Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
PKM Mahasiswa UNPAM: Mengenalkan Sastra Anak Melalui Media Wayang di SDN Setu
20 September 2022 10:23 WIB
Tulisan dari Siti Rohimah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu wujud dari Catur Dharma Perguruan Tinggi (PT) adalah terselenggaranya Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). PKM bertujuan untuk menambah, meningkatkan kompetensi dan wawasan mahasiswa terhadap lingkungan sosialnya. Mahasiswa dapat berpartisipasi langsung di masyarakat dan menimba pengalaman di dunia kampus.
ADVERTISEMENT
Dalam melaksanakan program PKM ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
1) Mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat,
2) Memiliki pengetahuan dan keterampilan,
3) Waktu yang disepakati bersama,
4) Fasilitas, sumber daya dan
5) Faktor penduduk lainnya.
Mahasiswa Universitas Pamulang semester 5 prodi Sastra Indonesia, telah melaksanakan PKM dengan tema yang berjudul “Pemanfaatan Wayang sebagai Media Pengenalan Sastra Anak dalam Kegiatan Pembelajaran” materi yang disampaian berupa pengenalan sastra anak dengan bahasa yang sederhana, mengenalkan beberapa tokoh wayang sperti Nakula, Sadewa, Arjuna, dan Semar. Selain itu, ada cerita-cerita anak yang dikisahkan dengan memakai alat peraga wayang.
Kegiatan PKM ini dilaksanakan di SD Negeri Setu yang berjarak kurang lebih 1.6 km dengan waktu tempuh sekitar 5 menit dari kampus 3 Universitas Pamulang. Diikuti oleh 22 orang siswa kelas empat dan berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 1-3 September 2022. Kegiatan ini berlangsung lancar, berkat bantuan dosen pembimbing dan seluruh guru yang bersangkutan.
ADVERTISEMENT
Pemanfaatan wayang sebagai alat peraga sekaligus menjadi inovasi media pembelajaran ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan sastra anak yang sebelumnya masih tidak cukup familiar di telinga khalayak, khususnya siswa-siswi SD Negeri Setu. Tidak seperti karya sastra kebanyakan, seperti namanya; sastra anak ialah suatu bentuk karya sastra yang ditulis untuk anak-anak, tentu tidaklah sama dengan karya sastra yang sering kita temui. Selain memperkenalkan sastra anak, alasan penggunaan media wayang oleh kelompok kami ialah karena basis dari pertunjukan wayang yaitu pembacaan cerita yang dihidupkan dengan alat peraga dan kemudian dapat menghidupkan cerita yang tengah disajikan.
Sebagaimana cerita yang kami bawakan meliputi wayang, sehingga alat peraga berupa wayang sangat cocok untuk digunakan selama berlangsungnya kegiatan tersebut. Alasan lain yang mendasari dipilihnya wayang ialah kami ingin memperkenalkan budaya tradisional yang telah diwariskan oleh para leluhur kepada kita secara turun temurun. Kami berharap bahwa kehadiran sekaligus terselenggaranya kegiatan ini dapat menciptakan dampak positif; tumbuhnya kesadaran dan rasa tanggung jawab untuk melestarikan budaya tradisional.
ADVERTISEMENT
Adapun mekanisme keberlangsungan kegiatan ini diawali dengan kedatangan kami ke sekolah tujuan, dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan pembuka; membaca do’a bersama dilanjutkan menepuk-nepuk jari tangan sebagai bentuk ice breaking sebelum melanjutkan ke kegiatan inti. Setelah dilanjutkan prosesi perkenalan kami dari pihak PKM, kegiatan dilanjutkan dengan presentasi mengenai materi sastra anak, kemudian dilanjutkan dengan sesi bercerita bersama.
Untuk cerita yang kami bawakan di antaranya “Kisah Nakula Sadewa Suka Ikan” dengan memanfaatkan wayang sebagai alat peraga. Selama kegiatan berlangsung, respon yang kami dapatkan sangatlah positif mengingat hal-hal tersebut sangat baru bagi mereka. Para siswa cukup responsif ketika diajak berdiskusi bersama, mereka terlihat sangat ceria saat sesi bercerita ini. Penyampaian pesan moral dari cerita juga tersampaikan dengan cukup baik berkat penggunaan media yang menarik dan interaksi yang baik antara kami dan para siswa.
Kegiatan pemaparan materi dan bercerita ini diakhiri dengan sesi kuis, untuk menumbuhkan rasa semangat para siswa kami menyiapkan sejumlah hadiah bagi siswa yang mampu dan memiliki inisiatif menjawab pertanyaan dari kuis yang diberikan dengan benar, hadiah yang diberikan cukup beragam mulai dari snack, gantungan kunci, hingga beberapa wayang yang kami gunakan dalam bercerita sebelumya.
ADVERTISEMENT
Dalam sesi kuis para siswa sangat antusias dalam menjawab pertanyaan tak jarang dari mereka berebut dalam menjawab. Antusiasme yang ditunjukan anak-anak merupakan bentuk harapan agar tetap lestarinya budaya tradisional khususnya wayang. Dilihat dari bagaimana mereka bertanya mengenai tokoh-tokoh wayang dan berebut menjawab kuis agar mendapatkan hadiah berupa wayang, itu merupakan salah satu pencapaian dari tujuan kami. Selain mereka mengenal dunia sastra anak melalui cerita, mereka belajar untuk berpartisipasi, menanamkan karakter percaya diri, dan belajar mengenal budaya tradisional yang saat ini sangat jarang peminatnya.
Di penghujung acara, kami melakukan sesi foto bersama dengan para siswa kelas empat, guru, dan kepala sekolah SD Negeri Setu. Sekaligus memberikan cinderamata sebagai kenang-kenangan dan simbol ucapan terima kasih dari kami kepada pihak sekolah karena telah mendukung penuh atas kelancaran berlangsungya kegiatan PKM ini.
ADVERTISEMENT