Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Jimat Pendidikan bagi Generasi Muda Penerus Bangsa
2 April 2023 17:03 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Silvia Ekarahayu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pemuda negeri ini merupakan generasi penerus yang akan membawa perubahan dan harapan terbaik bangsa. Oleh karena itu, kita dapat membangun bangsa ini dengan memulai usaha yang sangat kecil namun penting, seperti meningkatkan sistem pendidikan di Indonesia.
Generasi muda memiliki tanggung jawab untuk memenuhi peran sebagai pewaris bangsa dengan mengenyam pendidikan dan memenuhi persyaratan untuk masuk ke sekolah dasar dan menengah. Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting yang menentukan suatu negara.
Jika mereka memperoleh pendidikan, mereka akan memiliki kesempatan untuk menumbuhkan usaha, gagasan, dan semangat juang yang diperlukan untuk memajukan negara dan negara.
ADVERTISEMENT
Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi setiap manusia untuk membangun peradaban yang terdiri dari individu-individu yang berbudaya tinggi, terinformasi, dan beretika. Tidak peduli jenis kelamin, agama, atau warna kulit, semua orang memiliki hak dasar yang sama untuk mendapatkan pendidikan sebaik mungkin untuk membentuk nilai-nilai kemanusiaan dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi bangsanya.
Dalam proses pembangunan bangsa dan negara, tidak ada satu pun bangsa maju di seluruh dunia yang tidak memberikan prioritas yang tinggi pada bidang pendidikan. Pendidikan telah terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas keseluruhan suatu negara melalui penelitian yang dilakukan di negara-negara maju.
Kenapa demikian? Karena pendidikan yang baik memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas keseluruhan sumber daya manusia suatu bangsa, itu adalah salah satu pendorong utama ekspansi ekonomi di negara mana pun. Dalam pertumbuhan negara dan rakyat Indonesia secara keseluruhan, aset yang paling berharga adalah sumber daya manusia.
Kita semua tahu bahwa banyak orang yang menganggap pendidikan itu penting, tetapi banyak juga orang yang tidak menganggap pendidikan itu penting. Karena itu, banyak anak memutuskan untuk berhenti sekolah dan mencari pekerjaan daripada pergi ke sekolah untuk mengenyam pendidikan.
ADVERTISEMENT
Alasan utamanya adalah banyak orang memiliki mentalitas bahwa bekerja akan memungkinkan mereka menghasilkan uang, sementara pergi ke sekolah akan membuang-buang uang. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah siswa yang putus sekolah meningkat pada tahun 2022.
Secara lebih spesifik, angka putus sekolah SMA mencapai 1,38 persen, meningkat 0,26 persen dari tahun sebelumnya. Rekor tahun sebelumnya sebesar 1,12 persen. Tingkat siswa yang putus sekolah di tingkat SMP dilaporkan sebesar 1,06 persen, meningkat 0,16 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 0,90 persen.
Sementara angka putus sekolah dasar hanya 0,13 persen. Persentase ini meningkat 0,01 persen dari angka tahun sebelumnya sebesar 0,12 persen. Dengan kata lain, angka tersebut meningkat sebesar 0,01 persen.
ADVERTISEMENT
Jika bangsa dan negara ini ingin mencapai kemakmuran nasional, tentu kondisi tersebut bukan sesuatu yang bisa dianggap remeh, dan tentunya perlu ada penanganan yang serius terhadap situasi dan jawaban yang ditemukan.
Bukan hanya pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat memiliki tanggung jawab untuk berperan dalam menyiapkan generasi penerus bangsa. Lingkungan yang dominan bagi seorang pemuda, baik keluarga maupun masyarakatnya, akan mengembangkan tingkah lakunya sesuai dengan lingkungan pergaulannya.
Belum tentu anak yang mendapatkan pendidikan yang baik dari lembaga pendidikan akan berperilaku baik di lingkungannya. Tidak menutup kemungkinan lingkungan menjadi wahana kebebasan, yang dapat mengarah pada berkembangnya isu-isu sosial seperti alkoholisme, kriminalitas, dan sebagainya.
Untuk itu perlu melibatkan masyarakat dalam proses penyiapan generasi penerus bangsa. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan meningkatkan masyarakat belajar, mendukung program pendidikan formal, mendorong anak membaca di rumah, atau mengatur jadwal belajar anak.
Partisipasi berbagai kalangan dalam proses penyiapan generasi penerus bangsa, termasuk sekolah dan lingkungan sekitarnya, akan memaksimalkan kemampuan seorang anak untuk berperan penting di masa depan.
ADVERTISEMENT
Untuk itu perlu adanya kesadaran dari semua pihak untuk ikut serta dalam melakukan perbaikan terhadap jenjang pendidikan yang diselenggarakan.
Anak-anak yang memperoleh pendidikan dengan kualitas yang memadai akan memiliki kesempatan untuk tumbuh menjadi anggota generasi yang tidak hanya siap mengemban tanggung jawab tetapi juga siap bersaing di kancah dunia. Generasi ini niscaya akan membawa kemajuan bagi Indonesia.
Di era globalisasi ini, generasi muda harus memiliki akses ke pengetahuan pendidikan agar tidak tertinggal dari penduduk lainnya. Mengembangkan budaya yang lebih adaptif dalam menghadapi perubahan masyarakat dan tantangan lingkungan.
Dalam membangun negara dan berperan sebagai generasi penerus bangsa, generasi muda adalah garda terdepan dalam upaya tersebut. Ini menyoroti fakta bahwa generasi yang sekarang berkuasa harus memiliki kapasitas dan pengetahuan yang diperluas untuk mempersiapkan masa depan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pendidikan merupakan faktor penting dalam pembangunan negara sebagai penghasil sumber daya manusia yang berkualitas. Rasa kebanggaan nasional dipupuk melalui pendidikan, yang merupakan argumen kuat lainnya yang mendukung sentralitasnya. Semakin sedikit generasi yang berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan, semakin sedikit generasi yang memiliki rasa kebanggaan nasional.
Nasionalisme adalah perasaan memiliki bangsa dan negara; jika rasa nasionalisme kurang maka generasi muda di masa depan bisa kehilangan minat berbangsa dan bernegara. Selain itu, pendidikan karakter sangat diperlukan untuk meningkatkan karakter generasi muda.
Hal ini karena pendidikan karakter mendidik kita tentang standar kesopanan, norma agama, dan norma lainnya. Dengan mengembangkan karakter yang kuat dan mematuhi semua standar tersebut, generasi muda akan memiliki perangkat yang diperlukan untuk membangun masa depan.
ADVERTISEMENT