Konten dari Pengguna

Inovasi Universitas Indonesia Ubah Minyak Jelantah Jadi Sabun

Siti Arpiah
Tim Hibah Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia
24 September 2024 16:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti Arpiah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Proses pembuatan minyak jelantah jadi produk sabun
zoom-in-whitePerbesar
Proses pembuatan minyak jelantah jadi produk sabun
ADVERTISEMENT
Tim pengabdian masyarakat dari Universitas Indonesia (UI) yang diketuai oleh Dr. rer. nat. Agustino Zulys menyelenggarakan program "Pelatihan Pembuatan Sabun dari Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah” di Pesantren Umar Bin Khattab, Kabupaten Bekasi.
ADVERTISEMENT
Menurut publikasi Indonesia Oilseeds and Products Annual 2019 diketahui bahwa konsumsi minyak goreng rumah tangga di Indonesia mencapai 13 juta ton. Data United States Department of Agriculture atau USDA menunjukkan, negara yang mengonsumsi minyak goreng paling banyak pada 2019 berturut-turut adalah Indonesia, India, China, dan Malaysia.
Kurangnya edukasi kepada masyarakat mengenai bahayanya minyak jelantah juga membuat masyarakat masih suka mengonsumsi serta membuang minyak jelantah kemana saja. Terdapat 6 bahaya minyak jelantah jika dikonsumsi dan dibuang sembarangan diantaranya bisa menimbulkan berbagai penyakit seperti kolestrol yang tinggi, jantung, kanker dan untuk lingkungan dapat menyebabkan penyumbatan drainase, pencemaran air serta pencemaran tanah.
Peserta pelatihan berfoto dengan produk sabun yang sedang dicetak
Tim pengmas UI memberikan inovasi pada pemanfaatan minyak jelantah kepada arah yang positif dengan membuat produk yang bernilai ekonomis dan berguna pada kehidupan sehari-hari, yaitu Program pembuatan sabun dari minyak jelantah bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja putri dan orang tua tentang pemanfaatan limbah minyak jelantah agar tidak terbuang sia-sia serta mempunyai nilai ekonomis.
ADVERTISEMENT
Kegiatan dilaksanakan di Pesantren Umar bin Khattab yang berlokasi di Kecamatan Pulomurub, Kabapaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini juga merupakan Program Dana Hibah Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat oleh Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan (DPPM) Masyarakat Universitas Indonesia Tahun 2024.
Dr. rer. nat. Agustino Zulys menjelaskan, "Program ini sangat penting mengingat tingginya limbah minyak jelantah yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari, yakni aktivitas memasak. Melalui rangkaian kegiatan penyuluhan dan pemberdayaan, kami berharap dapat meningkatkan pengetahuan remaja putri sehingga mereka dapat memanfaatkan limbah minyak jelantah sebagai upaya mengurangi limbah dan membuat produk yang bernilai ekonomis."
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Dr. rer. nat. Agustino Zulys bersama dengan Kiai Shamsudin dalam Kegiatan Pelatihan Pembuatan Sabun dari Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah” di Pesantren Umar Bin Khattab, Kabupaten Bekasi.
Rangkaian kegiatan dilakukan dalam program pembuatan sabun minyak jelantah, meliputi 1) sambutan dari ketua tim pengmas dan pimpinan pesantren 2) penyuluhan pembuatan sabun 3) praktik pembuatan sabun minyak jelantah 4) games peserta 5) penutup dan doa. Tim pengabdian masyarakat UI juga akan melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitas program.
ADVERTISEMENT
Pesan dan kesan dari Ketua Pesantren Kiai Shamsudin "Program ini merupakan upaya yang baik dalam mencintai lingkungan dan bisa menghasilkan suatu produk sabun yang dibutuhkan sehari-hari." Pesantren Umar bin Khattab dipilih sebagai mitra karena lokasinya yang berada di wilayah dengan akses terbatas terhadap informasi pemanfaatan minyak jelantah.
Sebagai institusi pendidikan tinggi, Universitas Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi dalam mengatasi permasalahan lingkungan masyarakat. Program pembuatan sabun minyak jelantah merupakan wujud nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Peserta pelatihan pembuatan sabun dari minyak jelantah