Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
6 Hal Terkait Biaya yang Perlu Dicermati Ketika Memilih Sekolah Anak
30 Oktober 2023 10:19 WIB
Tulisan dari Silva NF Lestari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menjelang tahun ajaran baru para orang tua mulai dipusingkan dengan mencari sekolah untuk si buah hati. Banyak aspek yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sekolah anak, namun yang sering menjadi pokok utama dari kecemasan orang tua adalah masalah biaya.
ADVERTISEMENT
Biaya sekolah cenderung meningkat dari tahun ke tahun, namun tidak semua orang tua memiliki penghasilan yang juga meningkat tiap tahunnya. Proses pencarian sekolah terbaik bagi anak sebaiknya tidak dilakukan dalam jangka waktu yang singkat, begitu juga mempersiapkan dana sekolah akan lebih baik jika dilakukan jauh sebelum tenggat waktu pembayaran uang sekolah.
ADVERTISEMENT
Perlu diingat juga, keputusan untuk menyekolahkan anak tidak hanya menimbulkan biaya yang akan dibayarkan kepada sekolah itu sendiri. Namun, ada beberapa biaya tambahan lain yang berpotensi akan dibelanjakan dari dompet orang tua. Berikut beberapa poin yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sekolah anak berdasarkan aspek biaya.
1. Apakah Uang Pendaftaran atau Uang Pangkal Dibayarkan Sekaligus atau Tiap Tahun?
Kebanyakan sekolah menerapkan biaya uang pendaftaran atau uang pangkal sekaligus dari jenjang kelas terbawah sampai dengan kelulusan. Namun, ada pula beberapa sekolah, khususnya untuk tingkat preschool dan taman kanak-kanak, menerapkan biaya uang pangkal yang bisa dicicil setiap tahun. Tentunya masing-masing skema memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Apabila sekolah menawarkan dua skema pembayaran uang pangkal, yaitu dibayar secara sekaligus atau dibayar per tahun, biasanya rata-rata biaya tahunan dari skema pembayaran sekaligus akan lebih murah daripada dicicil per tahun. Namun demikian, karena telah dibayar dimuka tentu saja orang tua akan menjadi merasa terikat dengan sekolah. Sebaliknya dengan skema pembayaran per tahun, orang tua menjadi memiliki pilihan untuk memindahkan anak pada saat kenaikan kelas jika dirasa menemukan opsi sekolah yang lebih sesuai dengan kondisi anak dan orang tua.
ADVERTISEMENT
Pemilihan skema pembayaran uang pendaftaran juga bergantung dengan kondisi arus kas dan psikologis orang tua dalam membelanjakan uang. Ada beberapa orang tua yang tidak merasa keberatan membayar dalam jumlah besar dengan dalih tidak akan ada pengeluaran besar lagi untuk beberapa tahun kedepan. Sebagian orang tua lebih merasa nyaman untuk membayar dalam jumlah lebih kecil terlebih dahulu dengan tujuan sisa anggaran dapat dialokasikan untuk membayar kebutuhan lain.
2. Apakah Uang Tahunan Sudah Mencakup Seluruh Biaya Kegiatan untuk Satu Tahun Ajaran?
Orang tua perlu mencermati apa saja rincian yang diperoleh anak dari biaya tahunan. Sebagai contoh, apakah biaya untuk kegiatan seperti studi wisata atau field trip sudah tercakup dalam biaya tahunan atau tidak. Begitu pun dengan buku dan alat tulis, apakah kebutuhan buku dan alat tulis anak sudah terpenuhi dari pembayaran uang tahunan.
ADVERTISEMENT
Apabila beberapa kegiatan tidak tercakup dalam biaya tahunan, jangan segan menanyakan estimasi biaya yang perlu disiapkan oleh orang tua dan timeline kapan kegiatan tersebut akan dilakukan. Hal ini diperlukan supaya orang tua dapat membuat anggaran dengan lebih cermat dan merasa lebih nyaman ketika membayar karena telah mempersiapkan diri sebelumnya.
3. Pikirkan Biaya Makan Anak Selama Bersekolah
Membawa bekal sendiri memang merupakan cara paling murah dalam menyiapkan makan anak selama di sekolah. Bekal anak bagi sebagian ibu juga menjadi ajang kreasi yang menyenangkan. Tapi bagi beberapa ibu yang lain menyiapkan bekal tentu saja menjadi tantangan tersendiri entah itu dalam hal isi bekal, bentuk penyajian, maupun ketersediaan waktu dalam menyiapkan bekal. Untungnya, beberapa sekolah ada yang menyediakan jasa katering atau fasilitas kantin sehingga dapat menjadi solusi bagi orang tua yang kesulitan dalam menyiapkan bekal.
ADVERTISEMENT
Beberapa sekolah yang menyediakan jasa katering membebankan biaya katering ke dalam biaya bulanan (SPP) dan ada juga yang menjadikan biaya katering sebagai biaya yang terpisah dari SPP. Merencanakan biaya langganan katering tentu saja lebih memudahkan orang tua karena sekolah telah mematok biaya untuk beberapa kali santap makan. Berbeda dengan sekolah yang hanya menyediakan kantin, orang tua juga perlu mengetahui berapa rentang harga makanan di kantin sehingga dapat merancang besaran uang saku anak setiap harinya.
4. Seberapa Jauh Jarak Sekolah dengan Rumah
Banyak orang tua yang harus mencari sekolah anak dengan jarak yang jauh dari rumah dengan alasan memperoleh kualitas sekolah yang baik. Bahkan untuk jenjang sekolah menengah atas, tidak jarang beberapa orang tua memberikan fasilitas indekos kepada anak-anak mereka. Hal ini tentu saja akan berpengaruh pada biaya transportasi antar jemput anak dan tambahan biaya hidup untuk anak yang menginap di kos.
ADVERTISEMENT
Jika posisi sekolah anak dan jadwal masuk-pulang anak sesuai dengan posisi dan jadwal-pulang bekerja orang tua, biaya transportasi sekolah anak dan biaya mobilitas bekerja orang tua bisa dihitung sekaligus. Jika tidak, orang tua perlu memikirkan apakah anak perlu menggunakan fasilitas antar jemput atau orang tua secara mandiri akan mengantar jemput mereka. Banyak sekolah yang menyediakan fasilitas antar jemput, sehingga dapat menjadi solusi bagi orang tua yang tidak memiliki kesempatan untuk menemani perjalanan anak. Jika tidak ada fasilitas antar jemput dari sekolah, orang tua dapat memesan jasa dari pihak penyedia yang aman dan terpercaya. Biasanya langganan antar jemput dibayarkan dengan skema langganan selama sebulan dan per kursi meskipun tidak sedikit pula yang menawarkan skema pembayaran per perjalanan. Tarif pun bisa bervariasi tergantung jarak sekolah dengan rumah.
ADVERTISEMENT
Bagi anak yang memasuki usia mandiri dan telah mampu berpergian tanpa pendampingan orang tua, orang tua dapat membiasakan anak untuk menggunakan kendaraan umum untuk pergi ke sekolah. Hal ini menjadi penting untuk mengetahui apakah calon sekolah anak tercakup dalam trayek kendaraan umum. Untuk kendaraan pribadi, sebaiknya orang tua tidak memberikan kendaraan bermotor sebelum usia legal untuk memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Membiasakan penggunaan kendaraan umum dibandingkan dengan kendaraan pribadi juga mendidik anak untuk lebih peduli pada lingkungan dan bersikap baik di fasilitas umum.
Perlu diingat bahwa jarak yang terlalu jauh antara rumah dan sekolah tidak hanya menimbulkan biaya transport yang besar, tetapi juga akan berpengaruh pada kondisi psikologis dan emosional anak. Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga rentan mengalami kelelahan secara fisik dan mental apabila menempuh jarak bersekolah terlalu jauh dari rumah.
ADVERTISEMENT
5. Tentukan Goals Pendidikan Anak dengan Kurikulum di Sekolah
Setiap sekolah memiliki penekanan materi unggulan yang disajikan kepada siswa-siswanya. Banyak sekolah yang mengutamakan pengajaran agama, namun di sisi lain banyak juga sekolah yang lebih mengedepankan kemampuan berkomunikasi dengan bahasa asing. Kesesuaian antara kurikulum sekolah dengan cita-cita orang tua dan anak menentukan apakah anak membutuhkan pendidikan tambahan di luar sekolah. Sebagai contoh, apabila sekolah yang akan dipilih tidak menerapkan sistem bilingual di sekolah namun orang tua merasa anak perlu memiliki kemampuan bahasa Inggris yang lancar, maka orang tua perlu mempertimbangkan menyisihkan biaya tambahan untuk kursus bahasa Inggris.
6. Perhitungkan Juga Biaya Sosial dan Biaya Kesehatan Anak
Ketika bersekolah anak-anak tidak hanya melakukan interaksi dengan guru-gurunya, namun juga membangun relasi dengan teman-teman di sekolah. Terkadang anak ingin memberi hadiah ulang tahun atau bermain bersama teman-temannya. Orang tua sebaiknya mempersiapkan uang rekreasi dan entertainment yang nantinya dapat dialokasikan ketika anak bermain bersama teman-temannya.
ADVERTISEMENT
Bersekolah juga berarti anak-anak bertemu banyak orang sehingga anak rentan tertular penyakit. Terlebih jika anak aktif melakukan kegiatan yang melibatkan fisik seperti ekstrakurikuler di bidang olahraga, anak memiliki risiko untuk cedera. Ada baiknya orang tua menyisihkan biaya khusus untuk kesehatan anak dengan cara menabung atau asuransi kesehatan, sehingga orang tua dapat merasa aman dan nyaman secara finansial ketika anak perlu perawatan kesehatan.