Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
UTM Jakarta : Menggelar Pendampingan Penulisan Artikel Ilmiah bersama DRTPM
25 November 2024 18:08 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kabar UTM Jakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jakarta, (25/11/2024) — Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat bekerja sama dengan Universitas Teknologi Muhammadiyah Jakarta (UTM Jakarta) sukses menyelenggarakan Workshop Pendampingan Penulisan Artikel Ilmiah 2024 di Hotel Santika Premier Slipi. Acara ini dihadiri oleh akademisi ternama, termasuk enam narasumber dari berbagai universitas terkemuka di Indonesia, yang memberikan wawasan mendalam tentang peningkatan kualitas publikasi ilmiah.
ADVERTISEMENT
Rektor UTM Jakarta, Prof. Dr. Suradika, M.Pd, dalam sambutannya menegaskan pentingnya publikasi ilmiah sebagai kontribusi akademisi untuk kemajuan ilmu pengetahuan. “Melakukan riset dan publikasi adalah bagian dari tugas mulia, seperti tugas nabi dalam mencari kebenaran untuk manfaat masyarakat. Namun, Indonesia masih tertinggal dalam jumlah publikasi dibandingkan negara maju,” Ujarnya. Beliau juga mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam penelitian di era teknologi yang berkembang pesat.
Dari Kualitas Naskah hingga Teknologi
Workshop ini mencakup berbagai materi strategis, mulai dari sistematika penulisan ilmiah, etika publikasi, hingga pemanfaatan teknologi seperti AI dalam penelitian.
Prof. Dr. Ir. Dian Fiantis, M.Sc menekankan bahwa naskah ilmiah berkualitas harus akurat, ringkas, dan jelas. Judul harus lugas dan pendahuluan perlu merinci masalah penelitian dengan efisien. Ia menambahkan, “Pembahasan sebaiknya dipaparkan dengan sederhana menggunakan tabel atau grafik yang mendukung cerita penelitian.”
ADVERTISEMENT
Prof. Dr. Suminar S Achmadi menguraikan pentingnya etika publikasi dan integritas ilmiah. “Manipulasi data, kurangnya evaluasi hasil penelitian, dan motivasi ekonomi sering menjadi alasan pelanggaran etika,” katanya. Ia menyerukan agar peneliti menjunjung tinggi kejujuran dan kualitas dalam setiap langkah publikasi.
Prof. Suminar Pratapa, M.Sc., Ph.D memaparkan potensi besar teknologi informasi dan kecerdasan buatan (AI) dalam mempercepat proses penelitian. Contoh seperti ChatGPT, Litmaps, dan Paperpal dapat membantu penulis menganalisis dan menyempurnakan naskah ilmiah. “Namun, etika penggunaannya harus dijaga,” tegasnya.
Tantangan dan Harapan
Ketua Tim Kerja Jurnal dan Publikasi Ilmiah, Yoga Dwi Arianda, S.T., menyebutkan bahwa publikasi akademik di Indonesia masih jauh dari ideal, dengan hanya 50-60 ribu publikasi per tahun dari lebih dari 300 ribu dosen. “Lokakarya ini diharapkan menjadi langkah awal untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah, sehingga kontribusi akademisi Indonesia diakui di tingkat global,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Acara ini ditutup dengan sesi pendampingan intensif bagi para peserta, di mana mereka mendapatkan arahan langsung dari narasumber untuk menyusun naskah ilmiah berkualitas. Diharapkan, workshop ini dapat menjadi batu loncatan bagi akademisi Indonesia untuk menghasilkan karya-karya ilmiah yang bermutu tinggi dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
"Semangat menulis kita satukan, untuk publikasi yang membanggakan," pantun pembuka dari MC menjadi pesan optimisme yang menggema sepanjang acara.