Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Asprov PSSI DIY Beberkan Kemungkinan KLB Pasca Mundurnya Edy
22 Januari 2019 23:21 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
ADVERTISEMENT
Edy Rahmayadi telah menyatakan mundur sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) saat member sambutan dalam pembukaan kongres PSSI tahunan di Nusa Dua, Bali Minggu 20 Januari 2019.
Sebagai gantinya, kini PSSI sementara dinahkodai Joko Driyono alias Jokdri yang semula menjadi Wakil Ketua Umum untuk menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum menggantikan Edy Rahmayadi.
Momentum mundurnya Edy di tengah gencarnya perang terhadap mafia bola itu dinilai sebagian kalangan bisa menjadi jalan untuk perombakan kepengurusan PSSI melalui Kongres Luar Biasa atau KLB untuk menyehatkan kembali organisasi itu.
"Jika voter menghendaki (KLB pasca mundurnya Edy) sebenarnya bisa saja," ujar Ketua Umum (Ketum) Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY Bambang Giri Dwi Kuncoro (22/1/2019).
Namun, Bambang memberi catatan, sementara ini kondisi di tubuh PSSI masih kurang kondusif untuk mewujudkan KLB itu. Terlebih dengan adanya beberapa tersangka yang ditangkap Satgas Anti Mafia Bola.
Menurutnya, kalau buru-buru menggelar KLB juga kurang bagus. Ia menilai pelaksana tugas ketua umum saat ini layak diberi kesempatan untuk bekerja.
"Perlu beberapa waktu ke depan untuk memberi kesempatan terlebih dahulu kepada pak JD (Joko Driyono) menuntaskan permasalahan yang ada membantu Satgas bekerja," kata dia.
Bambang menilai kesempatan untuk pengurus PSSI saat ini berbenah pasca mundurnya Edy pun tetap perlu dengan batasan waktu tertentu.
Terkait mundurnya Edy, Bambang menilai sebagai bentuk pertanggungan jawab atas perangkapan jabatan yang menjadikannya tidak fokus atau kalah fokus dibanding sebagai kepala daerah. (atx/fra)
ADVERTISEMENT