Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
"DARK AGES" EROPA DAN “GOLDEN AGE” EKONOMI ISLAM YANG TERLUPAKAN
21 Oktober 2019 14:03 WIB
Tulisan dari suhail eresmair tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apakah kita pernah berpikir kenapa tidak ada pemikiran ekonomi islam dalam buku ekonomi SMA yang kita pelajari? Apakah tidak ada kontribusi pemikiran ekonomi islam dalam sejarah perkembangan ekonomi di dunia? Kelangkaan tentang kajian sejarah pemikiran ekonomi dalam Islam sangat tidak menguntungkan, karena sepanjang sejarah Islam para pemikir dan pemimpin muslim sudah mengembangkan berbagai gagasan ekonominya sedemikian rupa.
ADVERTISEMENT
Permasalahannya adalah bagaimana kita menemukan kembali jejak-jejak kebenaran akan sejarah fase dan periodisasi munculnya konsep ekonomi Islam secara teoritis dalam bentuk rumusan yang mampu diaplikasikan sebagai pedoman tindakan yang berujung pada rambu halal-haram atau berprinsip syariat Islam.
Memahami sejarah peradaban dan pemikiran ekonomi Islam, pada hakikatnya adalah memahami sejarah perjalanan panjang Islam yang titik puncaknya adalah sejarah hidup Rasulullah SAW. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang menyajikan riwayat kronologis mengenai produk-produk intelektual atau pandangan-pandangan, prinsip-prinsip, konsep-konsep, dan teori-teori yang terorganisasi mengenai ekonomi Islam dan penjelasan mengenai penyebab-penyebabnya.
Muncul Pertanyaan Besar, Mengapa Pemikiran ekonomi islam para Intelektual Muslim ternyata banyak yang mirip, sejalan, atau bahkan hampir sama dengan pemikiran ekonomi-ekonomi Barat ? Terdapat beberapa kemungkinan jawaban, antara lain:
ADVERTISEMENT
1.Terjadi dua kebetulan yang sama, yaitu kebetulan diantara serjana Muslim dengan para ekonomi Barat punya pemikiran dan ide yang sama.
2.Pemikiran-pemikiran Barat secara langsung dan tidak langsung sangat dipengaruhi oleh pemikiran dari para sarjana Muslim, atau sebaliknya.
3. Pemikir-pemikir Barat melakukan plagiasi/penjiplakan terhadap karya-karya para serjana Muslim.
Joseph Schumpeter dalam buku history of economics analysis, Oxford University, 1954, mengatakan adanya great gap dalam sejarah pemikiran ekonomi selama 500 tahun, yaitu masa yang dikenal sebagai dark ages. Masa kegelapan barat tersebut sebenarnya adalah masa kegemilangan Islam. Dark Ages juga membuat mandeknya perkembangan ilmu pengetahuan.Penemuan-penemuan ilmu pengetahuan yang tidak sesuai denganagama yang sedang berkuasa langsung ditolak. Buku Nicolaus Copernicus yang mengumumkan pada penguasa Barat bahwa Bumi mengelilingi matahari dilarang beredar.
ADVERTISEMENT
Galileo Galilei yang memiliki temuan yang sama bahkan dipenjara oleh komite inkuisisi sampai akhir hayatnya. Alasannya karena kitab yang dipegang penguasa mengatakan Bumilah yang menjadi pusat semesta. Ini yang membuat jarang sekali penemuan di Eropa pada masa kegelapan. Pada abad ke-14 muncul wabah besar di Eropa yang disebut Black Death. Penyakit yang melanda masih tidak jelas, namun erat kaitannya dengan masalah higienis yang dibawa oleh hama tikus.
Bermula di Italia, menyebar ke seluruh Eropa bahkan hingga ke Tiongkok dan Arab. Diperkirakan sekitar 75 sampai 200 juta orang meninggal karena tragedi ini. Eropa kehilangan 1/3 penduduknya sementara Tiongkok hampir setengahnya. Mengapa kematian besar-besaran ini bisa terjadi? Mandeknya ilmu kedokteran di Zaman Kegelapan membuat orang-orang pada masa itu tidak bisa bergerak cepat mengatasi wabah. Eropa tidak mengenal konsep higienis sampai abad ke-19.
ADVERTISEMENT
Keterpurukan peradaban pada Middle Ages membuat masa-masa ini lebih dikenal dengan Dark Ages. Eropa kehilangan harapan. Kondisi sangat parah. Petrarch, seorang penyair Italia, menggambarkan betapa putus asanya masyarakat Eropa pada masa ini.
Namun itu semua terjadi di Eropa. Benua yang dulunya sempat jaya lalu hancur moralnya. Di belahan dunia lainnya sebenarnya ada cahaya yang terang benderang.
Di Eropa sangat gelap, agama dan penguasa berkolusi menindas rakyat. Dogma mengikat rakyat erat-erat. Sementara itu di Jazirah Arab, ada peradaban di mana agama, penguasa, dan rakyat bisa hidup dengan harmonis. Dalam buku 1001 Inventions, National Geographic menyebut peradaban ini sebagai Golden Age—zaman keemasan. Pada masa inilah pemikiran-pemikiran ekonomi Islam dicuri oleh ekonomi Barat. Proses pencurian itu diawali sejak pristiwa perang salib yang berlangsung selama 200 tahun, serta dari kegiatan belajarnya para mahasiswa Eropa di dunia Islam yang mengawali masa kebangkitan Eropa atau yang disebut Renaissance.
ADVERTISEMENT
Teori invisible hands yang dipopulerkan oleh Adam Smith merupakan bentuk penterjemahan dari teori harga yang pernah disampaikan oleh Rasulullah SAW. Sebagaimana disampaikan oleh Anas RA, sesungguhnya dengan adanya kenaikan harga-harga barang di kota Madinah.
Dalam hadits tersebut diriwayatkan sebagai berikut :”harga melambung pada zaman Rasulullah SAW. Orang-orang itu mengajukan saran kepada Rasulullah dengan berkata: “Ya Rasulullah hendaklah engkau menentukan harga”. Rasulullah SAW. Berkata:”sesungguhnya Allah-lah yang menentukan harga, yang menahan dan melapangkan dan memberikan rezeki. Sangat aku harapkan bahwa kelak aku menemukan Allah dalam keadaan tidak seorang pun dari kamu menuntutkan tentang kezaliman dalam darah maupun harta”. (H.R Bukhari)
Teori Ekonomi Syariah yang Dipakai oleh Pemikir Ekonomi Barat :
- Teori Parento Optimum yang populer dalam Ekonomi Konvensional diambil dari pidato Ali bin Abi Thalib yang dikumpulkan dalam suatu kitab yang bernama Nahjul Balaghah.
ADVERTISEMENT
• - Bar Hebracus, pendeta agama Jacobite Church menyalin beberapa bab yang berhubungan dengan ekonomi dalam kitab karya Al Ghazali yang berjudul Ihya Ulumuddin.
• - Gresham Law dan Oresme Tratise yang diberlakukan dalam bisnis internasional diambil dari kitab karya Ibnu Taimiyah.
• - Pendeta Spanyol Ordo Domician, Raymond Martini menyalin banyak bab dari Tahafut Al Falasifa, Maqasidul Falasifa, Al Munqid, Mishkatul Anwar dan Ihya Ulumuddin.
• - St. Thomas menyalin banyak bab dari Farabi (St. Thomas yang belajar di Ordo Dominician mempelajari ide-ide Al Ghazali dari Bar Hebracus dan Martini).
• - Adam Smith dengan hukumnya The Wealth of Nation diduga banyak mendapat insipirasi dari bukunya Abu Ubayd yang berjudul An Anwal.- Bentuk
ADVERTISEMENT
Bentuk pengelolaan Ekonomi Barat yang sama digunakan dengan konsep Islam
• 1). Syirkah (patnership)2). Suftaja (bills of exchange)3). Hawala (letters of credit)4). Funduq (specialized large scale commercialinstitutions and market which developed in tovirtual stoch exchange).5). Dur-ul tiraz (pabrik yang dijalankan oleh negara)6. Mauna (private bank)7). Wilatul hisbah (polisi ekonomi)
Umat muslim mempunyai banyak pahlawan pemikir ekonomi islam di masa keemasannya dahulu, jangan sampai kita hanya mengenal tokoh ekonomi konvensional saja, namun jangan terlalu terlena dengan euforia tersebut, justru yang harus kita lakukan adalah bagaimana mengembalikan kejayaan islam itu sendiri.
Referensi :
Akmal Sjafril .2010. Islam Liberal 101. Indie Publishing
Rochmat Taufiq.2017. Dark Ages Eropa Masa Kejayaan Ekonomi Islam yang Disamarkan.Universitas Islam Indonesia
ADVERTISEMENT