Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kupas Masalah Endometriosis di Diskusi Online bareng teman kumparanMOM
28 Agustus 2024 18:40 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari teman kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Nyeri berlebihan yang datang ketika haid bisa menjadi pertanda penyakit Endometriosis . Menurut penelitian, penyakit ini dialami oleh sekitar 10-20% wanita yang memasuki usia reproduksi, Moms.
ADVERTISEMENT
Tanpa penanganan yang tepat, endometriosis bisa memengaruhi kesuburan dan menyebabkan infertilitas. Maka, pasien yang mengalami gejala dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter dan mencari tahu penyebabnya.
Dijelaskan dalam buku Endometriosis susunan Vitahealth (2007), beberapa kasus endometriosis biasanya disebabkan oleh kelainan genetika yang diturunkan. Kelainan tersebut terjadi pada waktu pembelahan sel sejak masa embrio di dalam kandungan.
Meski tidak diketahui secara pasti penyebabnya, Mama perlu waspada dengan penyakit ini. Pada Senin (26/8) kemarin, teman kumparanMOM mengadakan Kuliah WhatsApp untuk mengupas tuntas masalah Endometriosis.
dr. Haekal, SpOG, KFER, FICS, MIGS, dokter spesialis kebidanan dan kandungan di Brawijaya Hospital Antasari bilang kalau endometriosis ini perlu diwaspadai. Mama mesti paham bedanya nyeri haid primer dan sekunder agar tidak salah menentukan diagnosisnya.
ADVERTISEMENT
Selain menjelaskan soal endometriosis secara umum, dr. Haekal juga membahas tips untuk mengatasi permasalahan tersebut. Seperti apa? Yuk, kepoin lewat artikel berikut, Moms.
Tips Mengatasi Masalah Endometriosis
Nyeri haid perlu diwaspadai jika frekuensinya terlalu sering dan sakit. Kata dr. Haekal, nyeri yang tak wajar bisa menjadi pertanda penyakit endometriosis.
“Tentunya waspadai nyerinya. Pastikan bukan nyeri yang tidak wajar. Jika sudah, kita harus cari tahu penyebabnya apa. Mayoritas penyebabnya sih karena endometriosis,” ungkapnya kepada kumparan.
Jangan sampai Mama telat menyadarinya dan menyesal di kemudian hari. Periksa sedini mungkin untuk mencegah penyakit endometriosis yang meluas dan menyebar.
dr. Haekal memberikan tips untuk mengatasi masalah Endometriosis pada wanita lewat Kuliah WhatsApp yang digelar pada Senin (21/8) kemarin. Beberapa poin yang bisa Mama perhatikan, yakni:
ADVERTISEMENT
1. Redakan nyeri haid dengan obat
Nyeri haid yang dialami penderita endometriosis biasanya jauh lebih sakit. Terkadang, nyeri haid tersebut juga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Untuk mengatasinya, Mama bisa konsumsi obat painkiller seperti paracetamol. Dosisnya bisa dimulai dari 3x500 mg, 4x500 mg, atau 4x1 g. Lalu, ada pilihan obat lain seperti asam mefenamat 3x500 mg, ketoprofen, dan natrium liprofenak.
Namun, obat-obatan tersebut hanya berfungsi sebagai pereda nyeri. Jadi, obat tidak serta-merta menghilangkan penyakitnya, Moms. Nyeri tersebut biasanya diakibatkan oleh proses inflamasi atau peradangan endometriosis.
2. Terapkan pola hidup sehat
Endometriosis memang tidak akan pernah hilang, kecuali ketika memasuki masa menopause. Jadi, untuk memperbaiki masalahnya, Mama perlu menerapkan pola hidup sehat.
Dengan begitu, peradangan akibat endometriosis dapat dicegah dan diminimalisir. dr. Haekal bilang, “Endometriosis sih tidak ada kata mantan, ya. Endometriosis akan selalu ada sampai nanti dia menopouse. Kunci sehatnya yaitu dengan menerapkan pola hidup yang benar.”
ADVERTISEMENT
Selain itu, dr. Haekal juga menyarankan untuk menghindari makanan dengan ultra plastic food. Makanan tersebut berpotensi menularkan zat-zat kimia yang berbahaya bagi tubuh.
Dapatkan inspirasi parenting dan dukungan hangat dengan bergabung komunitas teman kumparanMOM di kum.pr/mom4