Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Dalam lanjutan Whatsapp sharing session bertemakan “step by step jadi socioprenuer” bersama Panji Aziz , Panji memaparkan tentang banyaknya permasalahan sosial di Indonesia. Mulai dari kemacetan, kemiskinan, banyaknya pengemis, hingga isu lingkungan seperti kebakaran hutan.
ADVERTISEMENT
Menurut Panji, masalah sosial seperti yang terjadi di Indonesia sudah di capture besar oleh PBB, dan United Nation memiliki sebuah upaya pemecahannya melalui pembangunan berkelanjutan atau yang biasa disebut sustainable development goals. Didalamnya ada 17 poin, yang mencakup seperti pengentasan kelaparan, kemiskinan hingga masalah pendidikan.
Dari 17 poin ini, Panji menyarankan supaya insan muda yang mau menjadi sociopreneur , untuk memilih satu fokus isu. “Kalau saya pribadi bersama ISBANBAN memilih isu nomer 4 yaitu pendidikan.” Ujar Panji, “Jadi mudahnya, teman-teman bisa pilih isu sosial yang mana dari ke-17 poin tersebut yang akan teman-teman bantu pecahkan dengan aktivitas bisnis kedepannya.” Lanjutnya.
Selanjutnya, Panji menjelaskan perbedaan beberapa istilah dalam kewirausahaan sosial yang sering beredar di masyarakat, yaitu Social entrepreneurship, Social entreprise dan Social entrepreneur.
“Kalau social entrepreneurship, itu adalah keilmuannya, yang menjelaskan tentang masalah-masalah sosial dan perubahan sosial yang menggunakan prinsip social entrepreneurship atau kewirausahaan sosial..” Jelas Panji.
ADVERTISEMENT
“Lalu social entreprise, singkatnya adalah lembaganya atau organisasinya yang menjalankan kegiatan kewirausahaan sosial, dan terakhir social entrepreneur, ini menunjukkan siapa yang melakukannya, kalau teman-teman melakukan aktivitas bisnis atau kewirausahaan untuk menyelesaikan masalah sosial, artinya teman-teman bisa dikatakan sebagai social entrepreneur.” Sambung Panji.
Untuk bisa dikatakan social entreprise, sebuah lembaga atau organisasi harus memiliki 3 karakteristik. “jadi, karakteristik organisasi yang menjalankan social entrepreneurship adalah yang pertama dia punya misi sosial untuk masyarakat. Artinya, semua kegiatan yang ada dalam organisasi itu, walaupun menjalankan bisnis, tetap punya misi minimal menyelesaikan satu masalah di masyarakat. Bisa di bidang sosial, lingkungan, kebudayaan, kesehatan, dll.
Aktivitas contohnya adalah, menjual sampah daur ulang untuk membantu masyarakat yang kurang mampu atau menyediakan klinik berobat bagi masyarakat miskin dan bayarnya dengan sampah.
ADVERTISEMENT
Karakteristik yang kedua, sebagian besar pendapatannya berasal dari kegiatan bisnis. Artinya, social entreprise itu mau tidak mau harus menjalankan aktivitas bisnis, karena dikatakan entreprise berarti ada aktivitas bisnis didalamnya, yang diarjut untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial.
Yang ketiga, menginvestasikan kembali sebagian besar keuntungannya untuk mencapai misi sosial. Dalam artian, apabila sekelompok orang memiliki bisnis yang profit nya sebagian besar digunakan kembali untuk membantu menyelesaikan masalah sosial, maka itu dikatakan memiliki salah satu dari tiga karakterisktik social entreprise atau kewirausahaan sosial.