Konten Media Partner

Gempa 5,8 M, dan Trauma Warga Mamuju atas Gempa 6,2 M pada Januari 2021

11 Juni 2022 14:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu rumah warga yang rusak imbas gempa 5,8 di Mamuju, Sulawesi Barat. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu rumah warga yang rusak imbas gempa 5,8 di Mamuju, Sulawesi Barat. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Gempa bumi berkekuatan 5,8 magnitudo menggetarkan wilayah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), pada Rabu (8/6/2022). Gempa yang terjadi sekitar pukul 13.32 WITA ini sontak membuat panik warga.
ADVERTISEMENT
Mereka lalu berhamburan keluar rumah. Sebagian besar warga dengan menggunakan kendaraan bermotor berusaha mengevakuasi diri ke tempat yang dianggap aman di dataran tinggi.
Antrean kendaraan di SPBU pun tak terelakkan. Beberapa warga memilih keluar dari Kota Mamuju karena mewaspadai gempa susulan yang lebih besar. Sebagian besar lainnya memilih mengungsi ke tempat-tempat yang dianggap aman dan meninggalkan rumah untuk sementara waktu.
Penjabat Gubernur Sulawesi Barat, Akmal Malik, memaklumi kepanikan warga saat terjadi gempa 5,8 magnitudo. Dia menilai warga Kabupaten Mamuju dan Majene masih dibayangi trauma gempa 6,2 magnitudo pada 15 Januari 2021 lalu.
"Peristiwa 2021 sangat menghantui masyarakat kita, sehingga pasca-kejadian sejumlah masyarakat langsung mengungsi di tempat aman," kata Akmal, yang baru beberapa minggu menjadi Penjabat Gubernur Sulbar, di sela-sela rapat koordinasi percepatan penanganan pascagempa, Kamis (9/6/2022).
Warga pesisir Mamuju berupaya ke tempat-tempat tinggi. Foto: Adi Pallawalino/SulbarKini
Dia pun berharap adanya edukasi ke masyarakat bahwa Sulawesi Barat merupakan daerah rawan bencana.
ADVERTISEMENT
"Sulbar supermarket-nya bencana, ada gempa, banjir, longsor, jadi membutuhkan perhatian luar biasa. Dan membutuhkan edukasi kepada masyarakat dalam menyikapi bencana," ujar Akmal.
Hal sama disampaikan Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto. Saat menemui pengungsi di Stadion Manakarra pada Kamis (9/6), Suharyanto mendapati kesaksian warga yang merasa masih trauma dengan gempa 6,2 magnitudo Januari 2021 lalu.
Pada kesempatan itu, Suharyanto meminta agar masyarakat tidak larut dalam ketakutan dan kembali ke rumah masing-masing dengan tetap waspada.
"Sudah. Tidak usah panik, ya bapak dan ibu. Sudah aman. Tidak ada tsunami," ujar dia kepada para pengungsi.
Salah seorang warga Mamuju yang akrab disapa Nenek Putri (52) mengaku, trauma gempa 6,2 magnitudo pada Januari 2021 lalu masih membekas di ingatan.
ADVERTISEMENT
Apalagi, kata perantau asal Pontianak yang sudah 4 tahun bermukim di Mamuju ini, gempa 6,2 magnitudo pada 15 Januari 2021 terjadi pada dini hari. Sore hari sebelumnya, terjadi gempa berkekuatan 5,2 magnitudo.
"Belum hilang trauma, datang lagi trauma baru. (Ini) belum selesai bengkel dibangun kembali," ucapnya.