Konten dari Pengguna

Tips Sehat Fisik dan Sehat Finansial ala Sun Life Financial Indonesia

Sri Widiyastuti
Saya Ibu dari 6 anak, yang senang menulis. Profesi saya saat ini adalah penulis buku bacaan anak, content writer dan momblogger. Untuk mengenal saya, silakan berkunjung ke www.sriwidiyastuti.com
2 Agustus 2019 22:55 WIB
Tulisan dari Sri Widiyastuti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Moms, terkadang kita seringkali disibukkan dengan kegiatan “sawang sinawang” dengan kehidupan orang lain. Apalagi jika yang menjadi perhatian kita adalah tetangga dekat, teman dekat kita atau malah mantan? Aduh, rasanya gimana gitu, ya. Dari mulai mereka tidak memiliki apa-apa, lalu ketemu lagi setelah berkeluarga telah menjadi orang yang mapan. Berpakaian rapi ala-ala Ibnu Jamil dan istrinya cantik terawat dengan gaya modis terkini seperti Tania Raymina, jalan-jalannya keluar negeri, anak-anaknya sekolah di sekolah favorit, naik mobil keluaran terbaru, rumah gede. Ah, selalu saja ada sesak di dada.
ADVERTISEMENT
Dari kiri ke kanan: Aidil Akbar Madjid, Tania Ray Mina, Kelly Tandiono, Ananto Pambudi.
zoom-in-whitePerbesar
Dari kiri ke kanan: Aidil Akbar Madjid, Tania Ray Mina, Kelly Tandiono, Ananto Pambudi.
Tapii .. jangan risau dulu dan jangan silau, Moms, siapa tahu itu hasil kredit semua, ye, kan? (asli ini julid banget hihihi). Jadi hadapi saja apa adanya, hidup adalah anugerah. Jauh-jauh deh iri dan julid, sebab kedua hal ini yang bisa mengganggu kebahagiaan kita.
Zaman now, siapa sih yang tak ingin memiliki kehidupan bahagia dan mapan? Jadi keluarga bahagia dan mapan tentu saja menjadi dambaan setiap keluarga. Sebab Allah telah memberikan setiap keluarga rejekinya masing-masing. Dan tentu saja kita pun harus percaya, bahwa Allah memberi rejeki kepada keluarga kita itu untuk menjadi kaya dan berkecukupan. Manusia saja terkadang suka kebanyakan sawang sinawang, sehigga mengakibatkan selalu merasa kurang, padahal mungkin saja rejekinya sama banyaknya dengan orang lain atau malah lebih banyak rejeki kita dibandingkan keluarga lain.
ADVERTISEMENT
Artinya Moms, di sini mungkin ada kesalahan dalam pengelolaan keuangan kita. Seperti kata peribahasa, “besar pasak daripada tiang”, lebih besar pengeluaran daripada pendapatan. Menurut Aidil Akbar, seorang pakar Finansial Planner, jika utang lebih banyak daripada asset, bisa dipastikan keuangan kita sedang sakit. Parahnya lagi kemungkinanya adalah kita berada dalam keadaan bangkrut.
Kepentingan merencanakan keuangan bulanan dimaksudkan agar pengeluaran bulanan terkontrol. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan rutin melakukan check up kesehatan finansial. Tapi, kalau punya kehidupan mapan dengan harta melimpah tapi kesehatan fisik memburuk, bagaimana? Bisa jadi asset yang kita kumpulkan tidak bisa dinimati karena akhirnya habis untuk membayar biaya perawatan kesehatan saja, karena keluarga kita sakit-sakitan, misalnya. Disamping kehidupan mapan, kesehatan fisik juga penting sekali diperhatikan. Jadi mapan finansial itu tidak akan membuat kita bahagia jika tidak diimbangi kesehatan fisik. Betul, kan, Moms. Oleh karena itulah, kita sebagai Moms harus mau belajar mengelola keuangan dengan benar.
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 27 Juli 2019 yang lalu, bertempat di Hotel Santika Depok, KumparanMom dan Sun Life Finansial Indonesia mengadakan sebuah acara #MomsMingle yang bertajuk, Mom as The Guardian of The Family mengajak Moms di Indonesia untuk menjadikan keluarganya menjadi Keluarga yang sehat fisik dan sehat finansial, #LiveHealthierLives.
Hadir sebagai narasumber Ananto Pambudi, Brand Manajer Sun Life Indonesia, Aidil Akbar Madjid, Financial Planner, Kelly Tandiono, seorang model dan Brand Ambassador Sun Life Financial Indonesia dan Tania Ray Mina, seorang Mompreneur.
Narasumber berfoto bersama
Mengapa harus Moms yang melindungi keluarga?
Sebab, seorang ibu yang memiliki karakter yang lemah lembut, penuh kasih sayang, ternyata memiliki kekuatan yang besar di dalam dirinya yang tidak bisa digantikan oleh seorang ayah.
ADVERTISEMENT
Menjadi seorang ibu, Moms memiliki peran yang tak sedikit di rumah sebagai penjaga keluarga. Moms pasti setiap hari sibuk sekali memikirkan makanan sehat apa yang akan diberikan kepada keluarga, ini peran Moms sebagai koki, belum lagi ketika anak-anak dan suami sakit, Moms menjadi dokter anak sekaligus perawat. Lalu peran yang lain, menjadi guru saat mendampingi anak belajar. Dan yang tak kalah pentingnya adalah, Moms menjadi seorang ahli perencanaan keuangan untuk anggaran keluarga. Oleh karena itu, tak berlebihan jika seorang ibu disebut sebut pelindung keluarga.
Seorang Moms dituntut pintar mengelola cashflow pengeluaran dan pemasukan keluarga. Ada beberapa ibu yang mengaku mengatur keuangan keluarga by insting, ada juga yang berpikiran yang penting tidak punya utang atau tidak ada tunggakan untuk keperluan yang lain. Kondisi literasi finansial di Indonesia tergolong parah, menurut Aidil Akhbar, seorang Finansial Planner, sebuah riset mengatakan bahwa 72% wanita di Indonesia sangat percaya diri dalam mengelola keuangannya. Tetapi yang melek literasi finansial masih dibawah 30%, yaitu sekira 25.5% saja.
ADVERTISEMENT
Tapi, kabar baiknya, menurut Ananto Pambudi, Senior Manajer Sun Life Financial Indonesia, melek literasi finansial dikalangan kaum bapak dan kaum ibu, sama-sama rendah, tapi, ibu-ibu atau kaum wanita, tidak gengsi untuk belajar mengelola keuangan dan memperbaiki dari kesalahan cara mengelola dengan pengelolaan yang baik dan benar. Kunci pengelolaan keuangan yang baik adalah disiplin dan komitmen yang tinggi.
Bagaimana cara Moms menjadikan keluarga menjadi keluarga yang sehat dan sehat finansial?
Ada 3 hal yang harus dilakukan oleh Moms dalam melindungi keluarga:
1. Melindungi Kesehatan Fisik Keluarga
2. Melindungi Kesehatan Jiwa Keluarga
3. Melindungi Kesehatan Aset Keluarga
Sebuah riset mengatakan bahwa salah satu penyebab perceraian adalah keuangan. Ramainya suami istri bercerai disebabkan oleh Perselingkuhan menduduki peringkat ke-1 dan peringkat ke-2 diduduki oleh masalah keuangan. Oleh karena itu, pintar mengelola keuangan adalah sebuah keniscayaan bagi seorang ibu.
ADVERTISEMENT
Moms harus pintar mengatur keuangan saat ini dan masa depan. Agar anak-anak paham dengan kondisi keuangan keluarga, libatkan anak dalam pengelolaan keuangan, ajarkan mereka mengelola keuangannya sejak dini dan ajarkan mereka kegiatan entrepreuner.
Selain itu, menjaga kesehatan fisik dan jiwa juga penting agar tidak terjadi penyesalan di kemudian hari karena tidak ada “payung” atau perlindungan kepada keluarga karena moms tidak merencanakannya dengan matang. Kita harus merencanakan anggaran jangka pendek dan anggaran jangka panjang.
Sekarang kematian tidak terjadi hanya kepada orang-orang berusia tua atau sepuh. Tetapi kematian bisa terjadi kepada siapa saja, tidak memandang usia. Apalagi riset kesehatan menyatakan bahwa penyebab kematian di zaman now, banyaknya disebabkan oleh penyakit tidak menular, seperti stroke, jantung, hipertensi, diabetes, kanker dan penyakit paru-paru. Gak mau kan moms kalau hal ini terjadi kepada suami dan anak-anak tercinta, atau terjadi kepada moms sendiri, naudzubillah ya, moms. Semoga kita selalu sehat wal afiat dan bahagia selalu.
ADVERTISEMENT
1. Menjaga Kesehatan Fisik Keluarga
Bagaimana Moms menjaga kesehatan fisik keluarga? Ada beberapa hal yang harus moms lakukan.
Pertama, menjaga asupan makanan dengan makanan yang halalan thoyiban
Moms harus memastikan makanan yang dikonsumsi keluarga adalah makanan yang bergizi dan memberikan energy. Untuk itu Moms harus selalu menyediakan menu makanan dengan komposisi yang lengkap, terdiri dari karbohidrat, protein nabati, protein hewani, dan lemak.
Kedua, moms harus memastikan keluarga mendapatkan asupan sayuran dan buah.
Ini yang dilakukan oleh Kelly Tandiono. Kelly rutin makan buah dan sayuran agar kebutuhan mikronutriennya terpenuhi.
Ketiga, Rajin berolahraga
Kelly juga mengajak Moms untuk rajib berolahraga. Olahraga tak perlu yang berat-berat, kalau bisanya jalan kaki, niatkan jalan kaki itu berolahraga, agar terasa geraknya.
ADVERTISEMENT
Keempat, Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar
Menjaga lingkungan sekitar rumah adalah keniscayaan. Saat ini banyak sekali penyakit yang disebabkan oleh bakteri lewat air yang kotor menjadikan anak-anak diare, virus DBD yang disebarkan oleh nyamuk demam berdarah. Nyamuk ini berkembang biak di air yang bersih. Oleh sebab itu menjaga kebersihan rumah dan sekitarnya adalah keniscayaan.
Kelima, Rutin cek kesehatan setiap bulan atau setiap tahun.
Dalam sesi sharing, Kelly Tandiono, Brand Ambasador Sun Life Finansial Indonesia memberikan tips sehat untuk seluruh keluarga di Indonesia. Ada 5 tips dari Kelly.
- Tertawa
- Berjemur di bawah sinar matahari
- Jangan malas
- Rutin berolahraga
- Makan makanan yang sehat
Kelima hal ini harus dilakukan dengan penuh kedisiplinan dan komitmen yang tinggi. Jika salah satunya tidak dilakukan, tentu saja akan memengaruhi hasil yang ingin dicapai, yaitu sehat fisik.
ADVERTISEMENT
2. Melindungi Kesehatan Jiwa Keluarga
Selain sehat fisik, tentu saja Moms juga harus mengimbangi dengan memberikan asupan untuk kesehatan rohani juga. Dekatkan anak-anak dan keluarga kepada Allah, tuhan yang memberikan rejeki, memberikan kehidupan yang baik dan senantiasa bersyukur atas apa yang telah diberikan. Ajarkan anak-anak gemar berbagi kepada sesame, sehingga anak-anak tumbuh sebagai pribadi yang baik, empati dan selalu ikhlas.
Hidup dengan kesehatan yang holistic, yaitu sehat fisik dan rohani, akan membawa kita kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Inilah sebaik-baik kehidupan yang didambakan oleh setiap manusia.
3. Melindungi Aset Keluarga
Melindungi asset keluarga dengan cara mengatur cashflow pengeluaran dan pemasukan keluarga. Pengelolaan keuangan dan disiplin menganggarkan pengeluaran setiap bulanannya tentu saja harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Pengelolaan keuangan yang kacau atau asal keluar saja, akan membuat cashflow tidak terukur atau tidak terkontrol. Makanya terjadilah keluhan di tengah bulan, gak punya cadangan dana, gak punya tabunga, dana sudah habis sementara kebutuhan primer seperti membeli kebutuhan makanan, bayar sekolah anak, bayar listrik, air, jajan anak, ongkos kesana kemari, masih saja terus minta dipenuhi. Akhirnya, utang ke orang lain.
ADVERTISEMENT
Jangan sampai kejadian ya, Moms, pinjam kepada tukang kredit atau kepada pinjaman online yang tidak terdaftar di OJK. Apalagi kalau riba, duh, jangan sampai deh, Moms.
Jadi apa saja yang harus dilakukan oleh Moms dalam melindungi asset keluarga dan menjadikannya sehat finansial?
Aidil Akbar Madjid menyebutkan, rutin cek kesehatan finansial, yaitu dengan cara Finansial Check-up. Menurutnya, tidak hanya kesehatan jiwa dan raga yang harus rutin dicheck-up, tetapi kesehatan keuangan pun harus rutin dilakukan.
Bagaimana caranya?
Cek Cashflow
Cek Cashflow pengeluaran bulanan sesuai dengan pemasukan dan pengeluaran. Apakah ada kelebihan dana yang bisa ditabung atau dijadikan investasi? Tabungan dan investasi ini penting agar ada dana yang bisa dinikmati saat kita sedang ada kebutuhan memerlukan dana besar dan juga untuk cadangan keperluan lainnya di masa depan.
ADVERTISEMENT
Cek Asset
Apakah Aset setelah dikurangi hutang menjadi positif? Jika positif, disebut oleh beliau ini kondisi keuangan dalam keadaan sehat. Tetapi kalau sebaliknya, maka kemungkinan besar, keuangan keluarga sedang berada dalam kondisi sakit. Cek apakah punya tabungan jangka pendeka dan tabungan jangka panjang.
Cek utang kredit yang harus dilunasi.
Ini penting sekali dicek karena utang harus segera dilunasi agar tidak mengganggu cashflow setiap bulannya. Misalnya jika ada pengeluaran untuk kredit motor atau mobil atau kredit rumah, maka biaya maksimal yang harus disiapkan adalah 30% dari penghasilan bersih, tidak boleh lebih. Ini agar kesehatan keuangan keluarga terjaga kesehatannya.
Cek Dana Darurat
Dana darurat ini besarnya 3x gaji per bulan. Jadi, misalnya jika kita punya gaji 3 juta per bulan, maka besarnya dana darurat adalah 9 juta. Manfaat dana darurat adalah untuk dana cadangan jika terjadi sesuatu hal kepada kepala keluarga atau kepada anggota keluarga, misalnya di PHK, kecelakaan dll.
ADVERTISEMENT
Dana darurat diperoleh dari menyisihkan 10%-15% dari total penghasilan bulanan yang harus Moms sisihkan setiap bulannya dan simpan dana ini menjadi tabungan yang tidak dipergunakan untuk keperluan jangka pendek.
Jika pendapatan pas-pasan dan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan bulanan, maka bisa mendapatkannya dengan cara mengumpulkan sisa uang belanja. Walaupun nominalnya tidak seberapa, tetapi jika dikumpulkan, seiring waktu jumlahnya akan cukup besar.
Atau moms juga bisa melakukan saran yang dilakukan oleh Tania Ray Mina, Mompreuner, untuk menambah pendapatan keluarga, yaitu dengan melakukan usaha mandiri. Zaman sekarang banyak Moms yang berjualan online. Pergunakan sosial media seperti Facebook. Instagram untuk berjualan online, yang dekat dengan kehidupan para ibu rumah tangga saja, seperti fashion misalnya.
ADVERTISEMENT
Berkaca pada pengalaman kakak Tania Ray Mina, yaitu Zaskia Adya Mecca yang berhasil membesarkan usahanya dibidang fashion dengan modal awal 3 juta rupiah. Moms juga bisa melakukan hal yang sama. Tentu saja semua keberhasilan tersebut tidak didapatkan secara instan, tetapi melewati proses yang panjang. Jadi, jangan patah semangat ya, Moms.
Cek Dana Pendidikan, Investasi dan Dana Pensiun
Cek apakah kita memiliki dana berbentuk tabungan untuk pendidikan anak-anak, investasi dan dana pensiun. Ini penting sekali direncanakan karena terkait dengan masa depan keluarga dan anak anak kelak. Sisihkan dana untuk masa depan, sebesar 20% dari gaji atau pendapatan.
Cek Asuransi.
Untuk melindungi keluarga dari hal-hal yang tak terduga, moms juga perlu merencanakan untuk menyediakan dana mengikuti sebuah asuransi misalnya asuransi pendidikan, asuransi jiwa atau asuransi untuk dana pensiun. Asuransi dapat membantu kita menyimpan dana untuk masa depan dengan aman. Keuntungannya juga ganda, ketika ada keadaan darurat, misalnya anak sakit, suami sakit, kita bisa mengklaim dana kesehatan sehingga kita tak perlu membayar biaya perawatan karena sudah tercover oleh asuransi. Demikian juga dengan asuransi pendidikan dan asuransi pensiun. Keduanya bisa dipergunakan ketika anak-anak masuk ke jenjang lebih tinggi dan kita sudah pensiun.
ADVERTISEMENT
Salah satu asuransi di Indonesia yang terpercaya adalah Sun Life Financial Indonesia. Asuransi yang berasal dari Kanada ini berdiri di Indonesia sejak tahun 1995, telah menyediakan program asuransi yang lengkap mulai dari produk-produk proteksi dan pengelolaan kekayaan, termasuk asuransi jiwa, pendidikan, kesehatan, dan perencanaan hari tua.
Saat ini Sun Life Financial Indonesia mempersembahkan Asuransi Brilliance Hasanah Fortune Plus, kombinasi antara asuransi dan investasi berbasis syariah yang memberikan manfaat asuransi jiwa yang dilengkapi dengan manfaat cacat tetap dan kematian akibat kecelakaan. Tak hanya itu, produk ini juga memberikan peluang hasil investasi yang optimal untuk membantu mencapai masa depan penuh berkah bagi moms dan keluarga.
Menurut Ananto Pambudi, Sun Life Financial Indonesia berbasis syariah ini berbeda dengan asuransi yang konvensional. Beda manajemen dan beda pengelolaannya juga, sehingga moms tidak perlu khawatir dana akan tercampur dari yang syariah ke konvensional.
ADVERTISEMENT
Foto bersama Moms dan Narasumber
Alhamdulillah, bahagia banget, saya dapat belajar mengelola keuangan keluarga dan menjaga kesehatan fisik sekaligus kesehatan jiwa keluarga dari ahlinya sehingga insyaAllah saya siap melindungi keluarga dari segala badai kehidupan. Semoga saya dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Balance life for happy future. Masa depan disiapkan dan dapat menikmati hasil kerja masa kini dengan penuh kebahagiaan. Bye-bye deh julid sama kehidupan orang karena kita sudah paham bagaimana cara mengelola kesehatan fisik dan kesehatan finansial agar tercapai keseimbangan kehidupan.
Nah, moms itulah beberapa hal yang bisa moms lakukan dalam melindungi kesehatan fisik dan kesehatan finansial keluarga. Mungkin moms memiliki pengalaman seru lainnya dalam melindungi kesehatan fisik dan kesehatan finansial keluarga, sharing, yuk moms!
ADVERTISEMENT