Konten dari Pengguna

Lebih Langsing di Tahun Baru dengan 5 Hal Ini

Skata
SKATA adalah sebuah inisiatif digital yang mendukung pemerintah Indonesia dalam membangun keluarga melalui perencanaan yang lebih baik. SKATA lahir tahun 2015 melalui kerjasama antara Johns Hopkins CCP dan BKKBN.
7 Januari 2022 9:52 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lebih Langsing di Tahun Baru dengan 5 Hal Ini
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Siapa yang menjelang akhir tahun, sibuk membuat resolusi tahun baru? Membuka lembaran baru, menjadi diri yang lebih baik. Benar, enggak? Biasanya, resolusi dimulai dari urusan kesehatan. Ingin hidup lebih sehat, mau mulai olahraga, supaya tubuh jadi bugar plus langsing, dong! Pas deh momen tahun baru untuk memulai semuanya.
ADVERTISEMENT
Cari-cari informasi pun dimulai. Ternyata program diet kini banyak macamnya. Keto, intermitten fasting, diet paleo, plant-based diet, diet detoks dengan hanya konsumsi buah dalam satu minggu, hingga diet berdasarkan kebutuhan kalori. Semuanya menjanjikan turun berat badan dalam sekejap. Wah, wah siapa yang enggak tergiur?
Sebelum kita melakukan diet, cek dulu kenapa kita pengen melakukannya. Ingin sehat? Atau sekedar target turun berat badan?
Kalau mau langsing, jangan asal diet. Alih-alih sehat, tubuh malah jadi lemas lunglai karena salah aturannya. Turun berat badan itu enggak boleh instan, lho! Perlu waktu bertahap untuk melakukannya agar hasilnya maksimal dan enggak cepat kembali lagi alias yoyo (cepat turun, cepat juga naik) Perlu apa aja, sih persiapan sebelum menjalankan diet?
ADVERTISEMENT
Pertama, siapkan mental! Iya, siapkan mental karena diet tak akan mudah. Kalau selama ini tak punya pantangan makan, nanti ada kalanya kita ingin sekali makan sesuatu tapi ternyata enggak boleh di program dietnya. Ada kalanya pula, tubuh seperti ‘terikat’ di sofa atau kasur saat waktunya berolahraga ke gym.
Biar diet enggak jadi beban, cari program diet yang kita merasa nyaman dengan pantangannya (bahkan di saat tersulit), nyaman dengan porsi makan yang boleh dimakan, dan konsisten dengan waktu olahraga yang sudah ditentukan. Ingat, tujuan akhir adalah tubuh yang sehat, ya!
Siapkan juga menu makanan dalam seminggu. Biasanya, diet cenderung gagal kalau kita enggak punya persediaan makanan lalu memilih pesan antar sebagai solusi. “Enggak apa, deh sekali ini aja” trus lama-lama jadi keterusan. Belum juga berhasil, sudah gagal di tengah jalan. Preparasi menu dalam seminggu, bisa jadi solusi yang aman (termasuk akhir pekan ya, buat mencegah jajan). Siapkan juga camilan sehat yang bisa dibawa-bawa saat beraktivitas.
ADVERTISEMENT
Hadapi tantangan tak terduga dengan persiapan matang. Makan siang bersama klien, akhir pekan bersama keluarga, menjadi momen yang sulit untuk menjaga makan. Apalagi kalau dilakukan pas akhir pekan, wah bisa buyar! Belum lagi skip olahraga karena harus tugas dinas atau alasan lainnya. Nah, kita perlu siapkan diri untuk menghadapi kondisi.
Misal, bawa camilan saat ingin bepergian bersama keluarga atau pilih restoran yang kita bisa kontrol pilihan menunya saat makan bersama klien atau kolega. Saat perjalanan dinas, sempatkan setidaknya 30 menit saja berolahraga di pagi hari. Jangan sampai, jeda beberapa hari saat dinas membuat kembali olahraga terasa malas. Selalu ingat tujuan kita, di setiap kesempatan untuk terus konsisten menjalani diet yang sehat.
ADVERTISEMENT
Buat rencana olahraga. Jaga makanan saja, tak cukup untuk bisa turun berat badan secara maksimal. Kita perlu olahraga rutin untuk pembakaran lemak serta menjaga tubuh supaya tetap fit menjalani program. Nah, olahraga juga perlu nih dibuatkan jadwal. Misal, Senin olahraga zumba, Selasa lari keliling komplek, Rabu jalan pagi, dan seterusnya. Kalau ingin konsisten olahraga di gym, juga boleh. Yang terpenting konsisten lakukan sesuai jadwal, ya!
Terpenting, cek ke dokter sebelum mulai diet! Ini nih, yang suka terlupa. Kita tetap perlu kontrol ke dokter sebelum memulai diet. Kenapa? Karena ternyata kebutuhan kalori masing-masing orang berbeda tergantung dengan kondisi kesehatannya.
Olahraga pun demikian, kita yang punya riwayat jantung tertentu berbeda dengan mereka yang tak punya keluhan. Perlu juga kita tahu komposisi tubuh, seperti jumlah lemak dalam tubuh, tingkat kolesterol dan lainnya. Dengan mengetahui persis komposisi tubuh, kita akan dengan mudah memilih mana program diet yang paling tepat dan sesuai kebutuhan.
ADVERTISEMENT
Oiya, satu hal lagi kenapa diet harus berorientasi hidup sehat bukan sekedar turun berat badan drastis dan instan terutama untuk kita yang belum menikah. Karena, diet berlebihan ternyata bisa pengaruhi kesuburan!
Yuk resolusi kita, target tubuh lebih sehat (baru deh, bonusnya jadi langsing). Ajak anak dan pasangan untuk ubah gaya hidup menjadi lebih sehat juga, ya! Selamat menyambut tahun yang baru, kita yang baru!
Photo created by jcomp - www.freepik.com