Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Rempang dan Keserakahan
27 September 2023 19:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Suhari Ete tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masyarakat di Pulau Rempang menghadapi ancaman serius akan terusir dari kampung mereka sendiri karena adanya rencana Pengembangan Kawasan Pulau Rempang Eco City sebagai proyek strategis nasional (PSN).
ADVERTISEMENT
Pulau yang sebelumnya menjadi tempat kediaman dan mata pencaharian utama bagi penduduknya, kini menghadapi tantangan besar akibat rencana pengembangan yang melibatkan investari dari Tiongkok tersebut.
PSN tersebut mungkin memiliki potensi ekonomi yang besar, namun dampaknya terhadap masyarakat lokal sangat signifikan. Pemukiman tradisional, lahan pertanian, dan sumber daya alam yang menjadi penopang kehidupan sehari-hari masyarakat Pulau Rempang, kini berada dalam risiko yang tinggi.
Salah satu masalah utama adalah kurangnya partisipasi dan keterlibatan masyarakat lokal dalam proses pengambilan keputusan terkait PSN. Keputusan yang mempengaruhi nasib mereka diambil tanpa melibatkan suara mereka, menyebabkan ketidakpuasan dan perasaan ketidakadilan.
Selain itu, ada pula masalah kompensasi yang seringkali tidak setimpal. Meskipun dijanjikan manfaat ekonomi dari PSN, masyarakat lokal sering kali tidak mendapatkan kompensasi yang memadai untuk kehilangan lahan, sumber daya alam, dan gaya hidup mereka.
ADVERTISEMENT
Tindakan ini dapat menciptakan konflik sosial yang mendalam antara pemerintah, investor, dan masyarakat lokal. Diperlukan pendekatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan agar masyarakat memiliki peran dalam proses pengambilan keputusan, serta mendapatkan manfaat yang adil dari hasil investasi tersebut.
Seperti kita tahu pemukiman tradisional yang menjadi bagian integral dari identitas masyarakat lokal dapat terancam hilang akibat PSN yang tidak terencana dengan baik. Bangunan-bangunan bersejarah dan keunikan budaya yang melekat pada kampung mereka mungkin harus dihancurkan untuk memberi ruang bagi infrastruktur baru. Hal ini dapat menimbulkan rasa kehilangan dan kebingungan identitas di kalangan masyarakat.
Berikutnya, lahan pertanian yang menjadi sumber mata pencaharian utama bagi banyak penduduk di Pulau Rempang memungkinkan dikonversi menjadi area industri dan wisata. Ini tidak hanya berdampak pada penghidupan sehari-hari masyarakat, tetapi juga bisa mengakibatkan kehilangan keberlanjutan lingkungan dan ketahanan pangan lokal.
ADVERTISEMENT
Selain itu, seringkali ada ketidakpastian terkait pekerjaan. Meskipun PSN dapat menciptakan lapangan kerja baru, pertanyaan tentang apakah masyarakat lokal memiliki keterampilan yang sesuai atau apakah mereka dapat bersaing dengan pekerja luar seringkali menjadi masalah.
Untuk mengatasi tantangan ini, penting bagi pemerintah dan investor untuk melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan. Dibutuhkan dialog terbuka dan transparan, serta kompensasi yang adil untuk mengakomodasi dampak yang mungkin terjadi.
Dengan memperhatikan kebutuhan dan aspirasi masyarakat lokal, PSN dapat diarahkan untuk memberikan manfaat maksimal dan secara positif berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Pemahaman dan penghargaan terhadap warisan budaya dan lingkungan Pulau Rempang juga harus menjadi fokus utama dalam setiap kebijakan pembangunan.
Penting bagi pihak terkait untuk memahami bahwa investasi yang berkelanjutan harus mencakup aspek sosial dan lingkungan, bukan hanya fokus pada keuntungan finansial semata. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif dan memastikan bahwa mereka merasakan manfaat positif dari PSN, dapat diciptakan hubungan yang harmonis antara pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat lokal di Pulau Rempang.
ADVERTISEMENT