Kebun Raya Bogor, Destinasi Wisata Penyejuk Mata

Suasana alam yang asri menjadikan Kebun Raya Bogor sebagai pilihan destinasi wisata. (Dokumen pribadi)

Penat dengan pekerjaan atau tugas yang menumpuk? Kebun Raya Bogor bisa dijadikan sebagai pilihan tempat wisata penghilang penat. Tempat wisata yang identik dengan suasana alam yang asri tersebut sangat cocok sebagai penyejuk mata dan pikiran. Lokasinya yang strategis dan mudah diakses membuatnya ramai pengunjung, terkhusus saat akhir pekan. Walaupun begitu, luasnya lahan Kebun Raya Bogor bisa menampung banyak pengunjung.

Tiket masuk untuk pengunjung juga masih terjangkau. Harga tiketnya dibanderol dengan tarif Rp16.500,00/orang saat hari kerja (Senin—Jumat) dan Rp26.500,00/orang saat akhir pekan (Sabtu—Minggu) dan hari libur nasional. Harga tiket pengunjung lokal dan mancanegara tidak dibedakan. Untuk tiket parkir sepeda motor dibanderol dengan tarif Rp5.000,00/motor dan parkir mobil dibanderol dengan tarif Rp50.000,00/mobil. Tiket bisa dipesan secara daring melalui laman resmi Kebun Raya Bogor ataupun dibeli langsung secara luring di loket.

Luasnya Kebun Raya Bogor membuat pihak pengelola menyediakan berbagai fasilitas penunjang. “Kami menyediakan layanan sewa sepeda, electric scooter, shuttle bus, dan golfcart,” tutur Dela Puspita, salah satu petugas Kebun Raya Bogor. Walaupun outdoor, pihak petugas masih mewajibkan pengunjung memakai masker dan menjaga jarak, terkhusus saat ramai, karena pengunjung berasal dari bermacam-macam daerah. “Rata-rata jumlah pengunjung saat weekdays sekitar 300 orang namun saat weekend bisa lebih dari 500 orang,” tuturnya menjelaskan jumlah pengunjung.

Banyak pengunjung dari berbagai daerah bahkan luar negeri. Mereka memilih Kebun Raya Bogor sebagai tempat wisata karena keasriannya. “Di sini luas dan adem, enak untuk kumpul-kumpul,” ujar Liza Chyntiya, salah satu pengunjung lokal. Dia datang ke Kebun Raya Bogor bersama teman-temannya dari Jakarta untuk melakukan picnic date yang kini sedang tren di media sosial. Dia mengeluhkan sedikitnya stan penjual makanan dan minuman di dalam Kebun Raya Bogor sehingga dia harus membeli makanan dan minuman dari luar.

Selain picnic date, banyak juga yang menjadikan Kebun Raya Bogor sebagai tempat gathering bersama keluarga besar, rekan kerja, ataupun komunitas. Sri Ajeng, salah satu anggota ILDI (Ikatan Langkah dan Dansa Indonesia), menjelaskan bahwa dia dan rombongannya datang untuk gathering. “Kami datang ke sini sehubungan kami perlu tempat yang luas untuk syuting kegiatan kami. Di sini juga udaranya segar dan suasananya asri, jadi kami nyaman,” ucapnya. Mereka kompak memakai seragam warna merah muda untuk menjukkan identitas mereka sambil melakukan gerakan-gerakan senam.

Pengunjung dari luar negeri pun juga turut menikmati keasrian Kebun Raya Bogor. “I think it’s a nice place to visit,” ujar Patricia, pengunjung dari Prancis. Dia bersama anaknya, Jeanne, cukup kebingungan saat mengelilingi Kebun Raya Bogor karena hanya ada sedikit peta lokasi wisata di Kebun Raya Bogor. “There should be more displayed maps for the visitors because this place is very spacious and quiet confusing us,” tambah Jeanne. Mereka juga mengeluhkan suara berisik kemacetan kendaraan yang berlalu lalang di luar Kebun Raya Bogor.

Ramainya pengunjung juga menjadi berkah tersendiri bagi para pemilik stan makanan dan minuman di Kebun Raya Bogor. Salah satu yang merasakan hal tersebut adalah Nur, pemilik stan mi ayam dan bakso. “Kalau lagi sepi sekitar tiga ratusan, kalau lagi ramai sekitar lima ratus sampai enam ratusan,” tuturnya menjelaskan pendapatannya. Dia baru berjualan sekitar dua bulan yang lalu ditemani suaminya. Dia mengakui bahwa stan makanan tersebut milik tantenya sehingga dia kurang paham akan perizinan berdagang di sana. Walaupun begitu, dia tetap melakukan pelayanan yang baik terhadap pengunjung dan menjaga kebersihan.

Kebun Raya Bogor merupakan pilihan tempat wisata yang cocok untuk penghilang penat. Pengunjung yang berasal dari berbagai daerah dan negara membuktikan bahwa keasriannya telah menarik hati pengunjung untuk datang ke sana. Walaupun begitu, tak sedikit saran dan masukan dari pengunjung untuk pihak pengelola. Semoga pihak pengelola bisa mendengarkan dan merealisasikan saran dan masukan dari pengunjung.