Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Guru Honorer Sukabumi Lumpuh dan Hampir Buta Usai Vaksin COVID-19 Dosis Kedua
30 April 2021 7:17 WIB
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Susan Antela (31 tahun), guru honorer asal Sukabumi, lumpuh usai mendapatkan vaksin COVID-19 dosis kedua di Puskesmas Cisolok pada 31 Maret 2021. Akibat kelumpuhan itu dia dirawat jalan di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
ADVERTISEMENT
"Sekarang statusnya rawat jalan. Sudah berada di rumah di Cisolok," jelas kakak dari Susan kepada sukabumiupdate.com, melalui pesan singkat.
Ketika disuntik vaksin dosis kedua itu, Susan kejang dan pingsan. Kemudian, ia tidak bisa bergerak dan melihat sama sekali.
Susan dibawa ke RSUD Palabuhanratu namun rumah sakit itu merujuk ke RSHS Bandung.
Di RSHS, penglihatannya mulai sedikit pulih walaupun belum bisa mengetahui benda apa yang dilihatnya.
"Kondisinya belum bisa melihat normal dan belum bisa jalan, nanti hari Selasa pekan depan jadwal kontrol lagi," kata sang kakak.
Viral penanganan KIPI buruk
Bukan hanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dialami Susan ramai dibahas netizen di media sosial, melainkan juga penanganannya.
Netizen menyoroti pemerintah daerah yang terkesan melepaskan persoalan ini sehingga Susan harus menggunakan BPJS. Persoalannya, biaya cek laboratorium di RSHS Bandung tidak bisa di-cover BPJS alias harus bayar sendiri.
ADVERTISEMENT
Keluarga Susan yang pontang-panting itu juga sempat kebingungan selama di Bandung karena harus mencari kontrakan.
Dinas Kesehatan sebut pembiayaan KIPI ditanggung pemerintah
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi menegaskan pembiayaan kasus KIPI 100 persen ditanggung pemerintah. Hal ini ditegaskan Kabid P2P Dinkes sekaligus pokja KIPI Kabupaten Sukabumi, Andi Rahman, Rabu (28/4/2021) di grup penanganan COVID-19.
"Kasusnya sudah ditangani oleh para ahli di RSHS Bandung. Apakah penyakit yang sekarang diderita oleh ibu Susan berhubungan dengan vaksin atau tidak, masih dalam penelitian dan investigasi para ahli di KOMDA KIPI Jawa Barat maupun KOMNAS KIPI," jelas Andi.
"Kami di pokja KIPI tidak berwenang memberi keterangan apakah ini berhubungan dengan vaksin atau tidak, karena kewenangan kami hanya sampai penatalaksanaan kasus sesuai kemampuan sarana yang ada di RS Kabupaten Sukabumi," pungkas Andi.
ADVERTISEMENT
Kondisi terkini Susan
Pantauan sukabumiupdate.com, Kamis (29/4/2021), kondisi Susan berangsur membaik. Ia sudah bisa diajak bicara. Kaki dan tangannya sudah bisa digerakkan, meski ia tetap terbaring lemah di atas kasur dan matanya belum bisa melihat secara normal.
600 orang telah divaksin di Puskesmas
Pelaksanaan vaksinasi dosis kedua kepada pelayan publik pada Maret lalu, terdapat 600 orang disuntik oleh tim di wilayah IV, mulai dari Puskesmas Warungkiara hingga Cisolok.
"Satu tim itu ada 5 orang, kami dari puskesmas ada kejadian seperti itu (KIPI), ada tindakan sesuai prosedur (SOP), makanya langsung kita tanggap, cepat kita rujuk. Ibu Susan saat itu tidak pulang dulu, disuruh tunggu kurang lebih setengah jam, hanya setelah divaksin kemudian ada kejadian seperti itu," kata Kepala Puskesmas Cisolok, Heri Suherman.
ADVERTISEMENT