Konten Media Partner

Setahun Gempa 6,2 M, Siswa SD di Mamuju Masih Belajar di Bawah Tenda

13 Januari 2022 12:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa SD Inpres Simboro Mamuju masih belajar di bawah tenda darurat usai gempa 6,2 magnitudo, 15 Januari 2021. Foto: Awal Dion/SulbarKini
zoom-in-whitePerbesar
Siswa SD Inpres Simboro Mamuju masih belajar di bawah tenda darurat usai gempa 6,2 magnitudo, 15 Januari 2021. Foto: Awal Dion/SulbarKini
ADVERTISEMENT
Menjelang setahun gempa 6,2 magnitudo yang mengguncang wilayah Mamuju dan Majene pada 15 Januari 2021 lalu, proses belajar-mengajar di SD Inpres Simboro Mamuju masih dilakukan di bawah tenda darurat.
ADVERTISEMENT
Kepala sekolah SD Inpres Simboro, Sri Andayani Akbar mengatakan, tenda tersebut merupakan bantuan dari Direktorat Pendidikan, BPBD Provinsi Sulawesi Barat, serta bantuan dari relawan pendidikan.
Menurut Sri Andayani, delapan ruangan kelas di sekolah tersebut semuanya rusak dan roboh. Fasilitas sekolah seperti meja, kursi, lemari, buku dan lain-lainnya rusak saat gempa 6,2 magnitudo mengguncang Mamuju.
"Jadi kami di sini belajar di tenda karena ruangan semuanya roboh. Cara pembelajarannya itu (dilakukan) per shift. Ada yang masuk shift satu (pagi) dan masuk shift dua (siang) karena tidak muat kalau bersamaan hadir," kata Sri Andayani kepada SulbarKini, Rabu (12/1/2022).
Dia menyebutkan bahwa jumlah siswa di SD Inpres Simboro Mamuju sebanyak 212 siswa yang terdiri dari 115 laki-laki dan 107 perempuan.
Sekolah darurat SD Inpres Simboro Mamuju. Foto: Awal Dion/SulbarKini
Menurut Sri, kondisi tenda yang ditempatinya siswanya belajar sudah mulai rusak. Saat hujan, air akan merembes masuk ke dalam ruangan kelas. Begitu pun saat angin kencang, dia memilih memulangkan siswanya lebih awal karena khawatir tenda roboh diterjang angin kencang.
ADVERTISEMENT
"Ada dua tenda yang tak dapat digunakan. Namun karena tidak tersedia tenda (yang layak), makanya kami masih menggunakan walaupun tenda itu sudah rusak," ujar dia.
Sri menuturkan pihaknya telah menyampaikan kondisi tersebut ke pihak terkait untuk mendapatkan perhatian. Dia juga berharap pemerintah bisa segera kembali membangun gedung SD Inpres Simboro sehingga siswa bisa belajar lebih nyaman.
"Harapan kami kepada pemerintah agar sekolah kami dibangun secepatnya, anak-anak kita kasihan belajarnya, itu sangat memprihatinkan. Termasuk gurunya harusnya memberikan yang terbaik, tetapi pemasangan alat media yang dipakai tidak seperti jika berada di dalam ruangan kelas," imbuh dia.
Fadilah, salah seorang orang tua siswa berharap adanya perhatian pemerintah untuk kembali membangun gedung SD Inpres Simboro.
ADVERTISEMENT
"Kita orang tua merasa cemas di rumah, apalagi kalau hujan disertai angin kencang. Karena dikhawatirkan tenda yang ditempati belajar roboh karena sudah tua tidak mampu menampung beban," kata dia.
"Kita berharap semoga ada perhatian pihak terkait agar kembali membangun gedung sekolah SD Inpres Simboro," pungkas Fadilah.