Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Membangun Negeri Pintar Berbasis Komunitas
12 Mei 2023 13:23 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Tatang Muttaqin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin eksponensial berdampak pada perubahan yang sangat cepat (disrupsi). Merespons hal tersebut, beragam ikhtiar dilakukan oleh pemerintah di berbagai belahan dunia, seperti negeri jiran Singapura dengan konsep Negara Pintar (Smart Nation). Jika sebelumnya basis paradigma kepastian kini dipaksa berubah ke paradigma penuh ketidakpastian sejak pergeseran dari analog ke digital atau digitalization, lalu berlanjut segala aktivitas dituntut digitalisasi (digitalization) dan kini mengarah pada transformasi digital seutuhnya, di mana beragam aktivitas data dan bisnis yang semakin terintegrasi secara digital.
Untuk menunjukkan kehadiran pemerintah yang lebih nyata, beberapa negara melakukan layanan terbaiknya. Misalnya di Inggris, kita bisa menyaksikan di setiap titik selalu ada kamera untuk menjamin keamanan dan kenyamanan kota London. Hal yang juga dilakukan di China dengan pemanfaatan besar-besaran teknologi pengenal wajah (face recognition) yang juga sangat efektif untuk merespons setiap terjadi kejadian yang perlu penanganan cepat. Di negeri Merlion, untuk efisiensi dan efektivitas dilakukan digitalisasi pengambilan sampah, di mana keterisian tempat sampah rumah tangga dan industri yang terpotret real-time untuk menjadi rujukan truk sampah bergerak sehingga rute pengambilan sampah berbeda setiap hari dengan merujuk pada informasi digital keterisian tempat sampah di rumah tangga dan industri.
ADVERTISEMENT
Transformasi digital juga perlu memberdayakan dan melibatkan masyarakat karena masyarakat yang pintar (smart community) juga menjadi keniscayaan. Di sinilah, peningkatan melek teknologi dan digital menjadi sangat penting sehingga kehadiran beragam aplikasi teknologi mampu memberdayakan masyarakat dan institusi. Prinsip smart community adalah mengedepankan layanan yang benar-benar berbasis kebutuhan masyarakat sehingga saling terhubung dengan cepat menjadi sebuah ekosistem yang kokoh dan tidak terfragmentasi.
Hal ini penting untuk mencapai visi Perdana Menteri Lee Hsien Loong untuk menjadikan Singapura sebagai negara di mana semua orang hidup dengan penuh makna (meaningful and fulfilful) yang dimungkinkan dengan kehadiran teknologi yang mampu menawarkan kesempatan yang menyenangkan untuk semua warga negara. Dengan demikian, negara pintar mampu bekerja sama dengan dunia usaha, pendidikan dan komunitas untuk membawa semua orang bersama-sama dan mengambil manfaat apa yang dimungkinkan dari kehadiran teknologi.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, proses menuju negara pintar dimulai dengan pemerintahan yang pintar (smart government) yang memiliki tiga karakteristik utama, yaitu: (1) penuh kesadaran (aware) akan pentingnya marketing dan kampanye komunikasi kepada khalayak sehingga masyarakat memiliki pemahaman yang sama; (2) sigap menyediakan layanan (available) dengan menghadirkan produk dan jasa yang dibutuhkan dengan akses saluran yang mudah dan nyaman; (3) mendorong secara halus dan elegan agar masyarakat sebagai pengguna mau mengadopsi hal baru, misalnya bagaimana masyarakat bisa dengan mudah dan bersemangat untuk memanfaatkan informasi transportasi publik yang akurat dan nyaman dalam genggaman dengan aplikasi yang ada di handphone.
Pemerintahan yang pintar (smart government) juga bercirikan sederhana, terintegrasi lintas institusi sehingga masyarakat tidak harus mencari ke sana ke mari penyedia layanan (seamless). Di samping itu, smart government juga menyediakan layanan dengan efisien, personalisasi, mudah diakses, antisipatif sehingga layanan yang tersedia mampu mengantisipasi kebutuhan masyarakat yang dinamis dan tepat waktu dan momentumnya dengan memanfaatkan algoritma. Di samping itu, pemerintah bekerja dengan semua pihak sehingga membantu memberi kemudahan untuk dunia usaha dengan digital bisnis; memberdayakan setiap pekerja dengan pemanfaatan teknologi; dan memudahkan semua warga negara dengan keterhubungan yang melahirkan modal sosial.
ADVERTISEMENT
Smart government terus berpikir keras untuk menyediakan beraneka kebutuhan agar senantiasa dapat dipenuhi dengan mempertimbangkan beragam sumber daya baru dan tidak bertumpu pada keterbatasan jumlah aparat pemerintah. Perbaikan yang berkelanjutan dilakukan dengan terus-menerus mempertanyakan bagaimana penyampaian layanan agar semakin baik, termasuk membangun platform dan ekosistem lain di sekitar lokasi layanan. Sementara itu, smart business mengenali teknologi tidak hanya untuk mendorong efisiensi namun memampukan inovasi dalam merespons disrupsi dan menciptakan kesempatan dompet investasi. Jika matra pemerintah yang pintar bertumpu pada layanan yang murah, cepat dan baik, maka bisnis yang pintar harus mampu lebih pintar, lebih cepat dan lebih baik.
Smart government dan smart business perlu dilengkapi dengan smart citizen yang mampu memanfaatkan semuanya secara aktif. Keberhasilan masyarakat yang cerdas (smart community) merupakan hasil keterlibatan aktif semua sektor secara bersama-sama yang secara terus-menerus mampu meningkatkan keterampilan masyarakat, smart citizens-skills. Di sinilah tatanan pendidikan yang pintar juga menjadi conditio sine quanon untuk memampukan semua warga memiliki skills future. Pendidikan bergerak dari menyiapkan lulusan yang siap menghadapi masa depan menjadi lulusan yang selalu siap dengan masa depan.
ADVERTISEMENT
Pendidikan sepanjang hayat, termasuk untuk warga lanjut usia sangat penting dengan memanfaatkan microlearning seperti menyediakan video-video pendek yang sederhana dan praktis untuk meningkatkan kebermanfaatan pembelajaran sepanjang hayat dalam menjalani hidup yang mandiri dan penuh makna. Keberhasilan pemerintah dalam mewujudkan smart citizen ditunjukkan dengan keberhasilannya dalam memberdayakan semua warga. Misalnya dengan mengintegrasikan semua teknologi dan kemungkinan pada layanan yang koheren dan komprehensif. Tentu saja penopangnya harus terpenuhi terlebih dahulu, yaitu digital akses, literasi digital dan partisipasi digital. Pemerintah Singapura misalnya memiliki citizen connect melalui pemilihan dan penempatan digital ambassador di komunitasnya untuk menjadi role-model dan juga tempat bertanya warga.
Implementasi smart government, smart business, dan smart community dengan pemanfaatan akses teknologi digital menyisakan tantangan terkait keamanan data, termasuk penunjuk lokasi untuk kedekatan layanan. Di sinilah, keseimbangan antara keamanan data dan keinginan untuk mencipta nilai tambah menjadi sangat penting dengan terus mengkonsolidasikan semua aplikasi yang ada dengan kekuatan menghubungkan setiap titik. Di samping itu, keharusan untuk memperkuat masyarakat, struktur dan proses dengan dorongan untuk terus belajar sehingga tak ada satu pun warga yang tertinggal.
ADVERTISEMENT
Mantra think big, start small and act fast menjadi penting untuk terus menjadi rujukan. Di samping itu, pelaksanaan setiap layanan harus seiring (coherence), rasa memiliki (ownership), dan juga kecepatan (speed). Dengan demikian, smart communities tak hanya menjadi slogan namun merupakan konsep gerak bersama untuk semua agar bekerja bersama dalam mentransformasi masa depan secara bersama-sama secara berkelanjutan, for survival and for tomorrow.
Pengalaman Singapura meniti jalan menuju smart nation tentu ditopang oleh pentingnya kehadiran sistem insentif, seperti pendanaan dan sekaligus disinsentif berupa beragam peraturan untuk menuju hidup lebih bermakna untuk semua.