Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
'Kalau Bukan Karena Saya...'
13 Januari 2024 13:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari S Stanley Sumampouw tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Judul tulisan ini mengindikasikan bahwa seseorang merasa bertanggung jawab atas suatu kejadian atau pencapaian yang terjadi. Mungkin seseorang tersebut menginginkan penghargaan atau pengakuan atas peran penting yang dimainkan dalam kejadian tersebut, atau mungkin dia, seseorang tersebut, merasa bahwa tanpa kontribusinya, atau prestasinya, kejadian tersebut tidak akan pernah terjadi.
ADVERTISEMENT
Rasa bangga atau kepuasan atas prestasi berlebihan yang sering semu dalam keangkuhan profesionalisme atas pencapaiannya. Kita banyak mendengar seseorang dengan bangganya berbicara seperti ini: "Kalau bukan karena saya organisasi/perusahaan ini, sudah lama bangkrut atau bubar!"
Sering kita mendengar orang berbicara begitu, baik di perusahaan maupun di berbagai organisasi. Sering banget. Dia dengan percaya diri bercerita, dengan serunya, bahwa dirinyalah sang penyelamat tunggal.
Dia tidak peduli dan tidak mau tahu apakah yang mendengar itu percaya atau tidak omongannya, mengingat perusahaan atau organisasi terdiri dari banyak bagian dan orang.
Banyak orang memang begini ketika karier dan jabatannya melesat. Menjadi pembual. Memuaskan diri sendiri dengan bualan. Sering tujuannya untuk membentuk sub kelompok dalam suatu kelompok besar atau organisasi. Juga ingin mempengaruhi orang lain, mencari pendukung, yang pada akhirnya menguntungkan dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Tetapi apakah benar klaim dia tersebut sebagai penyelamat perusahaan atau organisasi? Wallahualam dah....
Sering terjadi omongan beginian sudah masuk ke alam bawah sadarnya, sehingga menjadi sombong, angkuh, unkoordinasi bahkan kadang mulai melawan perintah atasan. Semakin menjadi kelakuannya ketika dia merasa mempunyai banyak pendukung.
Banyak orang berjuang dari bawah dan mencapai karier dengan jabatan yang bagus, lalu menjadi sombong dan, angkuh. Dia lupa kepada para pimpinannya, bahwa jika dia tidak pernah diberikan kesempatan memangku jabatan, dia tidak pernah bisa membuktikan dirinya mampu.
Dia tidak pernah bisa membuktikan dirinya mampu, pintar bahkan hebat jika tidak diberikan kesempatan oleh pimpinannya. Dan jangan lupa dengan para bawahan yang menunjang pekerjaan atasannya menjadi keberhasilan.
Dulu, seorang pimpinan saya pernah menegur saya dengan sebuah cerita.
ADVERTISEMENT
Begini kata beliau: "Stan, di hutan ada raja hutan, Singa. Tetapi jika Singa terjerat jala pemburu, siapa yang bisa membebaskannya? Tikus! Binatang kecil itu mengerat jala pemburu dan membebaskan Singa si raja hutan."
Moral dari cerita tersebut adalah, Singa sebagai pimpinan dan tikus sebagai anak buah. Pimpinan bisa sukses atau jatuh tergantung dari bisa tidak dia memimpin dan memotivasi anak buahnya. Tidak ada satu orang pun dengan jabatan apa pun dalam perusahaan atau organisasi yang tidak tergantikan.