Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Diego Milito: Sylvester 'Rambo' Stallone Inter Milan Musim 2009/10
23 Mei 2020 14:37 WIB
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tim Inter Milan yang memenangi tiga trofi juara sekaligus pada musim 2009/10 mungkin identik dengan kegeniusan taktik pragmatis Jose Mourinho dan rekor treble winner beruntun Samuel Eto'o.
ADVERTISEMENT
Ya, sah-sah saja jika publik mau memuji-muji dua figur tersebut. Namun perlu diingat, Diego Milito juga merupakan kepingan penting dalam skuat Nerazzurri 2009/10.
Gelontoran 30 golnya di lintas ajang tak mampu disaingi oleh pemain-pemain lain di skuat Inter, termasuk Eto'o. Yang lebih penting, empat gol di antaranya dicetak oleh si penyerang Argentina di tiga laga krusial: Final Coppa Italia , laga pekan terakhir Serie A , dan final Liga Champions .
Sepintas, wajahnya mengingatkan kita dengan aktor kawakan, Sylvester Stallone . Iya, Stallone, si aktor asal Amerika Serikat yang berakting sebagai jagoan utama dalam lima seri film Rambo.
Jika, ceritanya, Rambo membasmi musuh di medan perang dengan berondongan peluru senjata berat, Milito mengubur mimpi lawan-lawannya di lapangan hijau lewat gol-golnya. Dialah Rambo-nya Jose Mourinho.
ADVERTISEMENT
Kami mengajak kalian memutar memori ihwal gol-gol krusial yang dicetak Milito pada satu dekade silam. Sebab tampaknya, eks bomber Real Zaragoza ini butuh diberi ruang apresiasi lebih.
1) Final Coppa Italia, 5 Mei 2010
Trofi pertama bagi Inter pada musim 2009/10 berasal dari ajang Coppa Italia. Javier Zanetti dan kolega sukses membendung ambisi AS Roma untuk berpesta di Stadio Olimpico.
Pertandingan antara dua tim asuhan eks pelatih Chelsea itu berjalan ketat. Meski begitu, armada Claudio Ranieri tak mampu menjebol gawang Julio Cesar, malah Milito-lah yang membobol jala Julio Sergio pada menit 39.
Gol itu amat menggambarkan kualitas skill individu Diego Milito. Berawal dari serangan balik, kakak Gabriel Milito itu membawa bola sendirian dari tengah lapangan, lalu melepas tembakan dari celah adangan tiga bek Giallorossi di kotak penalti.
ADVERTISEMENT
2) Serie A, 16 Mei 2010
Sebelum laga pekan ke-38 Serie A 2009/10 dihelat, Inter yang berada di puncak klasemen 'cuma' unggul dua poin atas Roma yang menempati peringkat kedua. Artinya, 'Serigala Ibu Kota' masih berpeluang merebut scudetto.
Sebenarnya, meski melakoni laga tandang, Wesley Sneijder cs. lebih diuntungkan karena lawan mereka adalah AC Siena, tim zona degradasi. Namun nyatanya, jalannya laga tak sesuai harapan.
Tidak ada kemenangan mudah bagi Inter. Mereka harus menunggu hingga menit 57 untuk mengubah angka di papan skor. Milito sukses melepas tembakan yang gagal dibendung Gianluca Curci, hasil umpan cerdik Zanetti.
Skor 1-0 bertahan hingga laga bubar. Inter juara, sedangkan Francesco Totti dan kolega harus kembali gigit jari.
ADVERTISEMENT
3) Final Liga Champions, 22 Mei 2010
'Si Rambo' kembali mengamuk. Puluhan ribu jiwa yang memadati Santiago Bernabeu menjadi saksi aksi heroiknya yang memastikan gelar juara ketiga Inter musim 2009/10.
Jika pada dua laga barusan cuma mencetak masing-masing satu gol, dia menyarangkan brace ke gawang Bayern Muenchen di partai final Liga Champions. Satu gol pada babak pertama, satu lagi di babak kedua.
Gol pertama menjadi tanda efektivitas taktik Mourinho karena Milito cuma perlu memanfaatkan 3-4 sentuhan sebelum menjebol gawang Hans-Joerg Butt. Di gol kedua, Milito pamer skill individu, menggocek Daniel van Buyten sebelum menjebol gawang tim besutan Louis van Gaal untuk kali kedua.
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 Jersi Original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini .
ADVERTISEMENT