Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kita Harus Menghindari Perilaku Ghibah yang Merugikan dan Mencemari Hubungan
13 Juli 2023 20:31 WIB
Tulisan dari Syifanny Putri Aulia Belvana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Islam merupakan agama yang menganjurkan perdamaian, kasih sayang, dan keadilan, mengajarkan kepada umatnya untuk menjaga perilaku dan ucapan mereka agar tidak membahayakan orang lain. Salah satu hal yang ditekankan untuk dihindari dalam Islam adalah ghibah. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan apa sih itu ghibah, contoh ilustrasi tentang ghibah, mengapa ghibah dianggap negatif dalam Islam, dan bagaimana cara menghindari perilaku tersebut.
ADVERTISEMENT
Pengertian ghibah secara harfiah berarti menggosip atau berbicara buruk tentang seseorang di belakangnya. Di dalam Islam, ghibah didefinisikan sebagai mengungkapkan aib atau kekurangan seseorang yang tidak ingin diketahui olehnya, baik dalam bentuk perkataan maupun perbuatan. Jadi, ghibah merupakan salah satu dari perilaku tercela yang sangat harus kita dijauhi sebagai umat muslim.
Ghibah dalam Perspektif Islam:
Ghibah dianggap sebagai suatu tindakan yang merugikan dan mencemari hubungan antara sesama muslim. Islam mengajarkan pentingnya untuk menjaga kehormatan dan privasi orang lain serta membangun hubungan sosial yang harmonis. Dengan mengungkapkan aib dan kekurangan orang lain, ghibah dapat menyebabkan keretakan dalam hubungan sosial.
Al-Qur'an dan Hadis tentang Ghibah:
Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW dengan jelas telah menyebutkan tentang pentingnya menjauhi ghibah. Allah SWT berfirman, "Dan janganlah sebahagian kamu mengghibah sebahagian yang lain. Adakah salah seorang di antara kamu suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."
ADVERTISEMENT
Dalam salah satu ayat suci telah dijelaskan bahwa, "orang-orang yang beriman dianjurkan untuk selalu berprasangka baik, dan menjauhi prasangka buruk." Prasangka buruk merupakan perbuatan yang harus dihindari dan menggantikannya dengan prasangka baik (husnuzan). Ketika mengghibah, tanpa disadari seseorang tersebut akan mencari-cari kesalahan orang lain, dan dapat juga memburukan-burukan orang lain tanpa ada orang yang dibicarakan (Damayanti, 2021).
Rasulullah SAW juga telah menjelaskan bahwa ghibah seperti memakan daging saudara yang sudah mati, yakni perbuatan yang jijik dan menjijikkan. Beliau bersabda, "Apakah kamu tahu apa itu ghibah?" Para sahabat menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Nabi bersabda, "Menggunjing saudaramu adalah ghibah." (HR. Muslim)
Contoh Ilustrasi tentang Ghibah:
Bayangkanlah dua teman dekat, A dan F. Mereka sering menghabiskan waktu bersama dan memiliki kepercayaan yang tinggi satu sama lain. Namun, suatu hari, A mendengar kabar dari seseorang teman bahwa F memiliki masalah dalam pernikahannya. Tanpa berpikir panjang, A segera menghubungi teman-teman mereka yang lain dan menceritakan tentang masalah yang didengarnya tersebut. Mereka semua memutuskan untuk membicarakan hal tersebut tanpa sepengetahuan dan persetujuan F.
ADVERTISEMENT
Ketika si F mengetahui bahwa masalah pribadinya telah menjadi bahan obrolan di antara teman-temannya, dia merasa terkejut, terhina, dan kecewa. Ia merasa bahwa privasinya telah dilanggar dan bahwa teman-temannya telah melanggar kepercayaan yang telah ia berikan kepada mereka.
Di dalam ilustrasi ini, si A melakukan ghibah dengan berbicara tentang masalah pribadi F kepada orang lain tanpa sepengetahuan atau persetujuannya. Tindakan ini merugikan F, mencemarkan reputasinya, dan merusak hubungan mereka. Ghibah ini juga menghasilkan konflik dan ketidakpercayaan di antara teman-teman mereka yang terlibat dalam pembicaraan tersebut.
Dampak Negatif Ghibah:
Ghibah memiliki dampak negatif yang dapat merusak hubungan antar-individu dan masyarakat secara keseluruhan. Dampak negatif ghibah pada individu adalah melukai hati seseorang sehingga dapat menimbulkan permusuhan. Sementara dampak negatifnya untuk masyarakat adalah mengacaukan hubungan kekeluargaan, persaudaraan dan kemasyarakatan serta menimbulkan saling curiga mencurigai (Ilyas, 2018).
ADVERTISEMENT
Beberapa dampak negatif dari ghibah antara lain:
Cara Menghindari Ghibah:
Berikut ini merupakan beberapa langkah yang dapat kita diambil untuk menghindari perilaku ghibah:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jadi dapat kita disimpulkan bahwa ghibah merupakan suatu perilaku yang dilarang dalam Islam, karena merugikan individu dan mencemari hubungan sosial. Dalam menjalankan ajaran Islam, penting bagi umat Muslim untuk menghindari ghibah dan berupaya membangun hubungan yang harmonis dengan sesama. Dengan menjaga perilaku dan ucapan kita, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif dan damai di antara komunitas Muslim. Mari kita hindari ghibah dan mari kita membangun hubungan yang harmonis.
Daftar Bacaan
Damayanti, D. T. (2021). Ghibah Dalam Perspektif Islam Dan Serat Nitisruti. PADMA, 1(1), 14–30. https://journal.unesa.ac.id/index.php/padma/article/view/15007
Ilyas, M. (2018). Ghibah Perspektif Sunnah. Jurnal Al-Qadau: Peradilan Dan Hukum, 5(1), 141–159. https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/al-qadau/article/view/5677