Alodokter: Mengurai Penerimaan Teknologi Kesehatan melalui TAM

Alodokter adalah sistem aplikasi kesehatan masyarakat, layanan kesehatan atau konsultasi kesehatan daring berupa situs web dan aplikasi dengan berbasis digital yang menawarkan fitur chat, membuat janji dengan dokter, e-pharmacy, informasi atau artikel kesehatan, hingga proteksi kesehatan. Dalam perkembangan teknologi yang semakin massif Alodokter juga berhasil menjadi platform kesehatan digital nomor satu di indonesia, dengan jumlah pengguna aktif setiap bulannya yang mencapai 30 juta jiwa. Selain itu ada lebih dari 70 ribu dokter yang bergabung dengan Alodokter. Menjadi hal yang penting baik Alodokter dan masyarakat yang menggunakan untuk melihat aplikasi ini kedepan baik dari sisi pelayanan kesehatan dan bisnis.

Alodokter memberikan sejumlah manfaat bagi masyarakat, dimana memungkinkan pengguna untuk berkonsultasi dengan dokter secara daring dari mana saja dan kapan saja, mengatasi kendala aksebilitas geografis dan waktu. Bukan hanya itu saja, Alodoker juga menyediakan artikel dan informasi kesehatan terpercaya untuk membantu pengguna memahami kondisi kesehatan mereka dan mengambil keputusan yang lebih baik. Alodokter membebaskan kita dalam keterbukaan dalam diskusi untuk monitoring kesehatan mandiri dengan memungkinkan pengguna untuk melakukan pemantauan kesehatan melalui fitur-fitur seperti pencatatan gejala atau pengingat minum obat.

Ilustrasi Konsultasi Dokter Online (sumber: www.pixabay.com)

Saat ini perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi terus meningkat sehingga dapat membuat aplikasi canggih dengan nilai ekonomis tinggi. Apabila hambatan teknis dapat teratasi, hal tersebut menjadi faktor sangat penting dalam berkembangnya kemampuan untuk menciptakan aplikasi bagi pengguna. Untuk mencapai tujuan, aplikasi butuh di terima dan direspon di masyarakat.

Salah satu penggunaan metode penerimaan adalah Technology Acceptance Model atau disingkat TAM. TAM mendefinisikan dua hal yang mempengaruhi penerimaan pengguna terhadap teknologi yang persepsi pengguna terhadap manfaat dari teknologi dan kemudahan dalam menggunakan teknologi. Beberapa penelitian mengungkapkan TAM memiliki efektifitas dan baik digunakan untuk penelitian penerimaan masyarakat terhadap sistem informasi kesehatan.

Studi kasus yang dibahas adalah penerimaan teknologi masyarakat yaitu pada aplikasi Alodokter. Data penelitian ini bersumber dari hasil studi pustaka, observasi, kuesioner, serta wawancara terhadap koresponden yang menggunakan aplikasi Alodokter. Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah masyarakat DKI Jakarta. Salah satu metode untuk sampel penelitian akan diambil menggunakan metode slovin. Rumus slovin adalah salah satu rumus yang dipelajari dalam statiska. Rumus slovin ini diterapkan dalam penentuan banyaknya sampel minimum yang diperlukan dalam suatu penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan analisis dokumen kuesioner (angket) yang dibagikan kepada responden.

Ilustrasi Data Penelitian (sumber: www.pixabay.com)

Maka dari itu, pentingnya penerimaan teknologi dalam konteks kesehatan, khususnya melalui aplikasi Alodokter yang telah menjadi platform kesehatan digital terkemuka di indonesia. Melalui penerapan Technology Acceptance Modl (TAM), kita dapat memahami bagaimana persepsi pengguna terhadap manfaat dan lemudahan penggunaan teknologi berkontribusi terhadap adopsi aplikasi kesehatan ini.

Dapat kita lihat, Alodokter tidak hanya memiliki potensi untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, tetapi juga sebagai model bisnis yang menguntungkan. Dengan memahami faktor-faktor penerimaan teknologi seperti yang didefenisikan oleh TAM, Alodokter dan pemangku kepentingan lainnya dapat mengoptimalkan strategi pemasaran dan pengembangan produk untuk memastikan penerimaan yang lebih luas dan penggunaan yang lebih intens dari aplikasi ini.