Konten dari Pengguna

Atasi Banjir Pak, Jangan Malah Adu Kuat

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Edukator Dana Pensiun - LSP Dana Pensiun - Konsultan - Lulus S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
2 Januari 2020 11:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ini musibah banjir. Atasi dan tangani Pak, jangan malah adu kuat. Adu konsep. Terserah mau normalisasi kek atau pengaturan air di hulu. Sebagai rakyat, saya mau bilang terserah. Atasi saja banjir, supaya tidak terulang lagi. Gimana caranya?
ADVERTISEMENT
Zaman now, memang aneh. Banjir bukan diatasi, malah “jualan” konsep di TV. Yang satu bilang, sungai Ciliwung perlu dinormalisasi total sambil menanti waduk selesai. Yang satu lagi bilang, percuma dinormalisasi bila air di hulu tidak dikendalikan. Argumentasi saja diadu, apalagi kekuasaan. Jadi solusinya gimana? Saling adu kuat, memang bisa terjadi pada siapapun. Menteri sama Gubernur saja begitu, apalagi rakyatnya.
Saling adu kuat, mungkin sudah zamannya. Seperti si api, si angin dan si air.
API selalu bilang paling kuat. Saat kemarau, banyak yang terbakar dan dilalap si jago merah. Kata api, siapa berani menantang aku?
ANGIN pun datang menantangnya. Saat berhembus, banyak terhempas lalu kocar kacir. Kata angin, siapa berani menantang aku?
ADVERTISEMENT
Dan kemarin AIR pun datang menerjangnya. Saat hujan mengalir deras, banyak yang ditenggelamkan hingga dihanyutkan. Kata air, siapa yang berani menantang aku?
Ketika api, angin, dan air bertindak, maka jadilah musibah. Mereka adu kuat untuk saling mengalahkan. Sungguh, hanya MANUSIA yang cerdas dan bijak yang mampu mengalahkan api, angin dan air. Kesombongan dan kebodohan manusialah yang membuat api, angin, dan air jadi musibah.
Banjir itu diatasi, bukan malah adu kuat. Agar tidak terulang lagi
Sudahlah, tidak perlu adu kuat. Musim hujan masih berlangsung.
Gimana cara, agar banjir besar yang merenggut 16 nyawa di 1 Januari 2020 tidak terulang lagi. Kasihan ribuan rakyat yang kini ada di pengungsian dan rumahnya tenggelam. Kasihan mobil-mobil yang hanyut terseret arus. Itu semua kerugian yang harus diderita rakyat. Lalu, kenapa Anda masih adu kuat? Adu konsep yang tidak jelas?
ADVERTISEMENT
Berhentilah saling menyalahkan. Kerjakan saja yang jadi tanggung jawab Anda. Tidak perlu banyak retorika. Atasi banjir dan kerjakan dengan sepenuh hati. Agar semuanya lebih baik. Agar tidak ada lagi korban banjir esok atau tahun depan.
Alam semesta itu sahabat manusia. Bukan musuh. Ketahuilah, bila manusia punya keinginan dan ikhtiar kuat (bukan adu kuat) dari hati, maka seluruh alam semesta pun akan bahu-membahu mewujudkannya.
Karena sejatinya, api angina air dna alam adalah anugerah-Nya. Agar digunakan manusia sebagaimana mestinya, dipakai sepantasnya. Karena alam semesta ada sebagai sahabat manusia... #BudayaLiterasi #LiterasiMusibah