu Pak Udin keracunan pestisida, kini Pak Udin mengkonsumsi pestisida dengan cara diminumnya. Inilah sebuah bukti perbedaan kimia dengan organik. Sungguh luar biasa.
Pohon dan buah paprika yang berada di dalam Green House
Setelah seru berbincang bincang, kami diajak menuju kebun Paprika yang dibalut dengan Green House. Sembari berjalan kita dimanjakan oleh panorama pegunungan Pangrango dan lembah yang sangat indah sejauh mata memandang.Udarapun segar dan sejuk menyelimuti perkebunan di kampung Tabrik, Desa Gekbrong, Jawa Barat ini.
ADVERTISEMENT
Sesampainya di kebun Paprika, kami memiliki kesempatan memetik langsung paprika. Harus melepas alas kaki untuk dapat masuk ke dalam green house tersebut. Paprika tersebut ditanam dengan menggunakan pendekatan konsep pertanian sehat yaitu mengurangi pemakaian pestisida hingga 75%. Tentu saja pestisida yang digunakan ialah Asap Cair tersebut. Sistem perairannya pun unik, mereka memodifikasi teknis dengan model panen air hujan.
Sebuah pengalaman yang luar biasa, saya bisa mengetahui salah satu upaya untuk hidup lebih sehat. Dan saya juga mengetahui suatu bentuk responsibility AQUA yang mana AQUA telah mengembangkan inisiatif dalam bentuk program AQUA Lestari yang terdiri mulaidari Pelestarian Air dan Lingkungan, Praktik Perusahaan Ramah Lingkungan, Pengelolaan Distribusi Produk serta Pelibatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Dalam kesempatan kali ini saya bisa melihat sendiri Pelibatan dan Pemberdayaan Masyarakat yang di programkan AQUA, salah satunya di kampungTabrik, Desa Gekbrong, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT