Konten dari Pengguna

Seberapa Relate teman kumparan dengan Film Home Sweet Loan? Ini Cerita Mereka

teman kumparan
Ayo gabung ke komunitas teman kumparan!
29 Oktober 2024 17:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari teman kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Konferensi pers film Home Sweet Loan di Epicentrum, Jakarta, Rabu, (18/9/2024). Foto: Agus Apriyanto
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers film Home Sweet Loan di Epicentrum, Jakarta, Rabu, (18/9/2024). Foto: Agus Apriyanto
ADVERTISEMENT
Film Home Sweet Loan sukses menarik perhatian banyak penonton, khususnya bagi mereka yang tengah menjalani hidupnya sebagai ‘sandwhich generation’. Film yang diadaptasi dari novel karya Almira Bastari ini disebut relate dengan hidup kebanyakan orang di kota Jakarta.
ADVERTISEMENT
Tokoh utamanya, Kaluna yang diperankan oleh Yunita Siregar, sangat dekat dengan gambaran masyarakat secara umum. Sebagai anak bungsu yang berasal dari keluarga sederhana, ia harus berjuang keras demi mendapatkan rumah impiannya.
Ia dituntut untuk memenuhi hampir semua kebutuhan rumah tanpa bantuan dari kakak-kakaknya. Kisah Kaluna ini ternyata juga dialami oleh banyak orang, termasuk member teman kumparan.
Kira-kira, seberapa relate teman kumparan dengan kisah Kaluna di film Home Sweet Loan? Yuk, simak ceritanya berikut ini.

Kata teman kumparan Soal Film Home Sweet Loan

Andita Muhammad Abdul, member teman kumparan. Foto: dok istimewa
Film bertemakan keluarga, drama, dan slice of life memang cukup banyak diminati oleh audiens karena dirasa dekat dengan realitas hidup. Menurut laman Psychology today, genre film tersebut ternyata memiliki dampak emosional yang besar.
ADVERTISEMENT
Inilah yang dirasakan oleh kebanyakan orang ketika menonton film Home Sweet Loan. Andita Muhammad Abdul, member teman kumparan bilang kalau ia melihat dirinya dalam sosok Kaluna yang senantiasa memprioritaskan kebahagiaan keluarganya.
"Relate, karena saya pribadi sama kayak tokoh utama, lebih penting kebahagiaan keluarga kemudian baru saya,” ungkapnya.
Baginya, keluarga adalah segalanya, dan film ini berhasil menegaskan kembali pentingnya ikatan keluarga dalam kehidupan pribadi seseorang.
Di sisi lain, Iqbal Subhan, melihat kebersamaan menjadi aspek yang paling penting dalam hubungan keluarga. Bagi Iqbal, film ini berhasil menggambarkan kehangatan dan keseruan kehidupan di rumah.
Iqbal Subhan, member teman kumparan. Foto: dok istimewa
“Filmnya seru, banyak pesan yang bikin sadar apa yang sebenarnya lebih penting, kayak suasana rumah yang ramai jadi hal yang dirindukan ketika ngerantau sendiri,” katanya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, adegan komedi dalam film juga sangat relate, seperti saat karakter utama mendengarkan lagu galau tapi malah muncul iklan atau adegan lucu saat kucing jatuh dari plafon.
Menurut Iqbal, scene tersebut membuatnya terhibur ketika menonton film itu. “Ngakak karena relate banget, kucing jatoh dari plafon pernah juga lagi,” tambahnya.
Riska Febriana, member teman kumparan. Foto: dok istimewa
Pesan lain ditangkap oleh Riska, member teman kumparan. Menurutnya, film Home Sweet Loan menggambarkan dengan jelas perjuangan sehari-hari Gen Z yang tinggal di kota besar.
“Menurutku rate-nya 9/10 karena relate sama kehidupan kita yang Gen Z, apalagi yang di ibukota, naik KRL atau TransJakarta buat pergi-pulang kerja,” jelasnya.
Namun, ada bagian yang terasa kurang sesuai untuknya, yakni kisah cinta karakter utama. “Yang nggak relate mungkin love life-nya, soalnya belum ketemu the one versi aku,” candanya saat diwawancarai.
ADVERTISEMENT