Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Samakah Spirit Doll dengan Seorang Anak Manusia?
28 Februari 2022 21:05 WIB
Tulisan dari Steven tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Asal-usul Boneka Arwah
ADVERTISEMENT
Boneka arwah memiliki sejarah yang kental di Thailand, boneka ini dikenal dengan nama luk thep yang memiliki arti yaitu anak dewa atau anak malaikat, tujuan awal diciptakannya untuk mengamalkan karma baik akibat banyaknya aborsi pada masa saat itu. Di sisi lain ada yang menyalahgunakan tujuan awalnya, mereka memercayai boneka bernama luk thep ini bisa mendatangkan keberuntungan. Namun, jika pemiliknya tidak mendapatkan apa yang dia inginkan dan kecewa luk thep akan ditinggalkan di kuil karena pemiliknya juga takut apa yang akan terjadi jika dibuang begitu saja dan biksu di kuil pun menerimanya.
ADVERTISEMENT
Luk thep adalah bentuk modern dari kuman thong di Thailand terlihat biasa saja karena meluasnya tren ini hingga menjadi hal lumrah ketika memesan tiket pesawat untuk boneka tersebut. Kepercayaan ini juga mendapat pro dan kontra oleh masyarakat Thailand, namun tetap merambah ke negara-negara lain.
Mulai Tersebar ke Dalam Indonesia
Populernya spirit doll di Indonesia sendiri dimulai pada pertengahan 2021, tepatnya ketika para artis memperkenalkan bagaimana mereka merawat sebuah boneka yang dianggap sebagai manusia hidup yang memiliki nyawa. Tak hanya sampai di situ, harga dari boneka ini juga sangat fantastis (kisaran ratusan ribu hingga ratusan juta).
Berbeda dengan Thailand, kepercayaan spirit doll di negara Indonesia yang mayoritas menganut agama Islam justru mengundang banyak kontroversi
ADVERTISEMENT
Banyaknya konten-konten tentang seseorang yang merawat spirit doll ini memberikan sudut pandang dari orang yang merawat kepada penonton. Bagaimana cara mereka berpikir? Bagaimana mereka mengistimewakan sebuah boneka? Beragam respon yang diterima dari konten tersebut.
Boneka ini memicu banyak kontra karena menurut netizen Indonesia tidak seharusnya boneka dirawat sampai berlebihan seperti menjadi anak sendiri. Di sisi lain, para artis tetap mengenalkan budaya ini dan menceritakan pengalaman bersama bonekanya. Hingga awal tahun 2022 tren ini masih berlanjut, namun netizen Indonesia sudah tidak terlalu memperhatikannya dan menganggap para artis sudah lelah akibat pandemi.
Dikutip oleh Buya Yahya dari deskjabar.com “Tidak ada anak kecil jahat jadi roh jahat, ada juga jin jahat atau setan yang terkutuk itu ada. Jika ingin ikut tren maka ikuti baginda Nabi Muhammad SAW , karena kita punya keimanan dan jangan mencela agama lain.”
ADVERTISEMENT
Dilansir dari doktersehat.com, menurut dr. Ursula Penny Putrikrislia, Kalau mempercayai adanya spirit doll, sudah tidak sehat karena bagaimanapun di saat kita dari lahir sampai sekarang ketika dulu tidak ada boneka arwah pun diberikan rezeki anugerah yang melimpah oleh Tuhan YME, tanpa harus mempercayai hal-hal yang seperti ini.
Sebenarnya perlakuan yang didapatkan oleh boneka ini bisa lebih wajar ketika pemiliknya tidak memuja atau menganggap boneka itu sebagai anaknya sendiri. Jika memang tetap ingin melakukannya bisa saja tidak diunggah ke media karena hanya akan mengundang komentar kritik yang dapat menyinggung. Di mana Indonesia masih belum bisa menerima budaya luar ini karena bertentangan dengan kepercayaan.
Dengan tidak menyinggung agama apapun atau keyakinan apapun. Sebaiknya jika ada perbedaan, bisa memberitahu sudut pandang secara sopan dan tidak memaksakan kehendak terlebih mengejek. Manusia hidup berdampingan yang pasti tidak mencari permusuhan, lebih baik mendoakan yang terbaik.
ADVERTISEMENT
Setiap orang memiliki sudut pandang dan keyakinan yang telah menjadi bagian karakter seseorang. Ada yang bisa mempercayai dan ada yang tidak, ada yang merawatnya dan ada yang menentangnya, bagaimanapun di dunia ini pasti memiliki sisi dukungan dan sisi menentang.