Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN UMY Mengajak Masyarakat Padukuhan Turi Untuk Budidaya Maggot

Thariq Rasyid Marshall
Thariq Rasyid merupakan mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
16 September 2024 12:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Thariq Rasyid Marshall tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sosialisasi Budiaya Maggot Untuk Pengolahan Sampah Di Dusun Turi, dokumentasi oleh Kelompok 01 KKN Internasional USIM UMY 2024
zoom-in-whitePerbesar
Sosialisasi Budiaya Maggot Untuk Pengolahan Sampah Di Dusun Turi, dokumentasi oleh Kelompok 01 KKN Internasional USIM UMY 2024
ADVERTISEMENT
Pada hari Senin 09 September 2024, Kelompok 01 KKN Internasional USIM UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) dengan organisasi lingkungan AKSHI UMY telah mengadakan Sosialisasi Budidaya Maggot Untuk Pengolahan Sampah di Padukuhan Turi, Sleman.
ADVERTISEMENT
Musholla Al-Hidayah Turi menjadi tempat berlangsungnya kegiatan sosialisasi. Kegiatan dihadiri oleh Bapak Kunto Prasetyo selaku Kepala Dukuh Turi, RT Dukuh Turi, Kelompok Ibu-Ibu PKK Turi, Kelompok Tani-Ikan Turi dan beberapa masyarakat. AKSHI UMY diwakilkan oleh dua anggotanya, yakni Alifiya F. Nooresa dan Avicenna Ismail Nooresa.
Basith Fasdiakto merupakan pembicara dari sosialisasi budidaya maggot. Beliau merupakan mahasiswa Agroteknologi UMY, serta pegiat aktivis lingkungan dan pengusaha di bidang peternakan, perikanan dan pertanian.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan mendukung pemberdayaan ekonomi lokal.
Padukuhan Turi dikenal sebagai desa dengan mayoritas penduduk bermata pencaharian di bidang pertanian dan perikanan, di mana sangat potensial untuk mengembangkan inovasi ini. Melalui sosialisasi ini, masyarakat dapat mengurangi permasalahan sampah sekaligus meningkatkan ekonomi dengan hasil budidaya maggot.
ADVERTISEMENT
Budidaya Maggot untuk pengolahan sampah menggunakan lalat BSF (Black SoldierFly), yang berbeda dengan lalat pada umumnya. Lalat BSF hanya mengonsumsi air, biasanya dari embun. Kemudian, ketika lalat tersebut berkembang biak, lalat jantan akan mati setelah kawin dan lalat betina mati setelah bertelur.
Untuk maggot sendiri dapat dipanen setelah 2-3 minggu dengan media yang harus tetap lembap. Maggot akan menyerap limbah organik dan mengubahnya menjadi pupa yang kaya akan protein dan nutrisi, memiliki nilai ekonomis. Dapat dikatakan bahwa budidaya maggot adalah mudah, namun membutuhkan ketelatenan.