Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Arti Sungkeman dalam Pernikahan: Sebuah Ritual yang Menyentuh Jiwa
11 Desember 2024 12:21 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Sindy Pebriyana dewi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sungkeman adalah salah satu tradisi yang sering dijumpai dalam acara pernikahan di Indonesia, terutama dalam budaya Jawa. Ritual ini memiliki makna yang mendalam dan simbolis, tidak hanya sebagai sebuah adat, tetapi juga sebagai ungkapan rasa hormat, cinta, dan doa. Dalam konteks pernikahan, sungkeman menjadi salah satu momen yang paling menyentuh dan emosional, baik bagi pasangan pengantin, orang tua, maupun seluruh keluarga yang hadir.
ADVERTISEMENT
Pengertian Sungkeman
Sungkeman adalah tradisi dimana pengantin, baik laki-laki maupun perempuan, secara khusus mendekati orang tua mereka, lalu melakukan gerakan membungkukkan badan atau menyentuh tangan orang tua dengan penuh rasa hormat. Tradisi ini biasanya dilakukan di awal rangkaian pernikahan, setelah akad nikah atau sebelum resepsi dimulai. Meskipun proses ini tampak sederhana, tetapi bagi banyak orang, sungkeman adalah momen penuh makna yang melibatkan rasa syukur dan doa untuk kelancaran kehidupan rumah tangga yang baru saja dimulai.
Makna Sungkeman dalam Pernikahan
1. Rasa Hormat kepada Orang Tua
Salah satu tujuan utama dari sungkeman adalah sebagai bentuk penghormatan dan bakti anak kepada orang tua. Dalam budaya Jawa, orang tua dianggap sebagai sosok yang sangat dihormati, dan sungkeman adalah cara untuk menyatakan rasa terima kasih atas segala pengorbanan dan kasih sayang yang telah diberikan selama ini. Pengantin yang melakukan sungkeman tidak hanya ingin menunjukkan rasa hormat tetapi juga sebagai bentuk pengakuan terhadap peran orang tua dalam hidup mereka.
ADVERTISEMENT
2. Pelepasan dan Restu untuk Kehidupan Baru
Ketika seorang anak menikah, mereka tidak hanya bergabung dengan pasangan hidup mereka, tetapi juga memulai babak baru dalam kehidupan yang lebih mandiri. Sungkeman menjadi momen simbolis untuk melepas anak agar siap memasuki kehidupan pernikahan. Orang tua memberikan restu, doa, dan harapan agar pasangan yang baru menikah dapat menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan dan kedamaian.
3. Simbol Perpindahan Tanggung Jawab
Dalam budaya Jawa, sungkeman juga mengandung makna bahwa anak yang menikah secara simbolis telah "berpindah" tanggung jawab dari orang tua ke pasangan hidupnya. Setelah menikah, pengantin perempuan akan mulai bergantung pada suami, sementara pengantin laki-laki akan memikul tanggung jawab untuk menjaga dan merawat istrinya. Sungkeman adalah penanda bahwa orang tua telah memberikan izin dan restu untuk langkah besar ini.
ADVERTISEMENT
4. Doa untuk Kebahagiaan dan Kelancaran Rumah Tangga
Dalam momen sungkeman, orang tua biasanya memberikan doa restu kepada anak-anak mereka yang baru menikah. Doa ini mengharapkan agar pernikahan yang baru dibina dapat berjalan dengan lancar, penuh kasih sayang, dan diberkahi oleh Tuhan. Keberkahan dalam pernikahan sangat penting agar pasangan pengantin bisa menjalani kehidupan rumah tangga dengan bahagia dan sejahtera.
Proses Sungkeman
Secara umum, proses sungkeman dilakukan dengan langkah-langkah yang sederhana, tetapi penuh makna. Berikut adalah tahapan-tahapan yang biasanya dilakukan dalam sungkeman:
1. Mendekati Orang Tua
Pengantin yang akan melakukan sungkeman mendekati orang tua mereka, baik itu ayah dan ibu dari pengantin pria maupun pengantin wanita. Mereka mendekati dengan penuh rasa hormat dan khidmat, biasanya di hadapan keluarga besar dan tamu undangan.
ADVERTISEMENT
2. Bungkukkan Badan atau Menyentuh Tangan
Setelah mendekati orang tua, pengantin membungkukkan badan atau menyentuh tangan orang tua mereka dengan sikap yang sangat hormat. Ini dilakukan sebagai tanda penghormatan dan doa agar orang tua diberkahi kesehatan, kebahagiaan, dan keberkahan dalam hidup mereka.
3. Mengucapkan Terima Kasih dan Doa
Setelah melakukan sungkeman, pengantin biasanya mengucapkan terima kasih kepada orang tua mereka atas segala kasih sayang dan pengorbanan yang telah diberikan selama ini. Mereka juga bisa mengungkapkan doa dan harapan agar pernikahan mereka dilimpahi berkah, kebahagiaan, dan ketahanan dalam menghadapi segala ujian hidup.
4. Pemberian Restu
Orang tua yang menerima sungkeman akan memberikan restu kepada pengantin, yang biasanya disertai dengan doa dan ucapan harapan agar kehidupan rumah tangga mereka berjalan dengan baik. Kadang-kadang, orang tua juga memberikan hadiah atau simbolik berupa uang atau barang sebagai tanda cinta dan dukungan.
ADVERTISEMENT
Sungkeman sering kali menjadi momen yang sangat emosional. Bagi orang tua, melihat anak mereka menikah adalah sebuah perasaan campur aduk antara kebanggaan dan perasaan kehilangan. Mereka merasa bangga karena anak mereka tumbuh menjadi pribadi yang siap memulai hidup baru, tetapi juga merasa kehilangan karena anak tersebut mulai berdiri sendiri dan meninggalkan rumah.
Bagi pengantin, sungkeman menjadi momen yang penuh rasa terima kasih dan cinta kepada orang tua. Ini juga bisa menjadi momen refleksi, di mana mereka menyadari segala pengorbanan orang tua yang tidak terlihat, serta doa dan harapan orang tua yang selalu mengiringi setiap langkah mereka. Banyak pengantin yang merasa sangat emosional ketika melakukan sungkeman, bahkan ada yang meneteskan air mata karena terharu dengan restu dan doa yang diberikan oleh orang tua mereka.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Sungkeman dalam pernikahan lebih dari sekedar tradisi atau adat yang dilakukan semata. Ritual ini sarat dengan makna dan simbolisme yang menyentuh jiwa. Sungkeman adalah cara untuk menghormati orang tua, memohon restu, dan mengungkapkan rasa syukur atas segala kasih sayang dan pengorbanan yang telah diberikan selama ini. Dalam momen ini, cinta, doa, dan harapan bertemu, memberikan kekuatan dan keberkahan bagi pasangan pengantin dalam menjalani kehidupan rumah tangga yang baru. Sungkeman adalah sebuah tradisi yang mengajarkan kita untuk selalu menghargai orang tua, menghormati nilai-nilai keluarga, dan menjaga hubungan yang penuh kasih sayang dalam kehidupan pernikahan.