Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Kondisi Geologi TN Sebangau yang Akan Dikunjungi Raja dan Ratu Belanda
10 Maret 2020 23:33 WIB
Tulisan dari Topan Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Taman Nasional (TN) Sebangau berada di Provinsi Kalimantan Tengah ini di rencanakan dikunjungi oleh Raja & Ratu Belanda yakni Raja Willem Alexander didampingi Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti, beserta rombongan pada 12 Maret 2020. Taman Nasional Sebangau yang merupakan taman nasional ke 49 yang ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor. SK.423/Menhut-II/ 2004 Tanggal 19 Oktober 2004. Kawasan TN Sebangau secara administratif terletak di 3 (tiga) wilayah Kabupaten/Kota, yaitu: Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Kabupaten Pulang Pisau Propinsi Kalimantan Tengah.
Meskipun kalah terkenal dengan Taman Nasional Tanjung Puting yang dikenal sebagai kawasan konservasi orangutan dan sama-sama berada di Kalimantan Tengah, TN Sebangau memiliki kondisi cukup dekat berdasarkan aksesbiltas dari Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah yaitu Palangka Raya. Meskipun tidak jauh dari kota, taman ini berhasil di konservasi dan menjadi menjaga habitat bagi flora dan fauna dalam ekosistem yang tetap lestari.
Memiliki kondisi alam berupa topografi kawasan hutan rawa gambut, keadaan topografi kawasan TN Sebangau sebagian besar berelief datar dengan kelerengan <2% dengan ketinggian antara 0-35 meter dpl. Berdasarkan kondisi geologi dari kawasan TN Sebangau terbentuk oleh formasi endapan alluvium (Qa) yang terdiri dari :
ADVERTISEMENT
Fisiografi Sebangau terdiri dari satuan bentuklahan aluvial membentuk dataran rawa atau (floodplain) dan tanggul sungai (levee) dan satuan lahan kubah gambut (gambut ombrogen/oligotrofik).
Endapan alluvium sungai dan gambut/bahan organik. Endapan bahan organik berwarna hitam sampai kehitaman dengan kedalaman mencapai 12 m, membentuk kubah gambut. Seluruh endapan ini terbentuk pada Zaman Kuarter (kurang dari 1.6 juta tahun lalu dari sekarang). Satuan ini tebalnya sekitar 50 – 100 meter (E S Nila, et al 1995 dalam Peta Geologi Lembar Palangkaraya, Kalimantan) dan satuan penyusun stratigrafi termuda setelah Formasi Dahor yang diperkirakan berumur Miosen Tengah (23 juta tahun lalu) sampai Plistosen (5 juta tahun lalu) berdasarkan korelasi dengan Formasi Dahor di lembar Tewah (Sumintadipura, 1976).
Tetapi rencana kunjungan Raja & Ratu Belanda ini dibatalkan akibat adanya insiden tragis kecelakaan perahu cepat (Speedboat) dari tim survei persiapan kunjungan Raja & Ratu Belanda yang melibatkan tim Taman Nasional Sebangau (TNS), Paspampres, TNI dan unsur lainnya pada Senin (9/03/2020). Diketahui bahwa terdapat korban tewas terdiri dari 6 staf TNS dan anggota TNI sekaligus Dandim Kuala Kapuas Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono.
ADVERTISEMENT