Konten dari Pengguna

Transformasi Bank Syariah Indonesia: Membangun Etika di Era Gen z

Siti Nurhaliza
Mahasiswa Ekonomi Syariah - FEB Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
5 Desember 2024 19:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti Nurhaliza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
Perbankan syariah di Indonesia sedang mengalami transformasi besar, terutama dalam menghadapi generasi baru yang lahir di era digital, yaitu Generasi Z (Gen Z). Gen Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, dikenal dengan kemampuan teknologi yang tinggi, keinginan untuk berinovasi, dan kedekatan dengan platform digital. Namun, generasi ini juga memiliki harapan dan tantangan khusus yang harus dihadapi oleh industri perbankan syariah.
ADVERTISEMENT
Gen Z memiliki aksesibilitas teknologi yang tinggi dan menghabiskan lebih dari 15 jam per minggu menggunakan smartphone mereka. Mereka menginginkan layanan yang cepat, sederhana, dan transparan. Ini memberikan peluang bagi bank syariah untuk mengembangkan produk-produk inovatif berbasis teknologi yang dapat menarik minat generasi ini. Dengan meningkatnya literasi keuangan digital sebesar 5% menjadi 41%, dan inklusi keuangan yang naik 24% menjadi 56%, ada potensi besar bagi bank syariah untuk memperluas basis nasabah mereka di kalangan anak muda.
Meskipun peluangnya besar, tantangan juga tak kalah signifikan. Salah satu hambatan utama adalah rendahnya literasi dan inklusi keuangan syariah, yang masing-masing hanya mencapai 39% dan 12%. Selain itu, risiko keamanan dan privasi data dalam transaksi digital menjadi perhatian utama Gen Z yang sangat peka terhadap isu-isu ini. Persaingan ketat di antara produk keuangan digital juga menuntut bank syariah untuk lebih inovatif dan adaptif.
ADVERTISEMENT
Etika bisnis Islam menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini. Prinsip-prinsip seperti kejujuran, transparansi, dan keadilan dapat menjadi nilai tambah bagi bank syariah untuk membangun kepercayaan di kalangan Gen Z. Selain itu, dengan etika bisnis yang mengedepankan kesejahteraan bersama, bank syariah dapat menonjol di tengah persaingan yang semakin sengit. Gen Z yang cenderung memprioritaskan nilai dan dampak sosial organisasi tempat mereka berinteraksi juga akan melihat prinsip-prinsip ini sebagai alasan kuat untuk memilih layanan keuangan syariah.
Transformasi bank syariah dalam menghadapi tantangan Gen Z tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada penerapan etika bisnis Islam. Dengan menggabungkan inovasi teknologi dan prinsip etis yang kuat, bank syariah di Indonesia dapat mengukuhkan posisinya di pasar dan memenuhi harapan generasi yang melek digital ini.
ADVERTISEMENT
Siti Nurhaliza, Mahasiswa Ekonomi Syariah.
FEB Universitas Islam Negeri Jakarta.