Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ingin menggunakan Influencer Marketing? Pahami 6 Point berikut Ini :
22 Februari 2018 12:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Jessica Michele tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Metode pemasaran yang relatif baru ini terbukti dapat mendatangkan audiens dan conversion dalam jumlah besar. Efektivitas influencer tak lepas dari sifat konsumen modern yang cenderung kebal terhadap iklan. Mereka lebih suka membaca testimoni daripada promosi. Apalagi bila testimoni itu datang dari figur publik yang mereka kagumi. Sosok influencer (disebut juga personality) yang “merakyat” dan apa adanya dianggap lebih terpercaya.
ADVERTISEMENT
Sebelum kamu menggunakan Influencer Marketing kamu harus memerhatikan 6 Point di bawah ini agar tidak menjadi kesalahan fatal :
Influencer yang Relevan dengan Brand
Bagian tersulit dari influencer marketing adalah menemukan pihak yang sesuai dengan brand perusahaanmu. Berbeda dari pemasaran formal, pemasaran lewat influencer artinya seluruh kepribadian orang tersebut akan dianggap sebagai “wajah” perusahaan. Ini masalah serius, bahkan bisa menjadi bahaya laten tanpa kita sadari. Coba lihat profil influencers secara keseluruhan, jangan cuma menilai dari satu atau dua konten yang kamu suka aja. Belum tentu influencer yang pernah posting satu artikel resep, paham dan bisa kamu jadikan partner dalam food and beverages campaign misalnya.
Cold Outreach
Cold outreach adalah cara melakukan kontak dengan orang lain (outreach) dengan menggunakan pesan kaku, copy-paste, dan tidak personal. Contohnya seperti email promosi yang kamu dapat dari situs-situs e-commerce setiap hari itu. Tapi ketika ingin menawarkan kerja sama, cold outreach adalah cara yang sangat tidak efektif. Seorang influencer populer bisa menerima ratusan email setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Seperti sifat influencer marketing yang mengedepankan personalisasi, cara kamu mengontak influencer pun harus lebih personal. Gunakan bahasa santai, ramah, tapi profesional dan tidak bertele-tele. Singkat, manis, tapi to the point.
Salah Metrik dan Ekspektasi
Persepsi orang bahwa semua influencer adalah sama, itu salah. Karena pada kenyataanya mereka memiliki profil, profesi, dan spesialisasi. Sesuaikan ekspektasimu dengan tipe influencer yang kamu gaet dan tujuanmu melakukan pemasaran. Bila kamu ingin brand lebih dikenal masyarakat luas, carilah buzz builder yang mampu menjangkau banyak audiens. Bila kamu ingin rekomendasi kredibel, kamu bisa mengontak selebritas atau kreator konten. Kita tergiur angka page view, jumlah pengunjung, like dan follower, unduhan aplikasi. Menurut pakar media sosial Brian Honigman berkata bahwa kita seharusnya fokus pada apa yang disebut “actionable metric”. Sesuai namanya, ini adalah metrik - metrik yang bisa mendorongmu untuk melakukan suatu aksi. Metrik - metrik ini bisa menjawab pertanyaan, “Apa yang harus saya lakukan?”
ADVERTISEMENT
Kualitas Konten
Konsumen di era sekarang sudah lebih pintar. Mereka tahu mana konten yang benar - benar tulus dan mana konten yang dibuat - buat. Cara untuk menjaga agar influencer tetap kredibel adalah dengan memberi kebebasan berkreasi padanya. Seorang influencer pasti lebih tahu konten apa yang disukai audiensnya. Biarkan ia jadi diri sendiri, menyusun konten sesuai persona yang telah ia bangun, namun dengan brand milikmu sebagai landasan.
Human Error
Human error disini dimaksudkan kesalahan yang bersifat spontan. Yang paling banyak ditemukan antara lain adalah salah ketik, salah copy - paste, salah post gambar, atau bisa juga salah akun. Kesalahan - kesalahan seperti ini mungkin terkesan kecil. Tapi kesalahan kecil bila terjadi berulang - ulang akan membuat tingkat kepercayaan audiens terhadap si influencer menurun. Respons terbaik jika terjadi kesalahan – kesalahan diatas adalah meminta maaf dan melakukan perbaikan. Dengan begitu, audiens akan menghormati influencer dan mereka jadi tau bahwa si influencer adalah orang yang tanggung jawab. Influencer harus bisa menjaga integritas dan kejujuran agar kredibilitasnya di mata audiens tetap tinggi.
ADVERTISEMENT
Kompensasi
Dengan meningkatnya popularitas influencer marketing, jumlah influencer di pasar juga semakin besar. Terkadang sulit untuk menentukan mana influencer bonafide dan mana yang kurang terpercaya. Karena itu, ada baiknya bentuk imbalan yang kita tawarkan tidak langsung berupa uang, tapi produk/jasa. Setidaknya di awal kerja sama. Hal sebaliknya bisa terjadi bila kamu bekerja sama dengan influencer yang sudah punya nama besar. Influencer seperti ini biasanya memiliki kerja sama dengan agensi tertentu, dan agensi inilah yang akan menghubungimu.
Nah dari pembahasan diatas, kalo kamu masih bingung dalam mencari influencer yang cocok dan ingin terhindar dari masalah di atas, kamu bisa cari tau solusinya dan menemukan solusinya di SociaBuzz dengan menghubungi [email protected] atau kamu bisa kunjungi langsung ke SociaBuzz .
ADVERTISEMENT