Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Rangkuman 6 Kegiatan di Hari Pertama Kumparan Getaway Sembalun
1 November 2017 8:17 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Sigit Ezra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kumparan Getaway kembali hadir. Sembalun adalah destinasinya kali ini. Ya, Sembalun tidak asing lagi bagi para pendaki gunung yang telah menginjakan kakinya di atas Gunung Rinjani. Sembalun merupakan pintu masuknya, berada tepat di kaki Gunung Rinjani. Peserta Kumparan Getaway Sembalun diajak menikmati indahnya panorama alam di kaki gunung Rinjani ini
ADVERTISEMENT
Di hari pertama, kami berangkat dengan maskapai penerbangan Citilink dari Bandara Halim Jakarta. Satu stengah jam di atas pesawat, tibalah kita di Bandara Lombok di Praya. Disana kami disambut oleh bang Rozak dan kawan kawan, dan kemudian diantar langsung ke Sembalun, kaki gunung Rinjani dengan waktu perjalanan sekitar 2 jam lebih.menuju timur.
Hotel Pesona Rinjani adalah tempat kami menginap. Hotel ini sangat indah, kamar berada di setiap bangunan rumah panggung seperti bungalo, tersusun rapih dan langsung menghadap ke gunung Rinjani. Bayangkan saja ketika kau membuka mata di pagi hari, yang terlihat adalah cantiknya panorama gunung Rinjani. Sungguh asyik sekali.
Diriku memegang keranjang yang penuh dengan Stawberry (Foto: Luthfa/Tim Kumparan)
ADVERTISEMENT
Setelah meletakan barang bawaan kami diajak sarapan lalu mengunjungi kebun Strawberry, disana kami memetik buah Strawberry langsung dari pohonnya, kebun Strawberry ini juga bersebelahan dengan kebun Bawang Putih Lombok yang terkenal sedapnya. Kebun yang luas dengan panorama alam yang memukau, aku sungguh betah berlama lama disana.
Setelah puas memakan buah stroberi kami mengunjungi rumah adat Beleq, di sana kami belajar mengenai sejarah penduduk tempo dulu dalam melakukan kegiatan sehari hari. Rumah adat ini sangat unik, karena lantai dari bangunannya menggunakan tanah liat yang campur dengan kotoran sapi, dan anehnya kotoran itu tidak tercium. Banyak kegunaannya, salah satunya tidak akan ada nyamuk di dalam rumah.
Setelah otak terisi dengan wawasan tentang rumah adat Beleq, tak jauh dari lokasi, dengan hanya melewati tangga, kami menuju bukit Selong. Tempat yang cocok untuk berfoto. Lihat saja sawah sawah dan kebun kebun sangat rapih tersusun dari kejauhan. Ditabah lagi berdiri anggun sang gunung Rinjani yang memukau.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya sampai di situ. etelah asyik berfoto, kami menuju rumah seorang ibu bernama ibu Riska dengan kepiawaiannya menenun kain. Hanya wanita saja yang dapat menenun kain ini. Okta, teman baruku sekaligus peserta Kumparan Getaway ini belajar menenun atas arahan ibu Riska.