Konten dari Pengguna

Keajaiban dibalik Serat: Nutrisi Alami yang dapat Menurunkan kadar Kolesterol

Syania Zulfa Sulthoniah
Mahasiswa S1 di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
22 September 2024 12:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syania Zulfa Sulthoniah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
( Sumber: http://www.shutterstock.com/en/image/image-553968355)
zoom-in-whitePerbesar
( Sumber: http://www.shutterstock.com/en/image/image-553968355)
ADVERTISEMENT
Apakah kadar kolesterol anda tinggi? Ini bisa menjadi tanda bahwa anda membutuhkan lebih banyak serat.
ADVERTISEMENT
Tingkat kolesterol yang tinggi atau hiperkolesterolemia adalah keadaan gangguan kadar lemak dalam darah, dimana kadar kolesterol dalam darah lebih dari kadar kolesterol seharusnya dalam tubuh.
Apa Itu Serat?
Serat adalah bagian dari makanan nabati yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia. Terdapat dua jenis serat utama, yaitu serat larut dan serat tidak larut.
Kategori ini didasarkan pada bagaimana serat berinteraksi dengan air dan memengaruhi tubuh Anda. Serat larut membantu menurunkan kadar kolesterol dan gula darah, serta meningkatkan rasa kenyang, yang bisa membantu dalam pengelolaan berat badan.
Menurut Journal of Scientific Research, serat larut dapat menurunkan kadar kolesterol "jahat" (LDL) dalam darah. Oleh karena itu, makanan kaya serat sangat dianjurkan bagi penderita kadar kolesterol tinggi. Salah satu cara mencegah hiperkolesterolemia adalah dengan mengonsumsi makanan utuh yang dapat menurunkan kadar kolesterol, termasuk asupan serat. Serat berperan penting dalam menurunkan kadar kolesterol darah.
ADVERTISEMENT
Penelitian tentang serat menunjukkan adanya hubungan antara asupan serat dengan kadar kolesterol total. Pasalnya, serat pangan mempunyai efek menurunkan kadar kolesterol darah. Penelitian menunjukkan bahwa beta-glukan yang ditemukan dalam serat dapat menurunkan kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) tanpa mempengaruhi kadar high-density lipoprotein (HDL) atau trigliserida.
Hiperkolesterolemia adalah suatu kondisi dimana konsentrasi kolesterol dalam darah meningkat melebihi batas normal. Ketika kadar kolesterol terlalu tinggi, struktur pembuluh darah dapat rusak dan berubah sehingga menyebabkan gangguan fungsi endotel.
Bagaimana serat membantu mengelola kadar gula darah?
Penurunan ini mungkin terjadi karena adanya mekanisme fermentasi serat larut oleh mikrobiota usus halus. Fermentasi ini mengubah produksi asam lemak rantai pendek, menurunkan kadar asam asetat dan meningkatkan sintesis asam propionat. Hal ini mengurangi sintesis kolesterol endogen dan asam lemak bebas
ADVERTISEMENT
Para peneliti percaya bahwa serat dapat menurunkan kadar kolesterol darah lebih dari 5%. Serat di saluran pencernaan mengikat garam empedu, yang dikeluarkan melalui tinja. Peningkatan ekskresi kolesterol melalui feses mengurangi jumlah kolesterol yang mencapai hati, sehingga terjadi peningkatan penyerapan kolesterol ke dalam darah dan sintesis asam empedu.
Selain menurunkan kolesterol, serat juga meningkatkan sensitivitas insulin, merangsang efek hormonal dengan menurunkan sekresi insulin, meningkatkan oksidasi lemak, dan mengurangi penyimpanan lemak melalui peningkatan rasa kenyang. Meningkatkan konsumsi serat sekaligus mengurangi konsumsi kalori merupakan strategi yang baik untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kontrol glikemik.
Mengonsumsi serat mempunyai banyak manfaat, antara lain menurunkan kadar kolesterol darah, melancarkan pencernaan, mengurangi risiko kanker usus besar, berperan sebagai prebiotik dalam pencernaan, mengendalikan kelebihan berat badan dan obesitas, serta menurunkan kadar gula darah.
ADVERTISEMENT
REFERENSI
Han, S., Jiao, J., Zhang, W., Xu, J., Wan, Z., Zhang, W., ... & Qin, L. (2015). Dietary fiber prevents obesity-related liver lipotoxicity by modulating sterol-regulatory element binding protein pathway in C57BL/6J mice fed a high-fat/cholesterol diet. Scientific Reports, 5(1), 15256.
Sinulingga, B. O. (2020). Pengaruh konsumsi serat dalam menurunkan kadar kolesterol. Jurnal Penelitian Sains, 22(1), 9-15.