Konten dari Pengguna

Trypanophobia Saat Donor Darah

Syafira Nabila Hikmah
Mahasiswa Program Studi Keperawatan Universitas Airlangga
26 Mei 2024 9:34 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syafira Nabila Hikmah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Syafira Nabila Hikmah (ilustrasi gambar)
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Syafira Nabila Hikmah (ilustrasi gambar)
ADVERTISEMENT
Trypanophobia berasal dari Bahasa Yunani, trypano berarti menusuk dan phobia ketakutan. Kondisi umum ditandai dengan penderita menghindari atau keengganan secara ekstrem pada fobia jarum suntik yang dapat mempengaruhi kualitas hidup di lingkungan medis, seperti pemberian vaksinasi, donor darah, injeksi cairan infus, dan lain sebagainya. Penyebab pasti trypanophobia belum sepenuhnya ditafsirkan, beberapa faktor diantaranya :
ADVERTISEMENT
1. Pengalaman Negatif
Traumatis atau kejadian tidak menyenangkan dengan jarum suntik itu menyakitkan dan prosedur medis dapat menyebabkan gangguan trypanophobia selama masa anak-anak bertahan hingga dewasa.
2. Faktor Genetik
Kondisi ini dapat diturunkan dari riwayat fobia di dalam keluarga.
3. Perubahan Kimiawi Otak
Terutama pada neurotransmitter serotonin, berkontribusi pada perkembangan trypanophobia.
4. Fobia pada Masa Kecil
Menurut survei prevalensi, yang diterbitkan dalam Journal of Advanced Nursing (JAN) ketidakpatuhan karena takut terhadap jarum suntik pada anak-anak diperkirakan 24% orang dewasa dan 63% anak-anak dan remaja
Perlu diketahui gejala yang dialami trypanophobia muncul ketika seseorang melihat jarum atau diberitahu bahwa mereka harus menjalani prosedur medis. Namun, masing-masing orang mungkin mengalami berbeda pada aspek tertentu dan bisa melemahkan meliputi :
ADVERTISEMENT
Diagnosis trypanophobia biasanya melibatkan profesional kesehatan meminta mereka untuk menjelaskan tingkat keparahan yang dialami pada kondisi tersebut dengan memenuhi kriteria gejala seperti rasa takut, cemas, menghindari pada saat melihat dan mengganggu mendapatkan tindakan medis. Beberapa jenis pilihan pengobatan diantaranya cognitive behavioral therapy (CBT), membantu individu mengubah pikiran dan perilaku negatif. Kedua, mempraktikkan teknik relaksasi seperti latihan pernafasan dalam, relaksasi otot progresif mengelola kecemasan mereka. Ketiga, paparan secara bertahap mengekspos diri pada objek atau situasi yang ditakuti, dalam hal ini jarum suntik membantu individu mengatasi fobianya. Adapun strategi mengatasi pencegahan bagi penderita, misal berfokus pada saat donor darah yaitu memahami proses yang terlibat dan memiliki pendamping untuk kesehatan dan kesejahteraan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pengalaman pribadi, pertama kali melakukan donor darah yang diselenggarakan Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia berlokasi di Universitas Airlangga pada 20 September 2023. Awalnya, saya belum pernah melakukan ini sebelumnya, melihat jarum suntik cukup besar membuat gelisah dan takut, sehingga ketika selesai pandangan gelap dan lemas kemudian diberikan air gula untuk menyediakan energi. Kegiatan donor darah adalah proses menyumbangkan darah bertujuan untuk transfusi darah dari seseorang yang sehat serta memenuhi persyaratan ke orang membutuhkan secara sukarela, kemudian disimpan di bank darah sebagai stok.
Menurut standar World Health Organization (WHO), setiap negara minimal 2% memiliki persediaan darah dari jumlah penduduknya atau idealnya sekitar 5,5 juta per tahun tersedia di UDD PMI maupun UTDRS. Namun, ketersediaan darah saat ini pada 25 Mei 2024 sebanyak 2.332. Oleh karena itu, perlu bagi kita semua untuk mendukung penyelamatan nyawa melalui tindakan sederhana yaitu menyumbangkan darah. Syarat pendonor sebagai berikut :
ADVERTISEMENT
Alur prosedur donor darah yang harus diperhatikan adalah mengisi form pendaftaran, riwayat kesehatan, menyerahkan form kepada petugas, mengambil nomor antrian, menimbang berat badan, kemudian pemeriksaan kesehatan, kadar hemoglobin, virus dan golongan darah. Manfaat pendonor secara rutin diantaranya pemantauan, pemeriksaan kesehatan secara gratis, mendeteksi penyakit serius (HIV, sifilis, hepatitis B, hepatitis C, malaria), membantu mengontrol berat badan sebanyak < 450cc dapat membakar 650 kalori dalam tubuh, menurunkan risiko penyakit jantung, pembuluh darah serta peningkatan sel darah baru. Bagi penerima yaitu menurunkan risiko terjadinya penyakit kanker, membantu pasien menjalani operasi besar, korban akibat kecelakan mengalami perdarahan, meningkatkan ketersediaan darah. Kemudian perjalanan darah melalui beberapa tahap :
ADVERTISEMENT
Pada umumnya kegiatan sosial ini aman bagi kebanyakan orang, namun seperti prosedur medis lainnya terdapat efek samping dan risiko yang mungkin ditimbulkan adalah pusing, mual, lemah, pingsan, perdarahan ringan, memar atau nyeri bahkan iritasi di tempat penusukan jarum. Akan tetapi, kejadian tersebut sangat normal dan bisa hilang dalam beberapa hari. Tentunya sebelum melakukan donor darah perlu mempersiapkan diri yaitu jangan begadang, istirahat cukup, sarapan, minum banyak air agar tidak hidrasi. Dengan demikian, mengatasi trypanophobia atau ketakutan terhadap jarum tidaklah mudah tetapi perlu di ingat mendonorkan darah adalah tindakan mulia, karena setiap tetes darah yang anda berikan memiliki dampak besar dalam menyelamatkan tiga nyawa bagi penerima dan mendapat kepuasan batin membantu mereka yang membutuhkan. “Bersama Menyumbang Harapan, Lawan Trypanophobia: Mengunggah Kesadaran Donor Darah”.
ADVERTISEMENT
created by Syafira Nabila Hikmah Mahasiswa Program Studi Universitas Airlangga