Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pertumbuhan Ekonomi 5,4% Pada 2018, Siapa Takut!
11 September 2017 17:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari Siti Zubaedah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% pada RAPBN 2018 dapat tercapai meskipun dihadapkan pada sejumlah tantangan.
ADVERTISEMENT
"Kami tetap menganggap 5,4% itu masih reachable, masih bisa dicapai. Namun memang upayanya akan ekstra keras," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (11/9/2017).
Dia mengatakan, tantangan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,4% ialah pertumbuhan konsumsi yang harus tercapai 5,1% di 2018. Sementara Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi sendiri diharapkan tumbuh 6,3%.
"Tantangannya dana investasi yang akan menggerakkan investasi berasal dari pemerintah, BUMN, dan capital market, perbankan, dan penanaman modal dalam negeri, luar negeri dan korporasi sendiri," tukasnya.
Kemudian tantangan paling besar yang harus dihadapi adalah menggenjot pertumbuhan kredit perbankan agar lebih kuat lagi. Untuk tumbuh 5,4%, Sri Mulyani memperkirakan kredit perbankan harus tunbuh Rp483 triliun.
ADVERTISEMENT
"Kami memperkirakan dalam hal ini perbankan harus tumbuh Rp483 triliun kreditnya untuk mencapai growth 5,4%, dibandingkan situasi 2017 yang kita perkirakan apabila dia bisa tumbuh mencapai 5,2%, maka dia bisa ekspansi dengan total credit growth nya adalah Rp370 triliun," tandasnya.
Sedangkan untuk Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), share-nya harus 14,5%. "Dengan upaya pemerintah untuk bisa menjaga iklim inevstasi, maka PMA dan PMDN diharapkan mampu untuk berkontribusi terhadap capital spending di perekonomian sebesar Rp769 triliun," tutur Sri Mulyani.
Sementara untuk pasar modal, Sri Mulyani berharap dalam hal ini IPO akan bisa tumbuh sekitar 10 hingga 15%. "Dan untuk capex tadi saya sudah sampaikan akan bisa mencapai lebih dari Rp500 triliun yaitu Rp523 triliun, dan untuk PMA dan PMDN harus tumbuh sekurang-kurnagnya sekitar 17-19%. Ini yang akan menjadi prasarat bagi 5,4% pertumbuhan ekonomi untuk bisa tercapai tahun 2018," tutupnya.
ADVERTISEMENT