Konten dari Pengguna

Teknologi Menjadi Kebutuhan Primer pada Sektor Pendidikan

Tati MPA
Penulis adalah Dosen Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Bandung, dan Hubungan Antar Lembaga Sekretariat Nasional JPPR
12 November 2022 22:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tati MPA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto oleh Julia M Cameron: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-meja-tulis-internet-duduk-4145153/
zoom-in-whitePerbesar
Foto oleh Julia M Cameron: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-meja-tulis-internet-duduk-4145153/
ADVERTISEMENT
Seiring perkembangan zaman, dinamika kehidupan akan selalu berubah dari waktu ke waktu. Kemajuan teknologi juga sangat berpengaruh terhadap perubahan zaman saat ini. Sebagai manusia yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan teknologi yang canggih, tentunya kita juga harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Apalagi semenjak tahun 2020, pandemi yang melanda Indonesia seakan-akan menggantikan dinamika dunia tanpa kita pikirkan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Awal Mula Melejitnya Teknologi
Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari hal ekonomi, pekerjaan, sosial, bahkan keagamaan. Perubahan yang terjadi tidak pernah kita rencanakan sebelumnya, namun kita harus menghadapi dan mengikuti percepatan teknologi.
Teknologi seperti gadget, aplikasi, internet merupakan bagian dari kehidupan kita yang sepertinya sudah menjadi kebutuhan primer. Contohnya dalam transaksi jual beli dari konvensional sekarang lebih banyak beralih sistem online melalui marketplace dan mobile banking.Kemudian, ketika mau bepergian tinggal pesan melalui ojek online dan driver datang sendiri. Perihal pekerjaan selama adanya pandemi berubah menjadi Work From Home (WFH), meeting melalui aplikasi zoom, google meet dan sejenisnya.
Sekalipun kita menghadapi kondisi pandemi, bagaimana pun kondisinya, pendidikan harus tetap berjalan. Karena pendidikan sebagai ujung tombak yang manusia punya sebagai bekal hidupnya. Meskipun negara Indonesia belum benar-benar siap dalam menghadapi situasi yang serba cepat.
ADVERTISEMENT
Dampak Teknologi dalam Pendidikan
Melihat kondisi pendidikan tiap daerah yang berbeda, namun harus mengombinasikan dengan teknologi; maka ini sebuah catatan besar untuk pendidik agar pembelajaran tetap berlangsung saat kondisi pandemi. Sebagian upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan yang ada yaitu dengan melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) juga bantuan teknologi.
Keputusan itu hadir bukan karena mengugurkan kewajiban atas formalitas pendidikan yang harus berjalan, namun bagaimana minat siswa dalam menuntut ilmu dengan pendampingan mental di kala pandemi harus tetap terkontrol.
Transformasi teknologi dalam dunia pendidikan sangat memberikan manfaat yang besar. Penggunaan teknologi yang biasanya untuk bermain dan menghabiskan waktu, kini berubah menjadi pemanfaatan teknologi yang berdampak bagi kehidupan. Siapa sangka kalau biasanya anak bermain gadget selalu mendapat teguran dari orang tua; namun selama pembelajaran jarak jauh kita harus mengikuti arus kemajuan yang ada. Sebagai kebalikannya saat anak tidak mengikuti pembelajaran lewat daring orang tua justru memberikan catatan. Dan itu bagi sebagian, merupakan bentuk rasa kasih sayang dan peduli orang tua terhadap anaknya.
ADVERTISEMENT
Pemerintah selalu berupaya yang terbaik atas setiap keputusan yang diambil. Selama pembelajaran jarak jauh, berbagai platform digital untuk belajar dibuka pemerintah sebagai bentuk fasilitas kepada siswa selama PJJ yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja. Sepertinya bukan hanya platform digital untuk belajar siswa, namun platform digital guru dan administrasi sekolah juga diluncurkan untuk mengimbangi kondisi yang bisa dibilang super mengkagetkan.
Solusi Pemerintah: Pendidikan Berintegrasi Teknologi
Di era yang serba kompetitif, teknologi digital sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan, dan sudah sepantasnya hal tersebut terealisasi. Karena bukan hanya ekonomi dan sosial yang berkompetisi, dunia pendidikanpun ikut bersaing. Pola-pola teknologi yang canggih berintegrasi dengan kebutuhan pendidikan. Faktanya beberapa platform digital yang diluncurkan oleh kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi di antaranya merdeka mengajar, kampus merdeka, ARKAS, SIPlah, TanyaBOS.
ADVERTISEMENT
Dalam siaran pers oleh Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim menjelaskan bahwa platform merdeka mengajar telah diikuti lebih dari 1,6 juta guru yang bisa menjadi wadah pengembangan diri sesuai dengan situasi dan kondisinya masing-masing. Kemudian terbentuk juga 3.500 komunitas belajar guru dan 55 ribu konten belajar mandiri. Di dalam platform tersebut guru dapat saling menginspirasi dan mengapresiasi sejawatnya.
Selain platform digital merdeka mengajar, terdapat lebih dari 141 ribu satuan pendidikan yang terbantu dalam mengetahui kondisi literasi, numerasi, karakter siswa dan kualitas pembelajaran melalui rapor pendidikan.
Bukan hanya guru, siswa ataupun satuan pendidikan yang ikut serta merasakan teknologi, fasilitas ini juga dirasakan oleh mahasiswa yang mengembangkan dirinya di luar perkuliahan selama 1 semester atau disebut dengan program kampus merdeka. Adapun program praktisi mengajar diikuti oleh 43 ribu praktisi, bergabungnya 2.700 mitra industri industri, dan pertukaran mahasiswa antar kampus.
ADVERTISEMENT
Pengelolaan anggaran fungsi pendidikan tahun 2022 juga dilaksanakan secara transparan dan akuntabel melalui platform ARKAS, SIPlah, TanyaBOS.
Dan upaya-upaya tersebut untuk mengatasi adanya krisis pembelajaran akibat pandemi. Peningkatan kualitas pembelajaran terfasilitasi dengan adanya platform digital dan konten belajar yang telah terdata.
Medikbudristek juga mengapresiasi atas kinerja ASN Kemdikbudristek dalam menghadirkan inovasi transformasi teknologi dalam dunia pendidikan. Meski transformasi teknologi kini sudah bisa dirasakan manfaatnya dalam sektor pendidikan, pemerintah tetap terus memperbaiki sistem yang ada agar semakin lebih baik dan berkualitas.