Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tidak Hanya Indonesia, Jepang Juga Pernah Menguasai Filipina
23 April 2022 10:16 WIB
Tulisan dari Siti Khoiriyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tercatat bahwa Jepang menguasai Indonesia setelah penandatanganan Perjanjian Kalijati pada 8 Maret 1942. Setelah menguasai Indonesia, Jepang membentuk Gerakan 3A, yaitu Nippon Pemimpin Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Cahaya Asia. Salah satu kebijakan Jepang yaitu romusha yaitu sistem kerja paksa yang menyengsarakan rakyat Indonesia. Selain pernah menguasai Indonesia, ternyata Jepang juga pernah berkuasa di Filipina.
ADVERTISEMENT
a. Jepang menguasai Filipina
Keterlibatan Jepang dalam Perang Pasifik bertujuan untuk menguasai seluruh kawasan Pasifik dan melakukan konfrontasi dengan pihak sekutu yang menghambat Jepang untuk mencapai tujuannya. Untuk mewujudkan tujuannya, Jepang melakukan pemboman Pangkalan Armada Militer Amerika di Pearl Harbour. Hal tersebut memudahkan Jepang untuk meneruskan ekspansinya ke Pasifik Barat Daya dan Asia Tenggara.
Kepulauan Filipina yang pada saat itu merupakan pangkalan militer Amerika Serikat tidak terlepas dari serangan tentara Jepang. Bagi Jepang, dengan menghancurkan Pangkalan Militer Amerika Serikat di kepulauan itu, kekuatan Amerika Serikat tidak akan menghambat politik ekspansinya. Faktor lain yang mendorong Jepang untuk mengusai Filipina yaitu letaknya berada ditengah-tengah jalur perhubungan antara Jepang dan daerah-daerah di selatannya, terutama Indonesia.
ADVERTISEMENT
Jenderal Angkatan Darat Jepang, Masaharu Homma tidak menemui banyak hambatan saat menjalankan ekspansi ke Filipina. Jenderal Masaharu Homma melakukan pendaratan utamanya pada tanggal 22 Desember 1941 di Teluk Lingayen. USAFFE, Angkatan Perang Filipina yang dipimpin oleh Jenderal Mac Arthur tidak mampu menahan serangan pasukan Jepang.
Jepang selanjutnya meluncurkan serangan ke Bataan, daerah pertahanan terakhir pasukan Filipina. Pada tanggal 9 April 1942, Jenderal Edward P. King yang merupakan komandan pasukan di Bataan menyerah kepada Jepang. Setelah menduduki Bataan, pasukan Jepang bergerak ke Corregidor. Seperti di Bataan, pertahanan di Corregidor dapat dihancurkan oleh serangan tentara Jepang. Pada tanggal 6 Mei 1942 Jenderal Jonathan Wainwright, Komandan USAFFE yang menggantikan Jenderal Mac Arthur menyerah pada Jenderal Masaharu Homma. Dengan penyerahan tersebut, angkatan perang Jepang telah berhasil menduduki Filipina.
ADVERTISEMENT
b. Dampak kedudukan Jepang di Filipina
Jatuhnya Filipina ke tangan Jepang mengakibatkan banyak sekali perubahan. Kebebasan masyarakat sipil ditindas oleh musuh dan kehidupan ekonomi digunakan untuk memenuhi keinginan Jepang, yakni untuk berperang. Pendidikan diubah untuk berorientasi pada pola berpikir yang ditentukan oleh Jepang dan kehidupan politik dibatasi. Beribu-ribu rakyat Filipina dipenjara dan dihukum mati.
Jepang berusaha untuk dapat bekerja sama dengan rakyat Filipina supaya memudahkan Jepang memperoleh hasil penaklukkannya tanpa harus menahan serangan rakyat Filipina. Jepang melancarkan rancangan propaganda yang bertujuan mengalihkan kesetiaan orang Filipina dari Amerika Serikat ke Jepang. Dalam propagandanya Jepang menganggap orang Filipina sebagai sesama bangsa timur yang memiliki musuh bersama yakni Amerika.
Pemerintah Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan sepenuhnya kepada Filipina tiga tahun lebih awal dari pada rencana Amerika. Dibalik itu semua ternyata para pejabat Jepang juga menampakkan diri sebagai kaum penindas dan banyak menyiksa rakyat Filipina.
ADVERTISEMENT