Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Terapi Mental dalam Perspektif Islam
9 Desember 2022 9:58 WIB
Tulisan dari Syifa Raihan MT tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Manusia adalah makhluk Tuhan yang kecil dan lemah. Kehidupan manusia di dunia tidak akan pernah lepas dari suatu masalah. Setiap masalah yang hadir berpotensi memicu tekanan, sehingga dapat menyebabkan stress bahkan depresi. Lantas apa yang harus dilakukan manusia untuk tetap terjaga kesehatan mentalnya menurut perspektif agama islam?
ADVERTISEMENT
Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan memiliki arti berupa keadaan sempurna baik fisik, mental ataupun sosial yang bukan hanya terbebas dari penyakit, kelemahan atau cacat. Sedangkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Di dalam kehidupan seseorang, bukan hanya kesehatan jasmani yang menjadi tolak ukur kebahagiaan seseorang. Salah satu jenis kesehatan yang juga harus terus dijaga dan ditingkatkan kualitasnya adalah kesehatan mental.
Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak besar pada kepribadian dan prilaku seseorang, yang dapat berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak atau stress. Kesehatan mental ini akan menimbulkan gangguan mental atau mental issue dan mengubah cara seseorang dalam menangani stress, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan serta memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri. Sehingga tak jarang kita mendapati orang-orang yang mengalihkan stress nya kepada hal-hal yang justru menyakiti diri mereka sendiri.
ADVERTISEMENT
• Apa yang dimaksud dengan kesehatan mental (Mental Health)?
Kesehatan mental (Mental Health) adalah kesehatan yang dimiliki oleh seseorang yang dibentuk atau dibuat oleh keadaan atau peristiwa di masa lalu. Jika peristiwa yang dimiliki oleh seseorang merupakan peristiwa yang menyenangkan maka kesehatan mental akan terjaga dengan baik, tetapi jika peristiwa yang dimiliki tersebut merupakan peristiwa yang tidak menyenangkan bahkan sampai memunculkan trauma maka kesehatan mental akan terganggu.
Menurut World Health Organization (WHO), sehat mental adalah keadaan sejahtera psikologis yang ditandai melalui empat indikator, yaitu:
1. Mampu merealisasi potensi dirinya
Yaitu keadaan di mana seseorang mampu mengenali potensi dirinya untuk kemudian mewujudkan potensi diri tersebut.
2. Produktif
Mampu menjalani perannya didalam kehidupan secara produktif. contohnya, Rani adalah seorang mahasiswi prodi sejarah di kampusnya. setiap hari Rani selalu datang tepat waktu, mengerjakan semua tugas yang diberikan dosen dengan teliti dan selesai sebelum deadline. Rani juga bisa membagi waktunya dengan baik untuk kegiatan organisasi kampus. Nah, dari sini kita dapat menilai bahwa Rani mampu menjalankan perannya sebagai mahasiswi dengan baik.
ADVERTISEMENT
3. Kelola stress
Keadaan seseorang mampu mengatasi stress didalam kehidupannya sehari-hari. Tidak menghindari ataupun takut terhadap tekanan tersebut, tetapi ia menjalaninya dengan berani.
Saat seseorang berada di titik terendahnya, maka akan sulit baginya untuk berpikir positif. Akan tetapi jika kesehatan mentalnya baik, maka ia akan dengan mudah menemukan benang merah dalam masalah yang dihadapinya. Sehingga ia selalu bisa melihat peluang sekecil apapun itu dalam setiap kesulitan yang menghadang.
4. Kontributif
Mampu memberikan kontributif atau manfaat bagi lingkungan sekitarnya, dalam segi apapun itu. Bahkan jika ia hanya menjadi pendengar yang baik saat teman nya berada dalam keadaan yang sulit dan butuh untuk bercerita. Apabila mental kita sehat, maka secara otomatis aura positif yang kita miliki juga akan tertularkan kepada lingkungan sekitar kita. Sehingga semakin banyak hal baik yang akan terjadi dan semakin banyak kebahagiaan tercipta.
ADVERTISEMENT
• Apa yang menyebabkan seseorang mengalami stress?
Stress terjadi karena adanya tekanan dalam kehidupan seseorang. Di mana tekanan tersebut disebabkan oleh perubahan-perubahan yang cukup signifikan dan ekstrim dari keadaan normal di dalam kehidupannya. Contoh kecilnya, saat SMA Rani tinggal bersama orangtuanya, segala keperluan dan kebutuhannya selalu terpenuhi, bahkan terkadang tugas sekolahnya juga dibantuin oleh sang bunda dalam pengerjaannya. sekarang Rani harus menjadi anak rantauan saat menempuh masa perkuliahan. Hal yang akan sangat sulit dijalankannya, di mana ia dituntut untuk mandiri, ia dipaksa melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak pernah ia lakukan. Maka tak salah jika Rani mengalami stress dan tertekan.
Stress terjadi akibat sumber daya yang dimiliki seseorang lebih rendah dari tuntutan yang diembannya, sehingga menghasilkan timbangan yang tidak seimbang.
ADVERTISEMENT
Stress terbagi atas dua jenis, yaitu:
1. Stress kronis
Stress dalam jangka panjang atau terjadi secara terus-menerus dalam kehidupan sehari-harinya.
2. Stress akut
Stress yang terjadi secara tiba-tiba, tidak bisa diprediksi. Contohnya seperti bencana alam.
Sumber utama masalah kehidupan kita bukan berasal dari luar tubuh kita, bukan berasal dari segala hal yang tidak bisa kita kendalikan.Sumber utama masalah kehidupan kita terletak didalam diri kita sendiri, segala hal yang sepenuhnya bisa kita kendalikan. Banyaknya beban yang terasa berat, belum tentu benar-benar berat, banyaknya masalah yang terasa begitu besar dan mengganggu, belum tentu benar-benar besar dan mengganggu. Tetapi jiwa kita belum cukup kuat memikul semua beban tersebut, hati kita belum cukup lapang dalam menerima semua tekanan yang ada.
ADVERTISEMENT
Ibarat kita berada didalam ruangan 2x3x3 hanya mampu menampung empat orang, namun ruangan tersebut diisi oleh delapan orang, maka ruangan tersebut akan terasa sangat sempit. Nah, sekarang delapan orang tersebut kita pindahkan kedalam ruangan yang jauh lebih besar, sehingga mereka bisa melakukan apa saja dengan leluasa tanpa merasa sempit dan gerah lagi. Pun begitulah sejatinya hati dan jiwa kita.Terkadang kita tidak hanya butuh sesuatu yang dapat menghilangkan beban atau meringankan masalah.Kita butuh kekuatan yang luar biasa di dalam diri kita untuk bisa mengangkat semua beban dan masalah tersebut.
• Bagaimana terapi mental yang diajarkan Islam?
1. Sabar
Saat kita menghadapi suatu masalah, mendapatkan tekanan, baik besar maupun kecil, Allah bilang “sabar”.Jika kamu ingin mengeluh, tidak apa-apa.Tumpahkan semua keluh kesah mu pada dzat yang tidak pernah bosan mendengarkan, pada dzat yang selalu ada dan tidak pernah meninggalkanmu.Bukan karena Allah benci sehingga Dia memberikan semua beban tersebut.Justru itulah bentuk cinta-Nya yang terkadang salah kita artikan.Kalau kamu merasa beban yang kamu pikul terlalu berat, ingatlah bahwa Allah Maha Tau kemampuan hamba-Nya.Dia memberikan kepadamu karena Dia tau bahwa kamu bisa dan hanya kamu yang mampu.
ADVERTISEMENT
2. Shalat
Kemudian shalatlah.Karena shalat adalah keadaan terdekat antara hamba dan Tuhannya.Resapi setiap gerakan dan bacaan yang kita lakukan dalam shalat.Adukan semuanya kepada Sang Khaliq.Menangis lah sepuasnya dihamparan sajadah mu. Karena saat itulah kau berbisik ke bumi namun didengar oleh penduduk langit, saat itulah semua urusan yang membuat mu lelah akan diambil alih oleh Allah, dan saat itulah Allah tersenyum menyambut hamba-Nya.
3. Makna dibalik kalimat tasbih, tahmid dan takbir.
• Kalimat tasbih (سبحان الله )
Merupakan kalimat tanzih.“Maha Suci Allah”, saat kita membaca kalimat ini, cobalah bersihkan hati kita dari segala prasangka buruk terhadap Allah.Yakin kan pada diri, bahwa Allah sudah sempurna dalam mengatur alur kehidupan kita, tidak ada yang kurang ataupun buruk.Jadi tidak perlu khawatir atas apapun yang menimpa kita. Jika dahulu saja Allah menolong kita, maka sekarang pun akan Allah tolong. Sebab Allah lah yang paling sayang kepada kita.
ADVERTISEMENT
• Kalimat tahmid (الحمدلله )
“Segala Puji Allah” ungkapan syukur dan terima kasih kepada Allah atas semua nikmat yang telah Dia berikan tanpa putus, sekalipun kita bermaksiat pada-Nya.Saat kita membaca kalimat ini, cobalah untuk mengingat semua nikmat yang Allah berikan, sekecil apapun itu.Yakinkan pada diri bahwa Allah itu Maha Baik.Saat hamba-Nya bermaksiat, Allah tidak pernah langsung menghukum, Allah setia menunggu kita kembali datang kepada-Nya, untuk mengadu dan memohon ampunan-Nya.Saat kita marah dan menyalahkan Allah atas apa yang kita alami, Allah tetap menyayangi kita, tetap memberikan kita semua karunia-Nya, bahkan saat kita sadar bahwa kitalah yang terlalu bebal untuk memahami kasih sayang Allah dalam setiap perintah dan larangan-Nya.
• Kalimat takbir (الله أكبر )
ADVERTISEMENT
“Allah Maha Besar”. Saat kita membaca kalimat ini, katakan pada diri kita bahwa Allah Yang Maha Besar yang lain kecil, Allah Yang Maha Kuasa yang lain tidak ada yang mempunyai kuasa, Allah Yang Maha Mampu yang lain tidak ada yang mampu. Saat handphone rusak, maka kita akan pergi ke counter hp untuk memperbaiki hp kita. Begitu pula saat kita mempunyai masalah dalam kehidupan ini, baik itu masalah kecil atau pun besar, maka carilah Allah yang memberikan kehidupan, yang tiada batas dalam kekuasaan-Nya.
Jika kita mengamalkan semua hal di atas dengan serius memahami apa yang kita baca, menghayati sedalam mungkin makna yang tersirat di dalamnya, tentulah mental kita akan semakin kuat, jiwa kita akan semakin besar dan hati kita akan semakin lapang. Bangunlah optimisme terhadap Allah.Yakinlah Allah selalu punya kejutan indah untuk semua lelah yang kita jalanin dengan ikhlas dan sabar.Percayalah dengan garis takdir terbaik yang telah ditentukan Allah untuk kita. Pada akhirnya, kita akan mampu berdamai dengan semua keadaan dan mampu mengangkat semua beban kehidupan dengan senyuman tulus yang terpatri di wajah.
ADVERTISEMENT