Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Milenial Generasi Penuh Kuasa
11 April 2018 9:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari Tania Savitri Adzaliyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagaikan dua medan magnet yang bersinggungan, arah yang bertolak belakang menimbulkan banyak suara milenial berlabuh. Apakah yang membuat kami berbondong-bondong menyuarakan suara kami untuk anda? Kegaulan Pak A atau kegalauan Pak B ?
ADVERTISEMENT
Milenial, sebuah kata yang mengambarkan arti bahkan identitas masyarakat muda yang penuh tantangan dan ambisi. Milenial, memiliki makna kebebasan berpendapat dan beropini secara luas tanpa batas. Milenial, generasi penuh jiwa optimisme dan kreatifitas tinggi. Namun, apakah hal itu berpengaruh bagi kami, kaum millennial untuk berlabuh mementukan kearah mana politik terkini?
Lihatlah, lihat sekelilingmu. Disana penuh sekali dengan topeng-topeng dusta yang ingin meraup simpatimu secara penuh dan mendalam. Renungkan, apakah mereka benar-benar secara tulus memikirkan mau dibawa ke mana negara ini? Atau mau diarahkan kemana anda sebagai generasi milenial? Berlabuh ditujuan yang baik atau buruk.
Sejarah adalah tempat untuk memudahkan generasi milenial berkaca, namun apakah semua generasi milenial ini telah berkaca? Melihat secara objektif apa yang sebenarnya terjadi di Indonesia. Amatilah dirimu, amatilah secara seksama Indonesia tercinta ini. Generasi milenial adalah generasi penentu mau dibawa kemana negara ini.
ADVERTISEMENT
Source Picture by Google.com
Pemikiran terbuka, jiwa kreatifitas tinggi, optimisme, petualang. Semua hal itu belum tentu menjadi jaminan generasi milenial tepat dalam menentukan arah serta tujuan. Banyak sekali tragedi-tragedi yang terjadi dimasyarakat kita karena ulah generasi milenial yang salah langkah. Penyebaran isu tidak bertanggung jawab, lalainya dalam berkomunikasi dengan publik, hingga kegiatan kejahatan yang merajarela.
Banyaknya kesehatan moral generasi milenial yang kurang dipupuk dari akarnya menyebabkan hal ini menjadi ancaman tersendiri bagi kelangsungan hidup negara Indonesia. Ada dua pilihan utama yang dapat kita petik, apakah generasi milenial ini berkompeten dalam bernegara atau sebaliknya?
Amatilah dirimu, amatilah Indonesia mu. Kau kaum milenial, kaum harapan bangsa dalam bernegara secara jujur dan terbuka. Tentukan arahmu, mau dibawa kemana dirimu, tujuan yang baik atau buruk. Semua pilihan ada di tanganmu, tetaplah menjadi generasi milenial yang mengidentitaskan jiwa nasionalisme bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT