Konten dari Pengguna

Menyambut Reuni Pedro the Lion Lewat Kolaborasi Manchester Orchestra dan Julien Baker

The Pied Piper
Sad, malnourished, and poor.
26 Februari 2018 1:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari The Pied Piper tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menyambut Reuni Pedro the Lion Lewat Kolaborasi Manchester Orchestra dan Julien Baker
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
David Bazan sudah tak lama kelihatan batang hidungnya. Fakta bahwa kepala botak yang kinclong itu identik dengan dirinya justru tak membuatnya jadi lebih mudah ditemukan. Alih-alih begitu, sosok Bazan jadi menyatu dengan latar dan membikin segala tentang dirinya jadi misterius.
ADVERTISEMENT
Bazan kini telah berusia 42 tahun. Akan tetapi, usia yang panjang itu tak dibarengi dengan karier mengilap yang panjang pula. Praktis sejak Pedro the Lion, unit alternative/indie/emo yang mencuatkan namanya itu bubar jalan, Bazan pun turut lenyap. Well, tidak lenyap mungkin, melainkan saru, karena sebenarnya Bazan masih rutin merilis album sampai setidaknya 2017 silam. Hanya, signifikansinya tak lagi sebesar kala ia masih menggawangi Pedro the Lion.
Emo revival yang dikumandangkan pasca-2011 memang membuat para veteran kembali turun gunung. American Football, Quicksand, Texas is the Reason, bahkan Jawbreaker sudah melakukannya. Pada Oktober 2017 silam. Bazan kemudian mengumumkan bahwa Pedro the Lion akan kembali berkumpul untuk pertama kalinya sejak 2006.
Menyambut Reuni Pedro the Lion Lewat Kolaborasi Manchester Orchestra dan Julien Baker (1)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Lalu, pada 25 Januari 2018 lalu Pedro the Lion mengumumkan bentuk konkret reuni mereka tersebut. Dalam situs resminya, band bentukan 1995 itu mengabarkan bahwa mereka kini telah menjadi bagian dari Polyvinyl Records dan telah masuk studio untuk memulai proses rekaman. Yeay!
Namun, tentunya butuh proses bagi Pedro the Lion untuk merampungkan album baru. Walau demikian, kerinduan publik akan band asal Seattle itu sedikit-banyak sudah mulai terlipur ketika Manchester Orchestra dan Julien Baker berkolaborasi untuk merekam cover version dari salah satu lagu Pedro the Lion, 'Bad Things to Such Good People'.
'Bad Things...' dicomot dari album kedua Pedro the Lion, 'Winners Never Quit', yang dilepas pada 2000. Sesuai judulnya, lagu ini berkisah tentang tragedi yang menimpa orang-orang baik. Lebih spesifik lagi, lagu ini bercerita tentang kematian kakak dari si penutur cerita dan bagaimana impak kematian tersebut terhadap orang tuanya.
ADVERTISEMENT
"Their big success is now their biggest failure. Their golden child has been dethroned. Their reputation is now in ruins, their tower to heaven has come tumbling down," begitu lantun Bazan kala itu.
Versi orisinal lagu ini sendiri dibawakan Bazan dengan pengaruh folk yang kental. Hanya bermodalkan gitar akustik dan suara lirih, Bazan mampu membuat lagu ini jadi anthem bagi orang-orang yang kehilangan. Spirit serupa kembali coba dibangkitkan oleh Manchester Orchestra dan Baker, meski dengan sentuhan berbeda.
Di bawah besutan Manchester Orchestra dan Baker, lagu 'Bad Things...' ini terdengar seperti, well, perpaduan paripurna antara Manchester Orchestra dan Baker. Petikan gitar elektrik ber-delay dan denting piano menggantikan gitar akustik milik Bazan. Di sini, Baker dan vokalis Manchester Orchestra, Andy Hull, bersahut-sahutan untuk memberi lagu ini napas yang berbeda. Namun, satu hal yang tak hilang adalah betapa lirihnya nomor ini terdengar.
ADVERTISEMENT
Diakui oleh Hull dan Baker bahwa pemilihan nomor ini dilakukan karena mereka ingin melakukan sesuatu yang mengejutkan sekaligus menantang. Keduanya adalah penggemar berat Bazan dan ini adalah cara mereka untuk menghormati sang idola.
Baker dan Manchester Orchestra sendiri baru merilis album pada 2017 lalu. Baker melepas album kedua berjudul 'Turn Out the Lights' yang membawanya menjadi artis berskala nasional. Sementara, album 'A Black Mile to the Surface' makin memantapkan Manchester Orchestra sebagai salah satu band indie paling dihormati. Nantinya, penjualan single 'Bad Things to Such Good People' ini akan disumbangkan ke organisasi nirlaba 1 Million 4 Anna untuk membiayai riset sarcoma.