Konten dari Pengguna

Demonstrasi Filtrasi Air Bekas Pakai: Meningkatkan Kualitas & Keamanan

Syafa Izzah Aulia
Mahasiswa S1 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Geologi Universitas Diponegoro Semarang
19 Agustus 2024 10:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syafa Izzah Aulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kegiatan demontrasi dilakukan bersama dengan para warga dan perangkat Desa Jatimarto (Sabtu, 07 Agustus 2024).
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan demontrasi dilakukan bersama dengan para warga dan perangkat Desa Jatimarto (Sabtu, 07 Agustus 2024).
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Demonstrasi pada Sabtu, 07 Agustus 2024, memperlihatkan proses filtrasi air bekas pakai untuk meningkatkan kualitas dan keamanan, sehingga air dapat digunakan kembali secara efektif. Menggunakan teknologi filtrasi sederhana namun efisien, proses ini membersihkan air dari kotoran dan kontaminan, menjadikannya aman untuk irigasi, kebutuhan rumah tangga, dan industri. Dengan meningkatnya kebutuhan pengelolaan sumber daya berkelanjutan, filtrasi air bekas pakai membantu mengatasi kekurangan air dan mengurangi dampak lingkungan, sambil mendukung tujuan pendidikan dan penelitian keberlanjutan.
Penjelasan singkat kegunaan dari bagian masing-masing susunannya.
Mahasiswa, dari Tim KKN Universitas Diponegoro (Juli - Agustus 2023/2024) saudari Syafa Izzah Aulia melaksanakan pengabdiannya kepada masyarakat dengan membantu memproses pengolahan air bekas pakai agar dapat digunakan kembali dengan aman dan efisien. Selain itu, demonstrasi ini berfungsi sebagai media edukasi, dan membantu masyarakat memahami serta menerapkan teknologi pengolahan air yang ramah lingkungan melalui bahan sederhana.
Foto bersama dengan perangkat desa dan para petani Desa Jatimarto.
Proses filtrasi dimulai dengan pengumpulan air bekas pakai yang akan diolah. Air tersebut kemudian diproses melalui beberapa tahapan filtrasi menggunakan bahan-bahan sederhana seperti pasir, karbon aktif, dan filter keramik. Demonstrasi menunjukkan cara setiap tahap bekerja, mulai dari penyaringan partikel besar hingga penghilangan kontaminan mikro melalui bahan pasir carbon aktif guna mengikat partikel kontaminan berbahaya. Hasil akhir adalah air yang telah bersih dan aman untuk digunakan kembali dalam penggunaan rumah tangga, seperti irigasi tetes salah satunya.
ADVERTISEMENT
Demonstrasi fitrasi air dengan memanfaatkan bahan sederhana
Peningkatan kualitas air melibatkan proses filtrasi dan pengolahan untuk menghilangkan kotoran, mikroorganisme, dan bahan kimia dari air bekas pakai, sehingga menjadikannya bersih dan aman untuk digunakan kembali. Air hasil pengolahan harus memenuhi standar kualitas untuk bebas dari kontaminan berbahaya, memastikan keselamatan bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Keamanan air dijaga melalui air terbebas dari patogen dan bahan kimia berbahaya, serta dengan menggunakan metode pengolahan yang efektif dan aman. Selain itu, penggunaan berkelanjutan dicapai dengan mendaur ulang air, mengurangi ketergantungan pada sumber air segar dan membantu konservasi sumber daya. Teknologi pengolahan yang berkelanjutan juga mengurangi limbah dan meminimalkan dampak negatif terhadap ekosistem.
Menurut World Health Organizations (WHO), air dikatakan aman jika memenuhi beberapa kriteria utama. Pertama, air harus bebas dari patogen seperti bakteri, virus, dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit, contohnya Escherichia coli (E. coli). Kedua, konsentrasi bahan kimia berbahaya, seperti logam berat dan nitrat, harus berada di bawah ambang batas yang ditetapkan untuk mencegah efek kesehatan jangka panjang. Selain itu, air harus jernih, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa yang tidak menyenangkan, yang berkontribusi pada penerimaan masyarakat. Kadar bakteri total juga harus rendah untuk menghindari infeksi. Pengujian rutin dan sistem pemantauan kualitas air penting untuk memastikan air tetap memenuhi standar kesehatan. Pedoman WHO membantu negara-negara dalam merancang dan menerapkan sistem pengelolaan air yang efektif untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Demontrasi filtrasi yang dilakukan para warga.

Berikut merupakan faktor yang mempengaruhi buruknya kualitas air meliputi:

ADVERTISEMENT
Dalam upaya menjaga kesehatan dan lingkungan, penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas sanitasi air dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya. Dengan mengelola limbah dengan baik, meminimalkan polusi, dan memperbaiki infrastruktur sanitasi, kita dapat memastikan bahwa air tetap bersih dan aman untuk digunakan. Kesadaran dan tindakan preventif adalah kunci untuk menjaga kualitas air dan melindungi kesehatan masyarakat serta ekosistem.
ADVERTISEMENT