Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Kronologi Lengkap Pembobolan 3 Mesin ATM di Majene oleh Oknum Pegawai BUMN
4 November 2022 18:54 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Satuan Reserse Kriminal Polres Majene berhasil mengungkap kasus pembobolan tiga mesin ATM milik salah satu bank BUMN yang terjadi di tiga lokasi dalam waktu yang nyaris berdekatan di Kota Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) pada Minggu (30/10/2022) dan Senin (31/10) dini hari.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus ini, polisi menangkap dua orang pelaku, masing-masing LN yang diketahui merupakan oknum pegawai bank BUMN dan RS yang sehari-hari bekerja sebagai tukang becak. Satu tersangka lainnya HS saat ini masih dalam pengejaran polisi.
Kepala Kepolisian Resor Majene AKBP Febryanto Siagian mengungkapkan, LN yang berprofesi sebagai teknisi perawatan mesin ATM merupakan tersangka utama sekaligus perencana dan eksekutor dalam kasus pembobolan tiga mesin ATM tersebut.
Febryanto menyebut, LN nekat melakukan aksinya itu setelah mendapatkan informasi bahwa operator yang bertugas membuka mesin ATM bukan lagi dari pihak bank yang bersangkutan, melainkan akan dikelola oleh pihak ketiga atau vendor.
Ia menambahkan, LN khawatir perbuatannya selama ini terungkap karena diduga sering mencuri uang di dalam mesin ATM.
ADVERTISEMENT
"Niat tersangka (LN) timbul setelah menerima informasi dari rekannya bahwa operator yang bertugas membuka mesin ATM bukanlah dari pihak bank, melainkan dipihakketigakan. Sehingga tersangka mulai merencanakan dan mencari rekan untuk melakukan pembobolan ATM," ungkap Febryanto Siagian saat merilis kasus ini di Mapolres Majene, Jumat (4/11/2022).
Mulai Aksi di Halaman Kantor Bupati Majene
Dalam melakukan aksinya, lanjut Febryanto, LN mengajak HS yang saat ini masih DPO untuk membobol mesin ATM di halaman kantor Bupati Majene pada Minggu (30/10/2022) sore.
HS bertugas mematikan listrik untuk menonaktifkan rekaman CCTV dan mengambil perlengkapan pembobolan yang terdiri kunci tombak, mesin las, kunci Inggris, gergaji, pisau, gerinda, router board, lakban hitam dan putih, dan regulator oksigen.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, HS menutup kaca di sisi ATM yang tembus pandang menggunakan kertas berwarna cokelat. Itu dilakukan tersangka untuk memastikan upaya LN membobol dengan cara mengelas mesin ATM tak dilihat warga.
Usai tugasnya selesai, HS kemudian berjaga di luar gerai ATM dan menghalau warga yang hendak memasuki ATM dengan dalih sedang dalam perbaikan.
"Aksi pertama ini tersangka berhasil mengambil uang Rp 50 juta. Setelah itu, mereka merapikan lokasi dan kembali menyalakan meteran listrik. LK kemudian memberi HS uang sebesar Rp 25 juta," terang Febryanto.
Beraksi di Kampus Unsulbar
Setelah aksi pertama sukses, LN kemudian berencana melakukan aksi serupa di galeri ATM Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) malam itu juga. Namun rencana itu sempat diurungkan lantaran banyak mahasiswa yang menggunakan mesin ATM tersebut.
ADVERTISEMENT
LN dan HS lalu memutuskan untuk makan dan kembali ke rumah masing-masing sembari menunggu waktu yang tepat untuk beraksi.
Pukul 21.00 WITA di hari yang sama, LN pun memutuskan untuk membobol ATM di Unsulbar malam itu juga. Namun upayanya kembali gagal sebab HS sudah tak dapat dihubungi melalui sambungan telepon. LN kemudian berinisiatif mencari rekan baru.
"Keesokan harinya, Senin (31/10 dini hari) LN merekrut tersangka RS yang berprofesi sebagai tukang becak untuk melancarkan aksinya," sebut Febryanto.
Pada pukul 02.00 WITA, LN dan RS menuju galeri ATM BRI Unsulbar. Saat beraksi, RS menggantikan peran HS untuk berjaga di luar ATM.
Sementara LN mengendap-endap menuju lokasi ATM lalu memanjat tembok untuk mematikan aliran listrik seperti aksi sebelumnya. Setelah listrik dan CCTV mati, LN kemudian melancarkan aksinya.
ADVERTISEMENT
"Pada aksinya kali ini LN berhasil mengambil 3 kaset uang dan satu kaset rijet yang langsung diamankan ke atas mobilnya," papar Febryanto.
Beraksi Seorang Diri di Kampus STAIN Majene
Tak puas menggasak dua ATM, sejam kemudian, LN kembali mengajak RS membobol mesin ATM untuk ketiga kalinya. Namun RS menolak karena takut dan meminta diturunkan dari mobil LN di tengan jalan. LN memberi sejumlah uang kepada RS sebelum pergi.
LN kemudian beraksi seorang diri di kampus STAIN Majene sekitar pukul 03.00 WITA dini hari. Dalam aksinya, LN merusak pintu luar gerai ATM dengan cara mencungkilnya menggunakan besi.
Setelah jebol, lanjut Febryanto, LN kemudian membuka brankas menggunakan kunci tombak dan kunci kombinasi. Aksi ketiga LN berhasil dan membawa kabur 2 kaset uang dan 1 kaset rijet serta mengambil DVR CCTV.
ADVERTISEMENT
Setelah melancarkan aksinya, LN lalu membuang barang bukti dan peralatan yang digunakan seperti kaset, lakban, kunci inggris, kunci tombak, gergaji, gurinda, dan mata gurinda di semak-semak di Kelurahan Rangas.
"LN kemudian menuju galeri ATM rumah sakit lalu mematikan MCB kilometer. Tersangka kemudian memasukkan uang yang diambil dari tiga ATM sebelumnya sebanyak Rp 360 juta ke dalam brankas dan pulang ke rumahnya," urai Febryanto.
Dalam kasus ini, polisi menyita berbagai barang bukti. Di antaranya mobil, uang tunai Rp 20,7 juta, 8 tabung oksigen, 4 kotak rijet, 6 kaset uang, 4 kunci tombak mesin ATM, 2 kunci penutup brankas, kunci inggris, gergaji, pisau, mata gurinda, tombol sandi brangkas, mesin gurinda, router board, lakban hitam dan putih, switch printer, hardisk CPU, dan 8 regulator pernapasan.
ADVERTISEMENT
"Sementara kepada tersangka atas kejahatannya diancam pasal 363 ayat (2) subsider pasal 362 juncto pasal 65 ayat (1) KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 9 tahun," pungkas Febryanto.