Konten dari Pengguna

Mengulik Berbagai Keindahan dan Keberagaman Kota Salatiga

Tatum Septianing Laras
Sarana menulis opini dan cerita. Sarjana Sains, Universitas Gadjah Mada.
5 Maret 2023 12:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tatum Septianing Laras tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bundaran Taman Sari Kota Salatiga. Sumber gambar: Dokumentasi pribadi Tatum Septianing Laras
zoom-in-whitePerbesar
Bundaran Taman Sari Kota Salatiga. Sumber gambar: Dokumentasi pribadi Tatum Septianing Laras
ADVERTISEMENT
Kota Salatiga memang merupakan kota kecil dengan luas kurang lebih 54,98 km2 yang mungkin tidak semua orang tahu di mana letaknya dan bagaimana karakteristik kota ini.
ADVERTISEMENT
Beberapa tahun yang lalu, saat di perantauan, saya pernah mendapat pertanyaan dari teman saya perihal kota asal. Saya pun menjawab sesuai dengan fakta, berasal dari Kota Salatiga, lantas teman saya pun menimpali dengan “Oh, Salatiga, di Sumatera ya?” dengan sigap saya mengoreksi bahwa Kota Salatiga merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Tengah.
Perihal pertanyaan dari mana asal kota, saya pun juga sering mendapat tanggapan yang sudah tidak asing “Oh, benar tujuh ya?”.
Kota Salatiga menjadi salah satu kota di Jawa Tengah yang banyak menuai prestasi. Setelah dengan predikat kota ter-toleran, baru-baru ini Kota Salatiga mendapat penghargaan Kota Adipura untuk yang ke-empat kalinya.
Kota Salatiga pernah viral sebagai kota dengan pemandangan tol yang sangat indah hingga disamakan seperti pemandangan gerbang tol di salah satu kota di Swiss.
ADVERTISEMENT
Namun seperti apa indahnya Salatiga? Apakah keindahan Kota Salatiga hanya sebatas panorama gerbang tol? Tentu saja jawabannya tidak. Banyak keindahan yang dimiliki kota kecil yang berada di kaki Gunung Merbabu ini.

Keindahan Perpaduan Budaya Jawa, Belanda, dan Tionghoa

Gedung SatlantasPolres Salatiga. Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi Tatum Septianing Laras.
Kota Salatiga sudah sejak lama terkenal akan kota yang banyak diminati saat zaman pendudukan Belanda karena udara yang sejuk. Oleh karena udara yang sejuk inilah warga Belanda lebih mudah beradaptasi di kota ini.
Di samping itu warga Belanda, Warga Tionghoa juga banyak tinggal di Salatiga hingga perlahan perpaduan kental antara Budaya Belanda, Tionghoa, serta Budaya Jawa sebagai budaya lokal memberikan warna akulturasi kota ini. S
udut-sudut kota kental dengan seni bangunan yang menampilkan Budaya Jawa, Belanda, dan Tionghoa. Akulturasi yang berkesinambungan ini didukung oleh pemikiran warga Kota Salatiga yang terbuka, pendidikan yang semakin maju serta sikap menghargai yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Grote Witte Huise sebelum alih fungsi Kantor Satlantas Polres Salatiga. Sumber gambar: Koleksi galeri Dekranasda Salatiga
Alih fungsi rumah tinggal milik orang Tionghoa menjadi Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Salatiga. Sumber gambar: Dokumentasi pribadi Tatum Septianing Laras

Keindahan Toleransi Antar Umat Beragama yang Sangat Lekat

Bangunan unik, Masjid Klenteng di Salatiga. Sumber gambar: Dokumentasi Tatum Septianing Laras.
Bukan kali pertama Kota Salatiga menjadi top 5 kategori toleransi umat beragama. Pada tahun 2021, Kota Salatiga menjadi peringkat pertama sebagai kota paling toleran menurut SETARA Institute, sebelumnya Salatiga juga selalu berada di runner up selama tiga tahun berturut-turut.
Kemajemukan akan umat beragama tidak menghambat peradaban yang harmonis. Toleransi antar umat beragama ini tidak lain karena rasa saling menghormati akibat keterbukaan pemikiran yang sudah semakin maju. Keindahan toleransi ini dapat menjadi salah satu role model untuk masyarakat Indonesia secara luas.

Keindahan Guyub Rukun Berbagai Macam Suku

Kemajemukan suku bangsa membangun Kota Salatiga menjadi Indonesia mini. Keberadaan lebih dari 30 etnis hidup berdampingan. Kemajemukan berbagai etnis ini juga dipengaruhi salah satu perguruan tinggi di Salatiga yang mana mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah memberikan kontribusi tersendiri.
ADVERTISEMENT
Perbedaan suku, budaya, dan agama tidak serta merta menjadi hal penghalang untuk hidup berdampingan. Perbedaan ini yang menandakan kebhinekaan sebagai salah satu karakteristik khas Bangsa Indonesia. Guyub rukun inilah yang membuat Kota Salatiga menjadi salah satu kota istimewa.

Keindahan Panorama Pegunungan

Salah satu sudut pemandangan Kota Salatiga berlatarkan Gunung Merbabu Gajah, dan Telomoyo. Sumber gambar: Dokumentasi pribadi Tatum Septianing Laras
Keindahan ini tentu sudah menjadi rahasia umum. Ya, keindahan alam. Bentang alam Kota Salatiga dengan latar belakang Gunung Merbabu, Telomoyo, Gajah menjadi daya tarik tersendiri untuk lanskap kota kecil ini. Berada di kaki Gunung Merbabu menjadikan Kota Salatiga memiliki udara yang sejuk serta pemadangan yang menyegarkan.
Beberapa waktu yang lalu banyak media sosial yang meliput keindahan Salatiga dari gerbaang tol dan menjadikan pengguna jalan tol sering mengabadikan pemandangan berlatarkan Gunung Merbabu.
ADVERTISEMENT

Keindahan Ritme Slow but Sure

Transaksi jual beli di Pasar Salatiga. Sumber gambar: Dokumentasi pribadi Tatum Septianing Laras
Beberapa kota memmiliki karakterstik kota dengan pergerakan yang cenderung rush, beberapa diantaranya adalah kota yang dengan pergerakan lebih lambat.
Tidak seperti ibu kota yang dengan pergerakan yang serba cepat, Salatiga cenderung lebih lambat. Akan tetapi pergerakan yang cenderung lambat ini tidak mengakibatkan roda perekonomian di Salatiga tidak berjalan, perekonomian tetap tumbuh dan berputar dengan baik.
Ritme ini juga memiliki dampak positif seperti tingkat tingkat depresi cenderung rendah sehingga banyak yang memanfaatkan sebagai tempat untuk beristirahat dan bahkan menjadi kota tujuan setelah masa pensiun untuk menepi dari hiruk pikuk.