Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
CUS Tuding Hamas Teroris, Umat Islam Indonesia Diminta Waspada dengan Agitasi AS
4 Desember 2023 17:16 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Siswanto Rusdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Munculnya pemikiran di Indonesia yang menentang Hamas di Palestina turut membuat gaduh di publik. Salah satunya seperti yang terjadi di Bitung, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Pemikiran yang kontra terhadap Gerakan Hamas ialah menuding kelompok ini sebagai teroris, sehingga aksi bela Palestina di Indonesia seakan dicap sebagai dukungan terhadap gerakan teroris.
Salah satu tokoh Islam yang menentang gerakan Hamas di Palestina adalah Abdulhakim Idris. Dia merupakan penggagas gerakan Center For Uyghur Studies (CUS). Lewat beberapa artikelnya, Abdulhakim memojokkan Hamas di Palestina.
Rekam jejaknya sebagai Pembela umat muslim Uighur seakan luntur dengan gagasannya yang mediskreditkan Hamas. Gagasan itu amat sensitif di Tengah masyarakat kita yang sedang meluapkan dukungannya untuk kemerdekaan Palestina.
Pemikiran Abdulhakim itu tidak semestinya digaungkan di Tengah Gelora umat muslim Indonesia mendukung Palestina. Bahkan pemerintah RI juga kerap melayangkan dukungannya terhadap Palestina.
Apa yang disampaikan oleh Pak Abdulhakim ini sangat sensitif dan kurang tepat di Indonesia, jadi sebaiknya hal-hal seperti ini diredam dulu untuk menghindari gejolak di masyarakat kita.
ADVERTISEMENT
Sepak terjang CUS berbasis di AS, sehingga patut diduga didukung oleh Negeri Paman Sam. Dalam arah politiknya, hingga saat ini Washington masih berpihak kepada Israel.
Ini sangat rentan, apalagi kita berada di tahun politik jelang Pemilu 2024. Jangan sampai umat Islam terbelah dengan adanya pemikiran-pemikiran seperti ini.
Umat Islam di Indonesia jangan sampai terpancing oleh agitas CUS. Tokoh-tokoh Islam yang saat ini sudah menjalin komunikasi dengan Abdulhakim Idris perlu mawas diri agar tidak terjebak dalam permainan mereka.
Saya sendiri juga mengimbau kepada pemerintah RI untuk proaktif mengawasi gerakan-gerakan yang diinisiasi oleh Abdulhakim Idris guna menjaga stabilitas politik dan keamanan.
Semoga ke depan, pemerintah Indonesia dapat mencekal masuknya Abdulhakim Idris ke Indonesia.
ADVERTISEMENT